"Apa kabar ?" tanya Westny.

"Baik," jawab Mishall sambil tersenyum.

"Aku kira kamu ga akan bangun lagi Shall, abis nya lama banget tidur nya." Kadek terkekeh.

"Ya udah, Mishall duduk dulu deh yuk," ajak Clarissa sambil menarik tangan nya menuju bangku mereka.

Mishall duduk di bangku nya, ditemani Clarissa dan Kadek.

"Duh! Kangen banget deh," ucap Clarissa.

Mishall terkekeh.

"Clarissa tuh tiap hari ngomong kangen terus, berisik banget dia," ucap Kadek.

"Biarin! Emang kenyataan nya kangen kok." Clarissa memeletkan lidah nya.

Mishall terkekeh. Dia juga rindu dua teman nya ini.

"Eh Shall, kok kamu bisa kecelakaan sih ? Gimana ceritanya ?" tanya Kadek.

"Aku ga inget jelas sih, tapi waktu itu aku nyetir mobil sendiri dalam keadaan ngebut, terus hilang kendali gitu jadi nabrak pembatas jalan dan jatoh ke jurang," jelas Mishall.

Kadek meringis ngeri.

"Parah banget pasti," ucap Clarissa.

Kadek mengangguk setuju. "Makanya sampe koma dua bulan gitu."

"Iya, koma tuh kayak gimana sih ?" tanya Clarissa.

"Ya gitu, susah jelasinnya." Mishall terkekeh.

"Ya udah deh, yang penting sekarang Mishall udah balik lagi. Gimana kalau kita rayain ? Makan-makan gitu," usul Kadek.

"Bener tuh!" Clarissa setuju.

"Bayar sendiri-sendiri kan ?" tanya Mishall.

"Ya ngga lah, kamu yang bayar."

Mishall menepuk kening nya.

***

Bel berbunyi. Murid-murid langsung kembali ke bangku masing-masing. Tak lama seorang guru datang dengan tas tangan berwarna hitam. Ia meletakkan tas itu diatas meja dan langsung berdiri di depan.

"Selamat pagi!"

"Pagi, Bu."

Guru itu memperhatikan murid-murid nya lalu pandangan nya terhenti pada Mishall.

"Mishall, kamu sudah masuk ?" tanya guru itu.

"Sudah, Bu," jawab Mishall.

"Syukurlah."

Guru itu kembali memperhatikan murid-murid di kelas itu.

"Ada yang tidak hadir ?"

"Agung Bu, sakit," jawab seorang murid.

"Nanti tolong tulis di agenda ya," ucap guru itu.

"Iya, Bu."

"Baiklah. Begini anak-anak, kelas kita kedatangan teman baru, dia pindahan dari Jakarta."

Seketika langsung terdengar bisikan-bisikan kecil dari segala penjuru kelas. Guru itu mendekat ke arah pintu lalu mempersilahkan murid itu untuk masuk.

Mishall menatap nya lalu menunduk, ia menemukan tali sepatu nya copot. Gadis itu menunduk untuk membenarkan tali sepatu nya.

Sedangkan murid baru itu sudah berada di depan kelas.

"Perkenalkan diri kamu."

"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Kenzie Ananta, pindahan dari Jakarta."

Mishall membeku. Perlahan gadis itu mendongak dan melihat laki-laki itu ada disana. Kenzie-nya ada di depan sana!

Ini mimpi!

Mishall mencubit lengan nya sendiri sekuat tenaga. "Aw!"

Clarissa menoleh. "Kenapa ?"

Mishall menggeleng.

Ini bukan mimpi.

"Baiklah, kalau begitu Kenzie bisa duduk di bangku yang kosong ya. Semoga kamu betah bersekolah disini."

Setelah itu Kenzie duduk di bangku yang kosong dan bangku itu terletak tepat di belakang Mishall. Mata gadis itu mengekor hingga cowok itu duduk di meja nya. Mishall menatap ke arah depan dengan jantung yang berdetak dengan cepat.

Dia nyata.

To Be Continued

Kenzie kemana Kak ?

Kenzie nyata ga sih ?

Lah terus Kenzie nya gimana ?


Ternyata gantungin orang itu asik ya hehe. Tenang guys, tenang. Masih ada extra chapter yang kedua.

Kalau ada pertanyaan bisa kalian tanyakan disini ya😉

See you!

⛔ DILARANG EMOSI ⛔

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now