"Hmmm hampir 2 Jam."jawab Jungkook seraya melihat jam yang ada di tangannya.

"MWO? Kenapa kau tidak membangunkanku?"tanya Ji Eun dengan mulutnya yang terbuka.

"Aku tidak tega membangunkanmu. Sudahlah cepat masuk aku sudah lelah dan ingin pulang"ucap Jungkook dengan terkekeh.

"Gomawo. Dan juga jangan bilang pada siapa-siapa soal hari ini eoh!"ucap Ji Eun.

Jungkook menganggukan kepalanya "Ne"

***

"Taehyung tunggu"Ji Eun berteriak saat melihat Taehyung.

Namun Taehyung tidak menghiraukan panggilannya dan bergegas menuju ruang kelasnya.

Ji Eun berlari mengejar Taehyung dan berhasil menarik tangannya.

"Tunggu, dengarkan aku."ucap Ji Eun.

Taehyung melepaskan tangannya dan pergi meninggalkan Ji Eun tanpa menjawab apapun.

Se Mi yang melihat kejadian itu segera menghampiri Ji Eun.

"Kau bertengkar?"tanya Se Mi dengan cemas.

Ji Eun terdiam dan malah menangis dihadapan Se Mi.

"Ada apa Ji Eun?"tanya Se Mi lagi dengan sangat cemas.

"Taehyung mengakhiri hubungannya denganku."ucap Ji Eun yang masih terisak.

"MWORAGO? Kau putus dengannya? Wae? kenapa kau putus? Apa ada masalah diantara kalian?"tanya Se Mi dengan terkejut.

"Apa karna S-seok Jin oppa?"tanya Se Mi lagi dengan ragu.

"Bagaimana kau bisa tau tentang Seok Jin oppa?"tanya Ji Eun.

"mmm.. aku pernah melihatmu pergi bersama Seok Jin oppa. Memangnya ada apa antara kau dengan Seok Jin oppa?"

"Se Mi sebenarnya tidak ada yang terjadi antara aku dan Jin opaa, tapi Taehyung salah paham. Aku benar-benar bingung harus bagaimana Taehyung sudah sangat kecewa dan marah padaku."

"Lalu jika tidak ada apa-apa diantara kalian, kenapa kau sering bertemu dengannya?"

"Aku tidak bisa memberitahumu Se Mi, mianhae"

"Dan kau juga tidak memberitahu Taehyung yang sebenarnya?"

Ji Eun menggelengkan kepalanya "Ani"

"Pantas saja Taehyung salah paham, jika aku jadi Taehyung akupun akan melakukan hal yang sama dengannya."jawab Se Mi dengan nada yang sedikit tinggi.

--

"Taehyung"panggil Se Mi saat berada di koridor kampus.

"Mwo?"tanya Taehyung.

"Taehyung aku sudah tau antara kau dan Ji Eun, dan aku juga sudah bicara padanya. Tidak ada apa-apa antara Ji Eun dan Seok Jin oppa."jelas Se Mi pada Taehyung.

"Lalu kenapa mereka sering bertemu? Apa dia menjelaskannya padamu?"tanya Taehyung dengan dingin.

Se Mi terdiam bingung "Tidak, dia tidak menjelaskannya"

"Sudahlah Se Mi, aku sudah tidak ingin lagi membicarakan ini."ucap Taehyung dan pergi meninggalkan Se Mi.



Saat Taehyung menuju parkiran dan akan pulang, untuk kesekian kalinya dia melihat Ji Eun dijemput oleh mobil itu yang sudah pasti itu mobil Kim Seok Jin.

"Ji Eun masih menemuinya, bahkan setelah kejadian kemarin dia tidak merasa kehilanganku."ucap Taehyung entah pada siapa.

Ji Eun POV

Sudah satu bulan Taehyung menjauhiku, dia tidak pernah menghubungiku bahkan dia selalu menolak panggilanku dan mengabaikanku saat di kampus. Aku sangat bingung berada di situasi ini, aku sudah janji pada Seok Jin oppa tidak akan memberitahukan semuanya pada siapapun, tapi aku tidak mau Taehyung salah paham dan kecewa karenaku.

Aku sangat mencintai Taehyung, aku tidak ingin kehilangannya, aku tidak sanggup jika Taehyung membenciku.

Seperti biasa sebelum tidur aku mengambil ponselku dan mulai menghubungi Taehyung, namun hasilnya tetap sama Taehyung selalu menolak panggilanku setiap hari.

Setiap hari aku selalu mengirimkan pesan padanya, namun tidak ada satu pesan pun yang dia balas.

--

Suara dering ponsel berbunyi, aku terbangun dari tidurku dan menjawab panggilan itu.

"MWO?"aku berteriak cukup keras karena terkejut.

Aku beranjak dari ranjangku dan segera pergi ke kamar mandi. Kuambil jas hitam yang ada dilemariku dan segera aku pakaikan ditubuhku.

Taksi berhenti saat aku sudah sampai di tempat tujuanku dan aku segera masuk ke dalam gedung itu.

Aku berjalan ditengah-tengah karangan bunga yang berjajar dengan sangat panjang.

Aku melepas sepatuku dan segera memberi penghormatan terakhir untuk Ibu Seok Jin oppa.

"Aku turut berduka atas perginya ibumu."ucapku pada Seok Jin oppa yang sedang tertunduk meratapi kepergian ibunya.

"Gomawo Ji Eun. Gomawo untuk semuanya, ibuku pasti akan tenang disana karenamu. Dan juga, mianhae untuk semua kekacauan yang terjadi karenaku."ucapnya yang masih menundukan kepalanya.

Aku menepuk bahunya dengan lembut "Ne gwaenchana."

-to be continue-
Author harap kalian gak bosen nunggu chapter selanjutnya. Karena Author harus membagi waktu antara wattpad dan pekerjaan.
Keep vote and comment
Gomawo.

Not SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang