Debaran Enambelas

443 39 0
                                    

“Ck! Emang sih kedengaran nya aneh. Fika itu bukan manusia. Bukan. Manusia. Karena itu tidak akan ada ahli forensik manapun yang bisa mendeteksi jejak DNA nya. Karena itu dia bisa melakukan semua hal seperti tidak masuk akal selama ini. Dia bukan manusia. Kalian pernah dengan soal fetus in fetu?”

Iqbaal dan (Namakamu) sama-sama menggeleng.

“Teratocarcinoma?”
Kedua nya kembali menggeleng. Merasa tolol karena tidak mengerti apa yang dimaksud Aldi.

“Fetus in fetu adalah kumpulan jaringan yang membentuk sejenis janin dalam tubuh. Salah satu teeori mengatakan fetus in fetu terbentuk karena berkembang nya teratoma, sejenis tumor. Yang unik dari teratoma adalah tumor ini dilaporkan dalam beberapa kasus memiliki bagian tubuh seperti rambut, gigi, tulang, bahkan mata, tangan , kaki dan sejenis nya. Seperti segumpal daging yang ingin menjadi manusia..tapi tidak berhasil.”

(Namakamu) memicingkan matanya penuh selidik, dada nya berdebar tidak kauran. Takut, penasaran bercampur aduk dalam kepala nya. “Maksud lo...Fika...?”

“Fika itu setan. Dia benar-benar setan. Dia berasal dari sel manusia, tapi dia bukan manusia. Dia cuman jaringan yang mencoba menjadi manusia. Dia gak punya sidik jari, luka nya bakal segera menutup karena dia gak berfungsi sebagai manusia. Dia gak punya kelenjar keringat, gak punya sarap reseptor, dia gak punya sirkulasi darah. Dia cuman gumpalan daging bergerak...digerakan oleh setan. Tubuh Fika cuma pinjaman, cuma boneka. Isi tubuh itu adalah setan.”

Ketiga manusia ini tersentak kaget ketika mendengar suara jeritan histeris dari Fika.

“Itu gak bener. Fika gak kayak gitu. Fika sayang kalian semua!” ujar Fika ditengah jeritan nya.

“Lo mau alesan kayak gimanapun sekarang gak akan ada yang percaya!” balas Aldi membentak keras Fika. Anak itu menunduk dan terdengar hembusan nafas nya yang memburu.

(Namakamu) terdiam. Benar-benar tidak menyangka dengan apa yang tadi dijelaskan oleh Aldi. Bulu kuduk nya seketika meremang ketika mengingat bahwa Fika adalah iblis. Saat ini (namakamu) tahu mengapa Aldi bisa berpikiran sampai sejauh ini, karena (Namakamu) sendiri tahu bahwa logika dan IQ Aldi lebih tinggi dari nya maupun Iqbaal.

“Kata lo tadi Fika bakal bisa hidup selama nya kalau dia makan jantung target korban nya?” tanya (namakamu) dan Aldi hanya mengangguk.

“Dia udah menetapkan 6 orang yang bakal dia bunuh buat ngambil organ dalam nya. Orang-orang yang bakal diambil jantung nya berasal dari orang-orang terdekat nya. Ketika dia bunuh orang tapi jantung nya gak sesuai sama harapan dia, maka dia akan buang jantung itu dan mulai mencari kembali siapa korban selanjut nya.”
ke enam korban nya itu dia tetapkan sesuai dengan golongan darah masing-masing. Salsha, Ryzki, Ali, Aldi, Iqbaal dan (Namakamu). Nama yang gue sebutin itu punya satu golongan darah yang sama. Ketika dia mau bunuh korban nya tapi korban nya udah ngeliat dia maka dia bakal narik keluar bola mata sang korban biar korban gak bisa ngeliat lagi. Ketika dia mau bunuh korban dan si korban berniat ngasih tau ke orang lain maka Fika bakal narik keluar dan memotong lidah korban. Hal ini yang terjadi sama Salsha juga Ali, kan?”

‘Blesh’
Mata (Namakamu) membulat seketika dan ia merasakan jantung nya berhenti berdegup ketika melihat apa yang terjadi didepan nya saat ini.

“Aldi!” (Namakamu) berteriak histeris saat melihat tiba-tiba saja sebuah pisau melayang dan menembus tepat dikening Aldi. (Namakamu) menjerit histeris dan shock dengan apa yang terjadi. Belum ada 5 detik Aldi menyelesaikan ucapan nya, kini dirinya sudah tewas begitu saja.

Iqbaal menoleh dengan cepat dan melihat Fika tengah berusaha mencabut pisau milik nya yang tertancap di dinding. Sial! bagaimana cara nya dia bisa melepaskan diri, pikir Iqbaal.

NO NA ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang