Chapter 4 ✨

6 0 0
                                    

Tin tongg tingg tong
Tak lama setelah bel di pencet nampak perempuan dengan paras cantik itu tersenyum dengan laki2 yang kini berada didepannya

"Ayo jadi makan kan?" Shaline pacar dava begitulah mereka sudah pacaran 2 bulan lamanya namun pdkt nya sudah 1 tahun dava mengamit tangan mungil pacarnya disambut  baik oleh shaline mereka berdua pun berjalan menuju mobil dava

" aline kamu mau makan dimana?" Tanya dava sembari fokus kejalanan

"Hem cafelova ya?" Dava menganguk namun matanya tetap terfokus kejalanan sedangkan shaline fokus dengan gadgetnya

Setelah 30 menit lamanya mereka menyusuri jalan yang ramai oleh berbagai kendaraan akhirnya mereka sampai disebuah cafe dimana banyak anak muda yang nongkrong sambil makan2 dengan teman2nya . Dava membukakan shaline pintu mobil

" silahkan turun tuan putri aline" seketika pipi shaline bersemu merah dava memang memilki kepribadian yang sulit ditebak maka dia beruntung memiliki seorang kekasih seperti dava

"Dav aku pengen duduk disana" shaline menunjuk meja yang dekat dengan pemandangan sungai dava menganguk mengiyakan

"Permisi mas mbak mau pesen apa?"pelayan itu menyodorkan menu cafe itu sambil tersenyum ramah untuk pelangan cafenya

"Carbonara nya satu sama strawberry milkshake satu" shaline menyampaikan pesanannya kepada pelayan langsung mengalihkan pandangannya ke arah dava

"Chiken cordon bleu satu sama chocolate milkshake satu" pelayan mencatat pesanan lalu kembali ke dapur cafe

✨✨✨

"Rama kita makan dideket sungai ya,aku suka denger aliran air disungai tenang" baru saja turun dari motor rama ica segera memasuki ruangan cafe ia sangat bersemangat

"Sekalian aja mati biar lo tenang selamanya" rama terkekeh geli saat melihat ekspresi ica yang mulanya bersemanggat langsung melotot kearahnya

"Dasar lelaki kampret"ica segera mendekati area yang khusus untuk pelangan yang memilih duduk di dekat area sungai namun matanya menangkap sosok laki2 yang amat sangat ia sayangi tertawa bersama perempuan
Tanpa disadarinya tangannya mengepal kuat amarahnya terpacu wajahnya merah padam ingin sekali dia menghampiri perempuan itu yang berani merenggut tawa laki2 kesayangannya itu

"Eh lo ngapain diem ayok masuk"rama yang menyadari perubahan mimik wajah ica segera menolehkan kepalanya kearah pandang ica disana ada dava dan shaline.

"Mereka ngapain berdua!?"

"Mereka pacaran ca" seketika tangan ica yang terkepal terbuka lemas dia menatap sendu pemandangan yang dibilang pacaran itu air matanya luruh rama bingung namun akhirnya dia menangkap maksud cairan bening itu jatuh

"Oh lo suka sama dava?"bukannya menjawab namun ica memilih melangkah gontai menuju parkiran rama mengikuti langkah perempuan yang terlihat lemas itu

"Dava jahat!" Ica menangis sesengukan sambil terus berjalan rama kebingungan dia belum pernah menenangkan perempuan ketika menangis pantas saja karena dia belum pernah pacaran ataupun dekat dengan perempuan selain ica

"Rama, kalau mereka pacaran kenapa kita nga pacaran aja?" Rama terkejut dengan pertanyaan ica rama memang tertarik dengan ica namun tak secepat ini dia mengambil keputusan untuk menjalin hubungan lebih dengan ica , ia juga tau bahwa ica mengatakan itu karena dia sedang marah.

" lo janggan cepet ngambil keputusan dong ca, cuma gara2 masalah gini lo ngambil keputusan buat pacaran sama orang lain? Lo harus semanggat kata orang kan sebelum janur kuning melengkung masih bisa ditikung bhahah" rama menepuk bahu ica untuk meyakinkan dirinya agar keputusannya tak diambil sembarangan hanya karena amarah sesaat, ica menghampus air matanya

" bener juga tapi gue nga jago naik motor jadi nga bisa nikung" rama menepuk jidatnya sendiri lupa kalau gadis yang dihadapinya kali ini adalah gadis lola

"Yaudah sini gue ajarin naik motor! Biar sekalian nikungnya di torotoar" rama menarik pergelangan tangan ica, mereka kembali kedalam cafe namun mereka duduk di meja depan.

"Katanya ngajarin naik motor biar bisa nikung di torotoar kok malah makan disini?" Rama benar2 kesal sendiri lama2 mungkin akan merangkap menjadi orang gila

"Kita harus makan dulu katanya ya harus punya tenanga liat doi jalan sama yang lain" ica beroh ria sembari mengetuk ngetuk jarinya di meja tak lama kemudian datang pelayan sambil membawakan buku menu

"Saya sama dia samain aja ya mbak" ica memberikan buku menu kearah rama

"Spaggeti aglio-lio dua sama jus strawberry nya dua ya mbak" pelayan menganguk sambil mengambil menu yang tadi diberikannya

"Emang lo suka sama apa yang gue suka?"

"Gue coba" ica menatap ponselnya ia membuka instagram ia membuat instastory tentang dirinya bersama rama dicafe ini sedangkan rama sedari tadi asik dengan pikirannya.

Ica mengecek aplikasi ig nya yang sedari tadi memunculkan sejumlah notifikasi
Sifaremisha: cie jalan sama rama
Dinishaparp : yah patah hati si deon
Gideonparp : whoah salam kenal ya ica :)
Lelysurya: kak ramakah itu?
Bebysatrina: cakep bener
Abiancapra : masih gue liatin

Sifa dan abianca memang teman sekelasnya sekarang namun tak terlalu akrab selebihnya dia tak kenal namun baru saja dia ingin menutup aplikasi itu satu notifikasi lagi masuk

Davamahendra : lo juga dicafelova?

Ica memilih mengabaikan pesan dari dava lalu menikmati makanan yang baru saja dihidangkan oleh pelayan bersama rama.




Awass ditikung sama icaa 😂
Nahh si rama yang salah nih guys penjrumus keajaran sesat hahaha
Jangan lupa vote and commennt❤️❤️

Sepotong kisah abu-abuWhere stories live. Discover now