First

6.2K 826 114
                                    

Jisoo don't deserve in BlackPink

Seriously Jisoo isn't beautiful, how can she be the visual? I prefer Rose

Jisoo can't dance. She is the worst dancer in girlgroup

She is plain compared to the other

Jisoo is the visual hole

Jisoo should not be in Black Pink




Tak


Laptop tertutup keras. Membuat Jisoo yang sedang asyik membaca comment langsung menoleh. Mencari dalang di balik terhenti nya kesibukannya.



"Ty!" rajuk Jisoo sambil memanyunkan bibir berbentuk love nya.



Taeyong hanya menggeleng pelan sebelum menekan kepala Jisoo ke bawah.



"Kenapa kau suka sekali membaca hate comment," kata Taeyong. Ia membaringkan tubuhnya di kasur, di samping Jisoo.



Jisoo tertawa geli. Ia menyikut perut Taeyong sampai pemiliknya meringis kesakitan.



"Itu menyenangkan, Ty. Justru itu jadi motivasi ku untuk menjadi lebih baik," jelas Jisoo dengan senyum masih mengembang di wajahnya.


Deg


Taeyong merasa aneh dengan jantungnya. Akhir-akhir ini jantungnya berulah. Selalu berdebar tak karuan apalagi setiap melihat Jisoo tersenyum. Dan bibirnya selalu gatal untuk ikut tersenyum.



Ini seperti saat ia jatuh cinta saat kecil dulu....


Tidak mungkin kan dia menyukai Jisoo? Jisoo adalah teman baiknya. Satu-satu nya wanita yang bisa ia terima saat mendekati zona amannya. Di luar keluarganya.


Bahkan tingkat kenyamanannya dengan Jisoo berbeda dengan teman satu grupnya. Ada sesuatu yang selalu bisa membuatnya nyaman setiap di dekat Jisoo. Wanita itu tak pernah absen membuatnya tertawa.



"Jangan terlalu sering melakukan itu. Bagaimana jika suatu saat kau depresi karena membacanya," kata Taeyong pelan.



Pikiran Taeyong sudah melalang buana. Mengingat kembali saat ia terpuruk karena skandalnya. Bagaimana skandal itu terus membayangi setiap langkahnya. Terus menghantuinya setiap ia ingin melakukan sesuatu. Karena itu ia selalu berusaha mati-matian untuk menjadi lebih baik. Terbaik.




Puk




Jisoo melempar bonekanya ke muka Taeyong. Ia tidak suka jika Taeyong sudah melamun begini. Temannya itu pasti sedang mengenang sesuatu. Dari kerutan di dahi, Jisoo yakin Taeyong sedang mengingat masa lalunya.



"Hei, bisa tidak jangan memikirkan itu terus. Maju ke depan, Ty. Be the best and give the best," kata Jisoo gemas.



Taeyong hanya menggeleng pelan. Ia tidak bisa begitu saja melupakannya. Ia pasti ingat akan hal itu sesekali jika ia sedang melamun.



"Aku akan selalu ingat, Ji. Mengingatnya membuatku ingin menjadi lebih baik," kata Taeyong. Senyum manis bercampur sedih tersungging di bibirnya.




Jisoo menepuk puncak kepala Taeyong dengan gemas. "Nah begitu lebih baik. Jangan sampai depresi. Kalau ada apa-apa bilang padaku."




Taeyong hanya tertawa melihat tingkah Jisoo yang seperti anak kecil. Jika wanita lain, ia tak akan pernah membiarkan mereka menyentuh kepalanya seperti Jisoo. Hanya Jisoo yang bisa mengubrak-abrik tembok yang ia tata rapi.


DELUSION Where stories live. Discover now