Chapter 1

9.5K 1K 48
                                    

Jaehyun x Taeyong

NCT
.
.
.

Seoul, 2015

Siang itu setelah mengantarkan Haechan kerumahnya setelah pulang sekolah, tak sengaja Mark bertemu dengan seorang laki-laki tua yang terlihat sangat kelaparan dipinggir jalan didekat gang rumahnya. Laki-laki tua itu mengenakan pakaian lusuh dan kotor.

Karena merasa kasihan, Mark lalu memberi sepotong roti dan sebotol air mineral yang ia beli di Kantin Sekolah.

"Kakek ini terimalah," ucap Mark sambil tersenyum pada laki-laki tua tersebut.

Laki-laki tua tersebut tersenyum bahagia menerima roti dan air mineral pemberian Mark sambil tak berhenti mengucapkan terima kasih.

Mark tak langsung pergi, ia melihat sendiri laki-laki tua itu langsung memakan roti pemberiannya dengan lahap. Kakek tua ini pasti sangat lapar, pikir Mark.

Setelah laki-laki tua itu selesai makan dan minum, Mark lalu pamit untuk kembali melanjutkan perjalanannya pulang. Dan baru beberapa langkah ia pergi, laki-laki tua itu memanggilnya.

"Tunggu anak muda, kemarilah." ucap laki-laki tua itu memanggil Mark.

Mark lalu menurut dan kembali menghampiri laki-laki tua tersebut.

"Karena kau sudah berbuat baik padaku. Aku ingin memberikan ini padamu." ucap laki-laki tua itu sambil memberikan sesuatu pada Mark.

"Apa ini? Arloji?" tanya Mark yang tampak bingung dengan benda ditangannya. Benda itu menyerupai kalung dengan arloji sebagai liontinnya.

"Iya, tapi ini bukan arloji biasa nak, arloji ini bisa memutar kembali waktu atau mempercepat waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Iya, tapi ini bukan arloji biasa nak, arloji ini bisa memutar kembali waktu atau mempercepat waktu. Kau hanya tinggal memutar arloji ini ke waktu dimana kau inginkan" ucap laki-laki tua itu menjelaskan.

"Maksudnya arloji ini bisa membawa kita ke masa lalu atau ke masa depan, begitu?" tanya Mark ragu.

Laki-laki tua itu mengangguk.

Mark tak percaya apa yang dikatakan laki-laki tua itu. Mana bisa kita memutar kembali atau mempercepat waktu, batin Mark.

"Gunakan arloji ini sebaik-baiknya," ucap laki-laki tua itu sebelum Mark kembali pamit setelah mengucapkan terima kasih karena laki-laki tua itu telah memberinya hadiah. Iya, hadiah. Mark menganggapnya sebagai hadiah meski ia tak percaya akan keajaiban arloji ini.

Mark kembali berjalan pulang sambil terus memandangi arloji itu, penampilannya biasa saja, hanya terlihat sedikit kuno.

.
.

Dan tak lama kemudian Mark sampai dirumah.

"Aku pulang," teriak Mark sambil melepas sepatunya.

FLASHBACKWhere stories live. Discover now