5.

11.6K 485 5
                                    

Satu persatu orang meninggalkan pemakaman kini hanya tersisa Risa, Mona dan Rio. Hana sudah duluan bersama Andre. Risa menatap batu nisan milik adik semata wayangnya dengan perasaan bersalah.

Risa yang harusnya berada dirumah sakit karna sehabis operasi memaksa untuk ikut pergi ke pemakaman. Memberikan penghormatan terakhir pada adiknya

"Dek, kenapa sih lo gak pernah cerita soal penyakit lo sama gue? Kalo lo cerita sama gue, sama mama, sama papa juga pasti sekarang lo ga disini. Lo ada dirumah sama kita-lah. Gue ngerasa jadi kakak terburuk didunia, gue sayang sama lo Dek, "

Risa mengusap air matanya lalu tanggannya tergerak untuk mengusap nisan milik adiknya.

"Lo yang tenang ya disana gue bakal selalu doain lo, "

"Udah ya jangan nangis lagi, Lisa bakal sedih kalo liat lo nangis terus. " Mona memegang pundak Risa "Kita pulang ya? " Sambung Mona dan memapah tubuh Risa membantu kakak temannya untuk berdiri

"Lo mau bareng? " Tanya Mona pada Rio

"Gaperlu gua bawa motor gue juga masih mau ngomong sama Lisa dulu, " ucap Rio yang dianggukin Mona

Setelah Mona dan Risa menjauh Rio berjongkok dan tersenyum sedih

"Hai Lis, Lo yang tenang ya disana, lo gak usah khawatir tentang Reddevil karna gue yang ngatur jadi semuanya bakal baik baik aja. Gua mau jujur sama lo sebenarnya gua pengen ngomong ini udah lama banget pas ulang tahun lo yang ketujuh belas itu, sumpah hari itu gue mau ngomong tapi gue gak jadi ngomong saat liat lo sedih dan lo cerita ke gue soal papa lo yang ngerayain ulang tahun Risa tanpa ada lo padahal kalian kembar tapi lo gak dianggep kalo gue jujur gue sakit denger lo nangis. Jadi hari ini gue bakal ngomong semuanya, Lisa gue udah lama suka sama lo, dari pas pertama kali kita ketemu saat lo tolong gue saat gue dikejar preman pasar. "

Rio tertawa pelan mengingat kejadian itu

"Setelah lo tolongin gua kita berdua diriin Reddevils, Gua takjub banget sama lo dan gua berjanji bakal bahagia in lo tapi gua gak tepatin janji itu. Gua emang pengecut karna gak berani ngomong sama lo secara langsung, gua harap lo tenang dan bahagia ya di surga sana. " ucap Rio tak terasa air matanya menetas. Rio tertawa lali menghapus air matanya dengan pelan

"Lis boleh gak gue nyusul lo? Biar kita bahagia bareng disana. " ucap Rio lagi

"Gak! Kalo lo ngelakuin itu sama aja lo buat Lisa sedih dan jangan lupakan reddevil yang butuh lo! " Ucap seseorang

Rio tersentak kaget lalu menoleh kearah sumber suara, dan menemukan seorang perempat berdiri tak jauh darinya. Sejak kapan dia disana?

"Buat apa gua hidup? Gua cuman mau hidup sama Lisa, bahkan gua belom bisa bahagiain dia tapi dia udah pergi. Kenapa Mon? kenapa harus Lisa yang ngehadapin ini? kenapa harus Lisa yang harus menderita Mon? kenapa? " bentak Rio

Ya, Mona yang menjawab pertanyaan konyol Rio, tadi ia kembali karna kunci motornya terjatuh dan dia sudah mendengar semua nya. Kalau Rio mencintai sahabatnya, Lisa.

"Kalo lo mau buat Lisa bahagia cukup lo tetap bareng reddevil dan lo cari perempuan yang bisa bahagian lo, dengan begitu Lisa pasti bahagia kalo liat lo bahagia. " ucap Mona.

Perempuan itu kesal, siapa yang tidak kesal jika Rio, sepupunya sendiri berkata seperti itu apa ia sudah kehilangan akal?

Rio sepupu Mona, Rio kabur dari rumah karna Rio selalu dikekang oleh ayahnya sendiri, Mona sendiri tak percaya jika Rio adalah tangan kanan Lisa dan terkejut saat bertemu Rio tadi dipemakaman Lisa

Rio berdiri, memandang makam Lisa "Gue akan berusaha, " ucapnya lalu berlalu pergi

"Pulanglah Rio om sama tante udah nyari lo sekarang mereka ada dirumah gue, " ucap Mona yang sukses membuat langkah Rio terhenti

"Gue belom bisa pulang Mon, gua masih ingin nenangin diri gua dulu. "

"Seenggaknya lo harus berusaha buat maafin mereka karna mereka orang tua lo, gua tau lo kecewa tapi lo harus bisa ngerti mereka ngelakuin itu buat demi kebaikan lo, " nasehat Mona

Rio terkekeh sinis lalu berbalik menatap remeh kearah Mona, "Demi kebaikan gua? Lo sadar gak Mon mereka terlalu ngekang gua, Gua cowok, jadi gua mau keluar nikmatin indahnya masa remaja, bukan malah diem dirumah dan terus-terusan disuruh belajar. " Rio berujar sinis

"Terserah lo deh, tapi gue bingung kok lo bisa kenal sama Lisa sih? " Sedari tadi Mona ingin menanyakan itu tapi waktunya belum tepat

"Lisa yang nolongin gua, mungkin kalo gak ada Lisa gua udah mati babak belur. Dulu gua berantem sama preman pasar, gua udah kalah karna gua sendirian terus tiba-tiba Lisa dateng dan nolongin gua. Semenjak itu gua deket sama dia, gua sama Lisa yang diriin reddevil, susah seneng gua selalu sama dia, gua udah lama suka sama Lisa tapi gua pengecut gak berani bilang sama dia. "

Rio menatap Mona tajam "Lo jangan kasih tau mereka kalo lo ketemu sama gua, mungkin suatu saat nanti gua bakal pulang tapi bukan hari ini. " lalu Rio pergi meninggalkan Mona sendirian di pemakaman

Mona menatap punggung Rio yang kini menjauh dan hilang saat ia mengendarai motornya

"Lo bahkan gak tau kalo mereka menderita karna kehilangan lo. " gumam Mona nyaris tak terdengar ia menatap makam Lisa lalu tersenyum

"Temen lo bandel banget Lis, susah di nasehatin nya. "

Tbc

Alone [END]✓Where stories live. Discover now