Aku selalu menghargai setiap vote dan komen dari kalian semua, Terimakasih😊
[Update 23 Desember 2017]
Halo, i'm back. Makasih buat yang masih setia nungguin cerita ini😂. Monggo, silakan dinikmati😊
"Vril, lo kenapa sih dari tadi liatin hape mulu?" Tanya Nathan
"Lo bisa diem dulu nggak?, ini penting tau!" Nathan hanya berdecih mendengar omelan Avril setelahnya ia mengedarkan pandangannya mencari sosok yang sedari tadi ia tunggu
"Kok tumben dia nggak ke kantin" gumam Nathan
"Woy!" Teriak Avril di telinga Nathan
"Ngapain sih lo teriak-teriak?!" Protes Nathan sambil mengelus kupingnya
"Udah deh nggak usah lebay, Oke?" Nathan tak membalas omongan Avril, "lo udah selesai?, yuk ke kelas bentar lagi bel" ajak Avril lalu berdiri, Nathan mengikuti tanpa bersuara. Selama perjalanan menuju kelas pun ia tak ribut seperti biasanya membuat Avril mengernyit heran
"Kenapa lo diem?, lo masih marah sama gue?" Tanya Avril, Nathan menggeleng sebagai jawaban
"Trus?" Nathan tak menjawabnya lagi, sekarang ia malah fokus pada langkah kakinya
"Ya, terserah lo deh" ucap Avril akhirnya lalu berjalan mendahului Nathan. Sedangkan Nathan masih sibuk dengan pemikirannya.
Ketika jam pelajaran sedang berlangsung pun Nathan tak bisa Fokus, ada sesuatu di hatinya yang membuatnya gelisah tapi ia tidak tau apa itu. Setelah sekian menit asik dengan Pemikirannya ia pun mengeluarkan ponselnya
Bandel banget dibilangin, ntar sakit gimana? Batin Nathan
YOU ARE READING
𝐒𝐞𝐪𝐮𝐞𝐧𝐜𝐞 ✔
Romance"Kita putus aja, Kak. Gue kira setelah gue ngedapetin lo gue bakal bahagia, tapi ternyata gue salah. Gue justru semakin terluka setiap harinya."-Ghea Berhasil mendapatkan laki-laki yang ia sukai tak lantas membuat Ghea menjadi bahagia setelahnya. Me...