"Tolong!!",

Seorang gadis tiba-tiba saja berlarian menerjang memasukki gua dimana Raja Hantu dan pria yang disebutnya sebagai adik berada, "Berhenti kau gadis jalang! Jangan lari..!", Raja Hantu dan adiknya saling memandang satu sama lain, seolah sedang bertelepati ketika mendengar suara khas pria yang berteriak.

"Tu-- Tuan..tolong saya, ada yang ingin menangkap saya..", Gadis itu terjatuh dengan kedua lutut mendarat duluan. Kedua tangannya tanpa sadar mencengkram kedua sisi lengan Raja Hantu yang memandangnya dingin dan datar, "Eh.", sang adik terkejut dan hendak menegus gadis itu namun Raja Hantu memberinya tatapan seolah melarang dirinya.

Sekelompok pria yang terlihat sangar dengan masing-masing membawa senjata berupa arit yang biasa digunakan untuk bertani atau semacamnya, salah satu di antaranya bisa dipastikan adalah ketua kelompoknya, terlihat dari cara berdirinya, raut wajahnya dan lain sebagainya yang sudah biasa dilihat oleh Raja Hantu maupun adiknya.

Dasar manusia..,

"Tuan-Tuan sekalian, apa kalian juga ingin berteduh? Tapi sepertinya gua kecil ini tidak akan muat untuk kita semua..", Ujar adik Raja Hantu tersenyum dengan sinis menatap kearah ketua kelompok itu.

"Cuih!", Ketua kelompok itu meludah. Ikut tersenyum sinis, "Hei bocah, jangan berbicara sembarangan. Siapa yang ingin berteduh hah? Aku hanya ingin mengambil gadis itu!", Serunya menghina adik raja hantu seraya menunjuk tegas mengunakan jari telunjuknya, menunjuk kearah gadis yang kini bersembunyi dibelakang Raja Hantu.

"Oh?", Adik Raja Hantu beranjak bangun. Berjalan mendekat kearah ketua kelompok itu, "Apa Tuan ini, mengenal gadis itu? Apa kalian keluarga..?", Tanya adik raja hantu sengaja meski dia tau dengan sangat jelas jika ketua kelompok itu bukanlah keluarga dari sang gadis.

Lagi-lagi ketua kelompok itu tersenyum sinis, disertai tatapan kesal kearah gadis yang berada tepat dibelakang Raja Hantu. "Tentu saja, Aku membelinya dari bibinya, untuk dijadikan budak pemuas nafsu. Aku membayar mahal untuk hal itu..", Ujarnya dengan arogan dan terkekeh mesum membuat adik raja hantu maupun sang raja hantu sendiri menatap tidak suka padanya.

Dikabarkan, jika Raja Hantu ke-4 yakni ayah kandung Raja hantu yang sekarang dan adiknya adalah pencinta wanita cantik. Entah sudah berapa banyak wanita dan gadis-gadis muda di klan hantu yang terbunuh setelah beradu di atas ranjang bersama sang ayah, karna dibunuh oleh sang ibu yang cemburu.

Bahkan kekasih Raja Hantu ke-5, seorang gadis muda yang cantik dan terlihat lugu berhasil dibujuk sang ayah untuk naik ke atas ranjang dengan alasan untuk mendapatkan kekuasaan bagi ayah dari sang gadis. Hal itu membuat Raja hantu yang saat ini, yakni Raja Hantu ke-5 patah hati dan menjadi dingin pada siapapun termasuk perempuan.

"Akh!!",

Tiba-tiba saja orang-orang itu tumbang satu persatu, dengan mengeluarkan busa dari mulut. Gadis dibelakang Raja Hantu terkejut dan nyaris berteriak histeris, jika saja sang adik tidak mencegahnya. "Tenanglah Nona, sepertinya mereka di gigit ular beracun. Lihat, ada bekas gigitan di kaki mereka..",

Benar saja, di setiap kaki para pria jahat itu ada bekas digigit. Gadis itu perlahan melangkah keluar dari persembunyiannya dibelakang Raja Hantu, melirik takut kearah mayat-mayat yang tergeletak begitu saja dibawah permukaan tanah.

"Te-- Terima kasih, Saya tertolong berkat kedua tuan ini. Tidak tau harus bagaimana membalas budi ini..", Ujarnya memberi hormat pada Raja Hantu dan adiknya secara bergantian. Kepalanya tertunduk tidak berani menatap wajah kedua orang pria itu, mungkin karna melihat mereka terlihat seperti bangsawan membuatnya merasa rendah dan tidak pantas. 

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now