Chit Chat || 8

158 16 4
                                    

Gua mengawali pagi ini dengan segelas susu coklat hangat sambil berdiri di balkon kamar gua. Sebenernya sebelum minum susu gua udah makan nasi goreng sih. Ehem.

Hari ini gua bangunnya ga kesiangan jadi bisa santai-santai menghirup udara segar dulu. Hehe.

30 menit sebelum waktu bel sekolah berbunyi gua turun ke bawah.

Chenle dan doyoung oppa udah siap. Mereka lagi pake sepatu.

"Pagiiii" gua berteriak dengan semangat.

Chenle dan doyoung oppa noleh ke arah gua.

"Kuy nun!" Ajak chenle. Gua ngangguk, "Iya bentar gua pake sepatu."

"Heuhh tuan putri pake sepatu aja lelet." Ucap doyoung. Gua mendengus mendengar ucapannya, "Apaan sih."

Kemudian kita bertiga berjalan beriringan menuju halte bus. Sebenernya tiap hari kita begini. Tapi kalau ada salah satu yang telat bangun atau apa, ya kita tinggalin. Eomma dan appa bilang ke sekolah itu kewajiban dan kesadaran diri sendiri. Tanggung jawab sendiri lah intinya. Kalo ga kebangun atau ketinggalan bus itu resiko sendiri. Untuk cewek yang kebo kayak gua, aturan dari eomma itu jahat :(

"Hyung nuna siapa tuuuh?" Ucap chenle sambil ketawa-ketawa. Dia nunjuk halte bus.

Gua dan doyoung oppa noleh berbarengan. Ada anak laki-laki dengan seragam yang sama lagi dadah-dadah dari dalam bus yang lagi berhenti.

Ohcit.

"Widih calon adek ipar gua tuh!" Ucap doyoung oppa sambil menyikut perut gua. Doi ketawa-ketawa.

"Eaaaaa samperin noh nun" chenle ikutan nyikut perut gua.

Kmprt.

"Heh diem! lu pada ga takut ketinggalan bus apa? Itu udah stop busnya. Buruan ayokkk" gua lari ke arah bus. Mumpung ada bus yang lagi stop kan bisa langsung naik jadi ga nunggu-nunggu lagi.

"Udah ga sabar ketemu sama gebetan yak" goda doyoung.

"Nuna udah punya gebetan nih cieeee" sambung chenle.

Gua mendelik.

Gebetan katanya.

Gua ga terima.

"APAAN SIH" Gua menghujani doyoung dan chenle dengan seribu pukulan. Kita bertiga lari-lari sambil saling pukul.

Brutal memang.

Sampe di atas bus gua segera merapikan rambut dan seragam gua. Kusut semua nih gara-gara pukul-pukulan dan lari-lari tadi.

"Hyung chenle hana!" Haechan melambaikan tangannya.

"Sini sini" dia menepuk kursi di sebelahnya yang kosong. Gua menghela nafas dan berjalan untuk duduk di kursi kosong lainnya.

"Eits. Telat." Doyoung oppa menduduki kursi yang tadinya mau gua dudukin.

"Dih?! Gua duluan!!" Gua menarik doyoung oppa untuk berdiri dari kursi.

"Kan siapa cepat dia dapat." Ucap doyoung oppa dengan cengiran lebarnya. Tinggal 1 kursi kosong. Di sebelah haechan tadi.

Chit Chat || Haechan ; ft NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang