3. Kim Jisoo

2.1K 220 4
                                    

"Aku lelah mengulurkan tanganku padanya, dan siapa dia berani mengabaikan ketulusan hatiku? Entah tapi rasanya aku sangat terobsesi untuk bisa dekat dengannya"

-Kim Jisoo-

🌺🌺🌺

Tak pernah sekalipun terbesit dibenak ku untuk meninggalkan Park Jinyoung.

Dia adalah namja yang selama ini bersamaku dan menemani hari-hariku. Sungguh, aku benar-benar mencintainya.

Banyak gadis yang iri denganku, tapi banyak pula yang mendukung hubungan kami. Apapun itu aku sangat amat bersyukur.

Jinyoung selalu menjagaku apapun keadaannya. Dia tidak pernah peduli dengan perkataan orang lain, dia hanya peduli padaku. Aku sangat bersyukur bisa bersama dengan namja setampan dan sekeren dia.

"Jisoo-sshi, neo wasseo?"

Yeoja itu yang membukakan pintu untukku. Biasanya ahjumma yang melakukannya, tapi hari ini yeoja yang biasa aku panggil Nayeon lah yang membukakan nya untukku.

"Ne Nayeon-ah, apa kau sudah makan?"

"Belum. Seharusnya kau tidak usah terlalu memperdulikanku"

"Waeyo? Aku hanya khawatir padamu. Kau juga tak pernah mau berangkat atau pulang sekolah bersamaku"

"Aniyo, amugeotdo anira. Aku hanya anak dari ahjumma yang bekerja disini"

Selalu saja seperti itu. Aku bosan dengan sikapnya yang selalu merendah. Sudah berkali-kali aku mengajaknya berteman tapi dia terlalu kaku.

Mungkin dia merasa tertekan karena eomma-ku memperlakukan dia dan eomma-nya agak kasar. Eomma memang tidak bisa diandalkan.

Diwaktu tertentu aku merasa kasihan pada yeoja ini. Tapi dia sama sekali tidak ingin dikasihani oleh siapapun. Dia sangat teguh untuk ukuran seorang gadis.

Aku tidak tahu persis apa yang sudah terjadi dengan keluarganya dahulu yang jelas dia pasti sangat menderita. Aku yakin appa-nya adalah orang yang sangat kaya, terbukti dia bisa bersekolah disekolah yang sama denganku.

Pertanyaannya, kenapa dia tetap saja mau tinggal dengan kami sebagai seorang pembantu. Atau kenapa dia tidak tinggal saja dengan appa-nya yang kaya raya itu.

"Masuklah, aku sudah membuatkan sup kacang merah untukmu"

Selalu saja, sikap nya tak pernah berubah sejak pertama kali kami bertemu. Dia tetap saja kaku dan ketus.

Kadang aku berfikir, sebenarnya siapa majikannya dan siapa pembantunya. Tapi apalah daya kharisma wajah dinginnya selalu membuatku ikut membeku.

••••

"Chogiyo Jisoo-sshi"

"Ne, waegure Nayeon-ah?"

"Jenny-sshi dan Lisa-sshi sudah menunggu diruang tamu"

"Geuraeyo? Araseo aku akan segera turun"

Sudah hal yang biasa jika Lisa dan Jenny berkunjung kerumahku. Mereka sangat betah disini, tak jarang mereka juga menginap.

"Neo wasseo? Waegure kalian kemari?" interupsiku saat menuruni anak tangga.

Dari atas sini bisa aku lihat bagaimana cara mereka memperlakukan Im Nayeon.

"Ahh Jisoo-ah, seperti kau lupa saja. Bukankah kami sudah sangat sering kemari?" jawab Lisa sekenanya.

Aku hanya mengangguk biasa. Sebenarnya aku sedikit tertekan saat mereka berkunjung karena mereka selalu memperlakukan Im Nayeon dengan buruk.

Dalam hatiku bertanya apakah yeoja itu baik-baik saja? Tentu pasti jawabannya tidak. Bagaimana bisa dia baik-baik saja jika terus diperlakukan seperti seorang gelandangan.

Anggap saja Lisa dan Jenny tidak mengetahui tentang seluk beluk orang tua Nayeon, apalagi ayahnya yang kaya raya itu.

"Kya cepat ambilkan kami makanan! Ingat kau harus memasak makanan itu dengan lezat, awas jika tidak" ancam Jenny yang terdengar getir ditelingaku.

Hatiku jengah melihat situasi seperti ini. Ingin rasanya aku mengulurkan tanganku pada Nayeon, tapi selalu seperti biasa ia pasti akan mengabaikannya.

Ia bahkan juga mengabaikan rasa sakitnya selama ini.

"Nayeon-ah, kembalilah ke kamarmu. Bukankah kau harus mengerjakan tugas sekolah?"

"Aniyo, aku akan membuatkan makanan yang lezat untuk kedua agasshi ini. Biar kulihat apa yang akan mereka lakukan padaku"

Seperti tamparan keras untukku. Nayeon benar-benar gadis yang keras kepala. Dia hanya menganggapku sedang mengasihani dia, padahal aku tulus membantunya.

Entah kenapa aku hanya ingin bisa dekat dengan dia.

Sebenarnya siapa dia? Kenapa aku begitu terobsesi ingin berteman dengan anak pembantuku sendiri?

Dan siapa dia? Kenapa dengan percaya diri tinggi selalu mengacuhkan ku yang notabene adalah puteri tunggal majikan eomma-nya.

•••••
🌺TBC🌺

NEVER EVER ✔ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang