#Akhir Kesedihan

200 5 0
                                    

Bel masuk telah berbunyi menandakan isoma telah berakhir .

"Fer, masuk gih udah bunyi bel" kataku

"Emg kau ga masuk ?" Tanya nya

Aku menggelengkan kepala "aku ngambek sama guru, siapa suruh tadi aku dikeluarin"

"Ih bungul"

"Hahahahah" "sana masuk fer"

"Iyaa divan iyaa"

"Nah gitu" kataku tersenyum kecil

"Is bungul" katanya lalu beranjak pergi

Aku hanya terkekeh kecil melihat tingkahnya diruang uks ini . Rasa bosan menghantuiku, aku bangun dari kasur uks dan menatap keluar melalui jendela .

Suasana sekolah sepi, murid2 pada belajar didalam kelas, tetapi tidak digedungku, beberapa kelas ada yg tidak masuk gurunya, ga terlihat jelas, karna agak jauh dari uks, hanya saja2 beberapa anak2 dari gedung sana dapat terlihat, termasuk anak2 kelasku .

Aku keluar dari uks, dan berjalan menuju arah gedung kelas 11 . Aku melihat sejenak ke arah ipa, ternya mereka semua ga ada yg belajar, Ferina yg duduk sendiri didepan kelasnya, ntah sedang apa, aku ga berniat untuk mengganggunya .

Langkahku dengan perlahan menaiki anak tangga hingga sampai di lantai 2 . Aku langsung menuju kelasku .

"Guru lagi rapat ?" Tanyaku ke fitri

"Iya kayaknya" jawabnya

Aku hanya mengangguk kecil, aku melihat jam tanganku, waktu masih menunjukkan pukul 13.17.

"Ah masih lama pulang" gumamku, lalu aku menyandarkan kepalaku di atas meja .

Aku mengangkat kembali kepalaku, aku mengambil pulpen dan buku kecil yang ada didalam tasku, lalu aku menaruhnya di atas meja, dan aku mulai menulis sebuah puisi

"Pena dapat mengisi kosongnya kertas . Embun dapat membasahi pagi . Matahari dapat menyinari dunia. Bulan dapat menyinari malam . Bintang dapat memperindah langit malam . Aku, dapatkah aku mengisi kekosongan harimu ? Dapatkah aku selalu menghiburmu ? Jika tidak, aku tetap akan berusaha"

-Divan-

Aku membacanya dengan pelan, setelah itu kututup kembali buku itu, dan ku masukkan kembali kedalam tasku .

Aku merebahkan kembali kepalaku di atas meja, lalu memejamkan mata, hanya sekedar terpejam ngga tidur .

"Aku sudah mengetahui perasaan yg mengganjal selama ini, tapi aku berharap cukup aku yg mengetahui perasaanku, tidak dengannya" kataku dalam hati .

Tanpa sadar bel pulang sudah berbunyi, dengan sigap aku mengenakan jaket jeansku dan ku ambil ranselku .

Aku keluar kelas dan menuruni tangga, aku singgah ke kelas ipa dulu untuk mengajak Sari,Tina dan Ferina ke markas PMI .

"Sar, ga ada kegiatankan ? Kemarkas aja mau ?" Ajakku ke sari

"Terserah sih, mau buat apa disana ?" Tanyanya

"Ngumpul2 aja disana"

"Iyaudah, siapa2 ?" Kata sari

"Aku baru mau ajakin Ferina sama Tina" kataku

"Tuh mereka" kata sari sambil menunjuk arah kelas Tina

Jatuh CintaWhere stories live. Discover now