Your Gangster Girl 4

Mulai dari awal
                                    

            Aku menghela napas lega begitu selesai membereskan kedai, lalu pulang setelah mengecek dua kali seluruh pintu.

            Saking lelahnya, memarkir motor di kos saja agak miring. Aku menyadarinya tapi tidak punya keinginan untuk membetulkannya lagi. Aku berjalan menuju kamar. Hasrat untuk mandi yang sebelumnya muncul saat di kedai, sirna karena kelelahan yang menggelayut. Aku hanya melepas sepatu hingga terpental ke bawah lemari dan merebahkan tubuh di ranjang.

            Belum lima menit aku menikmati kenyamanan kasur dan kesunyian yang mendukung ketika terdengar suara cukup keras. Aku membuka mata dan menghela napas keras. Aku mencoba menutup mata lagi. Walaupun emosi sudah merayap naik, aku coba menahan diri karena badanku teramat lelah. Tentunya sambil berdoa semoga lagu itu berhenti dan yang memutarnya ditegur Tuhan.

            Setelah menunggu beberapa saat, aku tidak tahan. Mataku kembali terbuka. Dengan segenap kekuatan yang kumiliki, aku pergi keluar dan berjalan menyusuri lorong menuju arah musik tersebut berasal. Aku mengetuk pintunya.

            Pintu langsung terbuka dengan tampaklah wajah yang mengernyit. Lebih tepatnya cemberut. Aku tidak memberi si pembuat keberisikan itu kesempatan untuk bicara. "Tolong dong suaranya dipelanin. Ini udah malam dan orang butuh istirahat."

            Cewek itu bukannya maklum dan minta maaf, justru bersedekap dan tersenyum mengejek. "Apa urusan lo? Ini kan kamar gue. Terserah gue dong mau masang musik atau tidak."

            Tanganku sudah mengepal erat. "Tapi kan lo tinggal di kos. Di sini yang tinggal dua puluh orang. Lo harus tau diri. Tolong dikecilin ya."

            Wajah yang ditunjukkan cewek itu semakin songong. Matanya pakai melotot segala. "Kalau gue nggak mau, emang kenapa? Udah sana, jangan ganggu gue!"

            Pintu ditutup keras tepat di depan hidungku. Rahangku mengencang. Aku berbisik dalam hati, Sabar, Liv. Sabar. Nggak ada gunanya gue marah sama dia. Aku membalik badan dan menjauh dari kamar terkutuk itu. Namun yang membuatku menghentikan langkah adalah lagu itu diputar dengan sengaja.

            Ya. Aku tahu betul dia melakukannya dengan sengaja.

            Tanpa berpikir lebih lama, aku kembali ke kamar itu dan... BRAKKK!

            Aku menendang pintu yang terbuat dari tripleks jelek itu. Terdengar jeritan kencang dan lebay. Pintu itu terkoyak dan engsel pun copot. Aku menyerbu masuk. Cewek itu berteriak histeris, "Gila lo ya?"

            "Heh!" Aku membentak. "Dengar. Lo matiin tuh radio bapuk atau gue ancurin? Lo kira yang tinggal di sini lo doang? Ini sudah malam, brengsek!" Suaraku menggelegar dan mampu membuatnya bungkam. Usahaku untuk menggertak dan menakutinya berhasil.

Cewek tengil yang kerjaannya mengkhayalkan Ariel Noah sepanjang waktu itu  menangis di pojok kamar. Dia tak berkutik setelah tadi nyolot menolak permintaan baik-baikku. Nyatanya dia berani di luar saja, tapi di dalamya lembek.

            Semua penghuni, termasuk ibu kos yang memang satu rumah dengan kos miliknya,  melongo melihat pintu yang rusak seperti terkena palu godam Thor.

            "Ya ampun, Olivia...." Ibu kos yang kepalanya membulat karena banyaknya rol rambut pink terang, mengelus dada.

            "Usir aja, Bu!" Tahu-tahu cewek rese yang tadi meringkuk di pojok bersuara keras. Rupanya dia menyadari dapat bala bantuan.

            "Kenapa nggak lo aja?" sahutku. "Bawa tuh musik lo keluar dari sini! Memangnya nih kos punya lo, hah? Banyak orang mau istirahat!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOUR GANGSTER GIRL - Christina JuzwarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang