16

77 15 2
                                    

...Pagi harinya...

Aku terbangun saat cahaya matahari dengan mudah menusuk kulitku. Aku segera membuka mataku dan mendapati sunggyu yang sedang berdiri didepan jendela.

"kau sedang apa?" tanyaku

"kepo deh. Oh iya ayo siap-siap pulang." Ucapnya lalu menghampiriku

"iya iya bawel deh lu." Ucapku lalu bangkit dari tidurku dan berjalan menuju lemari pakaian. Tidak lupa dengan selang infus dan tiangnya yang masih menempel di tanganku

"ah kau sebaiknya tidur aja deh, gk tega liatnya bawa-bawa selang infus gitu, ntar kalo ada apa-apa kan ribet ndiri." Ucapnya

"gitu napa dari tadi perhatian, bukannya nyuruh-nyuruh." Ucapku lalu berjalan ke ranjang dan kembali tiduran namun ketiduran. Alhasil sunggyu lah yang merapikan pakaianku sendiri. Haha biarkan saja dia begitu, sekali-sekali ya gk?

"hei jung eunji bangunlah, kau tidak ingin pulang?" teriak seorang namjaa di dekat telingaku

Aku langsung tersadar dari tidurku dan menatap tajam ke arah sunggyu. "kau ini kenapa sih ganggu saja? Bisa tidak pake suara kecil??" tanyaku dengan nada marah

"iya iya maaf, selow aja dong neng." Ucapnya, aku tidak menghiraukan ucapannya lagi dan segera bangun dari tidurku

"mana susternya? Kok gk dicopot-copot infus ku?" tanyaku

"bentar aku panggilin." Ucapnya lalu berjalan keluar dari ruaganku. Aku menunggu sunggyu kembali sambil memainkan ponsel di handphoneku. Saat aku membuka galeri di hp ku, aku menemukan foto chanyeol di salah satu album galeriku. Aku terus memandangi wajah chanyeol dari layar handphoneku. Tidak terasa air mata ini mulai turun dengan sendirinya. Aku tidak bisa lagi mengontrol air mataku saat aku melihat foto chanyeol. Mungkin rindu ini sudah di tingkat dewa.

Tiba-tiba saja sunggyu datang bersama suster dan dokter. "hai noona eunji, mau cepet pulang ya?" tanya dokter itu

"iya dong dok, saya gak betah do rumah sakit terus hehe. Bau obat." Ucapku

"baiklah, suster tolong lepaskan infus di tangan eunji!" perintah dokter itu kepada suster disampingnya

Suster itupun berjalan menuju ku dan melepaskan infus di tanganku. Sakit memang saat jarum infus yang sangat tajam itu ditarik dengan perlahan keluar dari dalam dagingku.

"sudah selesai, mau saya bantu ganti baju nona?" saran suster itu

"baiklah sus, gumawo." Ucapku lalu turun dari atas ranjang dengan dibantu oleh suster itu dan kami berjalan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Saat selesai berganti pakaian, aku segera keluar dan menghampiri sunggyu

"sudah selesai? Kajja." Ucapnya sambil menggenggam tanganku

"hem ayo, dok sus kita pulang dulu ya, gumawo." Ucapku sambil menyaami dokter dan susuter itu lalu berjalan keluar dari rumah sakit dengan dibantu oleh sunggyu karena badanku yang masih lemas.

Kami berjalan menuju parkiran rumah sakit. Sesampainya disana sunggyu langsung membukakan pintu untukku. "gumawo." Ucapku

Setelah dia masuk kedalam mobil, kami langsung pergi menuju apartementku. Di dalam mobil, sunggyu hanya diam tidak berbicara apa-apa denganku, begitupun juga denganku, hari ini aku tidak ingin terlalu banyak bicara.

Sesampainya di depan apartementku, sunggyu turun dari mobil dan membukakan pintu untukku. Aku keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke apartement bersama sunggyu. Sesampainya di depan kamarku...

"kau masuklah!" ucapnya

"kau langsung pulang?" tanyaku

"tidak malam ini aku akan menginap disini, aku ingin keluar sebentar. Kau bisa kan jaga diri sebentar saja?" tanyanya

"hum aku bisa, cepatlah balik." Ucapku dan dia langsung pergi meninggalkanku. Aku masuk ke dalam apartementku dan menaruh semua barangku di sofa kamarku. Aku berjalan menuju balkon apatementku dan melihat pemandangan diluar. "aku merindukanmu chanyeol-aah."

Hari sudah mulai gelap tapi sunggyu tidak kunjung kembali, aku segera mengambil handphoneku dan menelfonnya. "kau dimana?" tanyaku

"aku sedang makan sambil minum soju diluar, kau merindukanku?" tanyanya

"ih tidak lah, aku hanya khawatir denganmu. Cepatlah pulang dan jangan lupa bawakan aku ayam dan soju ya, kumohon." Pintaku

"ya ya dasar yeoja cerewet." Ucapnya dari seberang sana

"ishh awas kau ya." Ucapku lalu mematikan telfon nya. Aku berjalan menuju ruang tv untuk menonton acara drama korea kesukaanku.

"ahhh dia tampan sekali sih haha." Ucapku sendiri

"ting... tong..." bunyi bellku tiba-tiba terdengar. Aku segera berlari ke arah pintuku dan membukanya

"lama sekali sih, cacing ku sudah karaoke semua nih." Ucapku sambil memegang perutku

"cacingnya apa orangnya yang karaoke?" tanyanya

"haha dua-duanya." Jawabku

Saat menonton sambil makan

"lihatlah namjaa itu mirip sekali dengan chanyeol." Ucapku sambil menunjuk pemain di dalam drama itu

"kau tidak rindu dengan chanyeol?" tanyanya

"eemm sudahlah aku ingin tidur, hari sudah malam. Kau tidur di sofa saja ya. Bye." Ucapku seraya melambaikan tangan padanya

<<<skip pagi hari>>>

...Sunggyu P.O.V...

"Eunji bangunlah, kau tidak sekolah?" ucapku seraya menarik selimut yang menutupi badan eunji

"iya-iya aku bangun, sana keluar!" suruhnya, aku langsung berjalan keluar meningalkan dia sendirian dikamarnya. Aku bersiap-siap dan memasakkan roti bakar untuknya

"Wah disini bau gosong, kau masak apa sunggyu?" ucapnya tiba-tiba mengagetkanku

"hah? Bau gosong? Tidak kok, aku sedang bikin roti bakar sa... Astaga aku lupa." Ucapku lalu segera berlari ke arah kompor dan mematikan kompornya

"uh untung saja rumahku tidak terbakar." Ucapnya sambil duduk dan meminum susu buatanku

"kita sarapan apa nih? Rotinya sudah hangus." Ucapku

"tidak usah sarapan, kajja cepatlag. Aku ingin bertemu dengan kepala sekolah, ada hal penting yang ingin kau bicarakan dengannya." Ucapnya dan menarik tanganku agar mengikutinya, aku hanya diam dan segera menyalakan mobilku

>>Skip di sekolah<<

It's MeWhere stories live. Discover now