4. Never Ever Known

2K 227 27
                                    


•Author POV•

Seperti biasa, hari ini Nayeon akan berangkat kesekolahnya. Ia memang satu rumah dengan Jisoo, tapi ia tidak pernah sekalipun mau berangkat bersama Jisoo dengan mobil pribadi.

Nayeon lebih memilih bus sebagai transportasi yang akan membawa tubuhnya sampai disekolah elite.

Disaat semua siswa datang menggunakan mobil mewah, Nayeon dengan percaya diri datang dengan berjalan kaki sejak menuruni halte.

"Nayeon-ah" sapa Mina dari kejauhan.

Nayeon sedikit berlari menghampiri Mina yang berdiri tak jauh dari gerbang masuk.

"Tidak biasanya kau menungguku disini?"

"Sebentar lagi kita akan lulus dari sekolah ini, keuraeseo aku ingin menghabiskan waktu yang ada bersamamu Nayeon-ah"

"Waegurae kapjagi?"

"Mianhae Nayeon-ah, appa-ku meminta agar aku kembali ke Jepang setelah lulus sekolah. Kau tahu, appa juga akan kembali ke Jepang saat proyek bisnisnya selesai"

Wajah ceria Mina berubah pias setelah mengatakan kalimat itu. Ia tidak rela pergi sebenarnya, tapi ia tidak bisa menolak.

Sama seperti Mina, Nayeon juga mencelos mendengar kabar itu. Selama ini hanya Mina satu-satunya teman yang ia punya.

Jika Mina kembali ke Jepang mungkin masa kuliahnya nanti akan suram tanpa sahabat foreign nya itu.

"Geurae, kkajja"

"Eoh?"

"Waktu kita tinggal dua bulan lagi, apa kau mau diam disana dan menyia-nyiakan waktu yang ada?"

"Araseo Nayeon-ah"

••••

Hari Rabu adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nayeon. Hari ini adalah hari dimana Nayeon bisa sepuasnya memandangi namja impiannya.

Itu adalah hari dimana Jinyoung menebar pesona dijam olahraga.

Keringat yang membasahi kaos olahraga nya semakin menambah kesan sexy bagi para gadis yang tergila-gila dengan sosok Jinyoung.

Jinyoung adalah tipe namja idaman semua gadis. Wajahnya yang tampan, kulitnya yang putih, hidungnya yang mancung, rahangnya yang tajam, tatapan matanya yang mempesona, membuat Jinyoung dieluh-eluhkan seluruh gadis lajang.

"Hyung, bisakah kau membagi ketampananmu pada kami?"

"Iya hyung lihat saja para yeoja itu, mereka semua tergila-gila denganmu"

Bambam dan Yugyeom mulai lagi dengan celoteh mereka.

"Wae? Aku sendiri juga risih dipandangi oleh mereka"

"Maka dari itu berbagilah pada kami hyung"

"Jika kau mau berbagi ketampanan dengan kami, maka beban mu juga akan berkurang hyung"

"Eottohke? Kau pikir wajahku ini kertas koran yang bisa dibagi-bagi begitu saja, huh?" Jinyoung geram karena tingkah Bambam dan Yugyeom.

Jika dipikir dengan logika, bagaimana cara membagi ketampanan, apakah iya Jinyoung harus mem-fotocopy wajahnya lalu ia tempelkan pada Bambam dan Yugyeom.

NEVER EVER ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang