1. Wifi

353 28 16
                                    

Aku berjalan malas malasan menyusuri koridor kelas, suasana pagi ini membuatku sangat tidak bersemangat untuk sekolah. Karena hari ini ada pelajaran fisika yang menjadi musuh bebuyutan. walaupun aku anak IPA namun fisika adalah salah satu pelajaran yang membuat saraf diotakku menegang dan membuat pembuluh darahku menyempit.

Saat sudah sampai kelas, nampaknya Disa teman kesayangaku belum datang. Kebiasaannya memang kesiangan karena malamnya terlalu banyak menonton drama korea.

Saat sudah duduk di bangku tempat aku belajar. Aku mengeluarkan laptop dari dalam tasku dan meletakannya ke atas meja. Dan setelah kubuka dan aku nyalakan, ternyata ada Wifi yang otomatis tersambung ke laptopku. Username-nya bernama "Arsa".

Siapa yang tidak mau Wifi gratis dengan jaringan ngebut seperti mobil Formula One, kesempatan emas ini aku manfaatkan untuk membuka artikel tentang idiom bahasa inggris, karena pada jam pelajaran nanti ada ujian lisan menghafal 100 idiom.

Pada saat aku sedang membaca, tiba tiba Disa datang dengan muka amburadul. Rambut acak acakan, muka yang pucat dan kusut mirip hantu. Dia langsung duduk disampingku lalu menyandarkan kepalanya di sandaran bangku.

"Lo kayak orang gila tau gak?" Ucapku menyindirnya.

"Gila emang! Gue bisa mati penasaran gara gara gue belum nonton episode terakhir Drakor." Katanya dengan nada frustasi.

Lalu ia menatap layar laptopku, pupilnya membesar seolah ia terbesit sesuatu.

"Wifi siapa?," tanyanya menggebu.

"Gak tau nih, rezeki anak solehah dapet Wifi gratis." Jawabku.

"Cepetan download!" Pekiknya membuatku kaget.

"Download apaan gila?!" Tanyaku tak kalah nyolot.

"Drakor!"

"Kesian yang punya nih Wifi, gak tega gue." Ucapku masih mempunyai hati nurani. Karena aku tau kalau film itu kisaran 1 GB atau malah lebih.

"Gua yang nanggung dosanya, serius!," Disa mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya, aku hanya menghela nafas pasrah. Dan kuserahkan laptopku kepadanya. Semoga Disa tak download yang macam macam.

Setelah itu, aku berjalan ke kantin untuk membeli sarapan. Karena aku lupa sarapan tadi dirumah. Di kantin aku santai santai sambil menikmati bubur ayam, karena jika pelajaran pertama itu bahasa sunda, gurunya pasti telat masuk, atau malah tidak masuk kelas.

Sedang asik makan bubur, tiba tiba handphoneku bergetar. Dan kulihat ada pesan singkat dari laki laki yang belakangan ini mutar mutar dikepalaku setiap malam, yang menjadi alasanku tidak bisa tidur.

Axel: "Sev, gue ke kelas ya. Minjem almet. Soalnya gua piket hari ini."

Dan kubalas.

"Ambil aja, di tas."

Laki laki bernama Joseph Axel Ryantarra biasa dipanggil kak Asep atau Axel. Ketua MPK sekaligus ketua ekskul Jiu Jitsu di sekolahku.

***

Aku jalan menuju kelas setelah perutku terisi bubur, dan saat aku sampai dikelas. Sungguh pemandangan yang membuat lututku lemas, aku mematung didepan pintu setelah melihat Axel terpental menabrak meja kelas karena tendangan yang diberikan oleh seorang laki laki yang nafsunya sudah tak bisa ditahan lagi. Beberapa orang yang tak kukenal pun ikut melerai perkelahian itu, namun kurasa lelaki gila itu sudah seperti setan kemasukan iblis.

Aku menutup mulutku dengan tangan. Dan tak lama kemudian guru guru berdatangan untuk mencoba memisahkan. Pak Santo guru bahasa sunda kalang kabut ketakutan melihat laki laki kalap itu. Axel juga tak kalah menggebu. Akhirnya mereka adu kekuatan saling mendorong, Axel terodorong ke jendela, lalu dari tubuh Axel melakukan perlawanan. Laki laki gila itu sedikit terdorong, namun dengan sisa tenanganya.. dia mendorong Axel sampai punggungnya membentur jendela kelas, dan seketika retak lalu pecah. Axel meluruh ke lantai, sedangkan laki laki itu mengangkat kerah baju Axel dan berteriak "GUE AKAN BUAT LO MATI IBLIS KECIL!!!"

MedicineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang