2

1.1K 108 55
                                    

"Aku adalah penyihir dari hutan selatan"

~♡~

Sana terpaku melihat sosok laki-laki yang sedang berdiri di hadapannya.

"Perkenalkan namaku Mark, aku datang untuk mengambil jiwamu" Kata Laki-laki tersebut sambil menunjukan smirknya.

Mark Pov

"Perkenalkan namaku Mark, Aku datang untuk mengambil jiwamu"

Kulangkahkan kakiku perlahan kearahnya, kuposisikan tanganku memegang dagunya. Melihat responnya padaku sungguh menggelikan, sepertinya dia takut sekali padaku. Lihatlah dia bahkan tidak mampu berkata-kata.

End pov

"Kenapa kau diam saja !" Bentak Mark.

"Aaapa benar kau penyihir?" Tanya Sana sambil membulatkan matanya.

"Seperti yang kukatakan tadi, aku penyihir. Berteriaklah jangan tahan rasa takutmu" Ucap Mark dengan percaya diri.

"Wahhhh, Hebat !!! Ini pertama kalinya aku bertemu dengan penyihir" Kata Sana sambil menunjukan senyumnya.

Mark melepaskan pegangannya pada dagu Sana, ia memandang gadis itu dengan heran.

"Hei, kau tidak takut padaku?" Tanya Mark.

"Takut?? Untuk apa? Aku senang bisa bertemu dengan penyihir. Aku senang bahwa fantasiku tentang penyihir benar-benar nyata. Aku sudah lama sekali penasaran, bagaimana wujud penyihir itu. Aku tidak tahu kalau penyihir setampan kau" tutur Sana panjang lebar, namun sana berhasil membuat si penyihir memerah akibat kalimat terkhirnya.

"Aku Tampan?" Gumam Mark.

"Oh maaf, aku terlalu banyak bicara. Tapi benar kau tampan sekali" kata Sana.

"Sudahlah Mark, ambil saja jiwanya. Dengan begitu kutukanmu bisa hilang" Kata kucing yang dari tadi berada di gendongan Mark.

"Wah, kucingmu bisa bicara !! Imutnya, boleh aku sentuh" kata Sana.

"Tidak, jangan sentuh petter ku" Kata Mark tegas.

"Petter? Aku kira dia betina, wah imut sekali" Ucap sana polos.

"Benar-benar menyebalkan" gumam Petter.

"Mark ayo kita pergi !! Reaksinya tidak seperti harapan kita" kata Petter.

"Sampai jumpa nanti, gadis aneh" ucap Mark sambil melompat keluar jendela menara.

"Oiii, kau bisa lewat pintu jika mau" teriak Sana, namun tidak mungkin terdengar oleh Mark.

"Sampai jumpa nanti" gumam Sana.

"Berarti dia akan datang lagi" Lanjut Sana girang.

"Sebaiknya aku segera tidur, kalau tidak sakitku bisa kambuh" batinnya lalu melangkah ke tempat tidur.

~♡~

"Sana-ya, sudah pagi bangunlah" Ucap Ibunya sambil mengguncang bahu anaknya pelan.

"Iibu, sejak kapan kau disini?" Tanya Sana.

My Love Is A Wizard : (Sana x Mark) || CompletedWhere stories live. Discover now