Part 4; Command

98.6K 2.8K 29
                                    

Chale Pov

     Aku menatap rindu sebuah bingkai foto yang sekarang berada tepat di tanganku, foto yang ku genggam ini merupakan foto seseorang yang sangat berarti dihidupku, orang yang ku cintai sangat amat ku cintai, bahkan hingga saat ini aku tidak bisa melupakannya.

Selalu foto ini yang menemani hariku,menemani kesepianku dan menemani kesendirianku. Siapa yang kalian pikirkan tentang foto ini? Kekasihku? Masalalu ku? Bukan! Salah! Foto yang ku ratapi adalah foto mendiang mommy ku yang sudah meninggal sejak aku berumur enam bulan.

 Siapa yang kalian pikirkan tentang foto ini? Kekasihku? Masalalu ku? Bukan! Salah! Foto yang ku ratapi adalah foto mendiang mommy ku yang sudah meninggal sejak aku berumur enam bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak jarang aku selalu menceritakan semua keluh kesahku padanya, pada foto mommy ku. Aku ber-angan bahwa mommy berada tepat disampingku dan mendengarkan semua ceritaku. Aku selalu bermimpi tentangnya meskipun aku belum bertemu dengannya langsung. Aku bersyukur pada dewa mimpi yang sudah mempertemukanku dengan mommy.

Aku sering mengunjungi makam beliau, aku juga yang mengganti bunga mawar merah di makam-nya karena permintaan daddy ku. Daddy begitu mencintai istrinya itu sampai ia tak mencari ibu tiri untuk-ku.
Aku bersyukur terlahir dari rahim mommy yang merupakan benih seorang Gerald Vans Robert.

Aku selalu dibuat kagum dengan daddy yang begitu tulus mencintai mommy hingga mommy pergi mendahuluinya. Bahkan di usia Daddy yang sekarang menginjak hampir setengah abad,ia mampu meluangkan waktu sibuknya untuk sering mengunjungi tempat tinggalku disini dan makam mommy.

Daddy berada di New York untuk mengelolah kembali usahanya dulu yang sempat berhenti. Aku dipercayai Daddy untuk mengambil alih perusahaan di kota Barcelona,Spanyol ini.

....

"Aku sangat-sangat tidak menyukai sekertaris baruku,Mom. Gadis itu benar-benar berencana membunuhku" ucapku sembari mengusap kaca bingkai foto Mommy.

"Bagaimana tidak? Dia selalu menggodaku dengan pakaian-nya itu. Mom tau kan jika seorang pria menahan nafsu itu sangat sakit, aku harus rela mandi air dingin di malam hari setelah seharian bekerja dengan-nya. Bisa-bisa aku mati perlahan jika setiap hari bekerja dengannya. Tapi aku juga tidak bisa memecatnya mom,aku sangat membutuhkan-nya untuk membantuku" jelasku, Sebenarnya berat juga jika dirasa, tubuh Jadyn selalu mempengaruhiku,entahlah aku sendiri bingung.

"Aku benar-benar tidak habis pikir,dia itu cantik,murah senyum,ketus,suka membantah,dan menggoda...."
ketika aku sadar akan ucapanku,aku langsung berhenti dan melirik wajah Mommy yang masih tersenyum hangat di foto.

'apa Mommy menertawakanku? Karena aku baru saja memuji gadis alkohol itu?' tanyaku dalam hati.

Yah,katakan aku gila,karena aku sering ber-angan bahwa Mommy berada di kehidupan nyata. Aku sering sekali berhalusinasi. Tapi itu tak masalah selagi aku tidak gangguan mental.

Secretary Tease Like a Wine - Robert Series [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang