Iqbal Mencintai Nia

2.1K 121 0
                                    


" yuk pulang. Ajaknya. Seketika aku menoleh, dan hanya mengangguk. Sesampainya di mobil suasana sedikit menghangat.

" Bal, makasih ya udah mau anter. Kataku

" Kewajibanku Nia, mengantar kamu sampe dengan selamat sampe rumah tante Yani" katanya

" Bal, aku harap kamu ga berharap kamu ga berlebihan seperti ini. " kataku

Tiba- tiba saja Iqbal menatapku dengan intens. Aku sedikit kikuk dan canggung, parahnya aku salting.

"Nia, mungkin aku harus jujur tetang perasaanku ke kamu. Aku mencintai kamu sejak lama. Jujur dulu aku ga ada niat buat menjauh dari kamu, tapi semua terjadi begitu saja. Waktu itu aku belum siap karena kita masih labil. Dan aku ga tau kalo dengan sikapku waktu itu membuat kamu juga menjauh. "

Deg deg Nia memegang dadanya yang tiba- tiba sesak karena pernyataan cinta Iqbal. Antara kaget, bingung dan takut jadi satu saat ini. Rasanya oksigen dalam mobil menipis.

" Nia kamu ga usah buru- buru menjawabnya, aku akan menunggu sampai kamu membuka hati untukku. " kata Iqbal lagi

Aku hanya bisa diam. Berusaha mencerna kata- kata Iqbal. Apa dia menyatakan cinta padaku? Batinku. Arrhhggg.. kenapa jadi seperti ini. Batinku

Mobil Iqbal melaju kearah rumah tante Yani. Sesampainya di rumah tante Yani ternyata ada Ibu dan kakak ku. Aku langsung menghambur ke arah Ibu dan kakakku.

" Lho kalian kok ga ngabarin kalo datang ke Semarang? Tanyaku

" ucap salam dulu kali dek. " kata mas Hendri.

" hehehhee..assalamualaikum semuanya. " kataku.

Mereka membalas salamku. Selesai berpelukkan dengan kakak dan ibuku, aku langsung masuk dan melupakan Iqbal di luar.

" Lho Nia nak Iqbal ga di suruh masuk dulu nak, kok kamu malah langsung masuk gitu? " Tanya ibuku.

Deg..seketika badanku menegang mendengar perkatataan ibuku. Aku langsung menuju kearah mobil Iqbal. Ternyata Iqbal sudah membawakan barang- barangku sampe ke teras depan rumah Tante Yani.

" Bal masuk dulu ada mas Hendri dan Ibu di dalam" kataku. Sesegera mungkin aku mengalihkan pandanganku dari wajah Iqbal. Aku takut ketahuan salting. Iqbal hanya mengangguk dan mengekoriku.

" Masuk nak Iqbal kata ibuku. Iqbal hanya mengangguk. "Iqbal apakabar?" Tanya kakakku. " Saya baik mas,Mas Hendri gimana kabarnya? " tanyanya balik. Aku hanya memperhatikan mereka dalam diam, lebih tepatnya bingung mau nimbrung obrolan apa.

Mereka asyik mengobrol, aku melipir masuk ke dalam kamar dan bersiap membersihkan badan. Entah karena sangat lelah badan dan mataku tidak bisa dia ajak kompromi. Bukannya mandi aku malah tertidur sambil mengalungkan handuk di leher.

" Anak ini kebonya ga ketulungan deh. Kata kakakku. " Dek bangun dulu, itu Iqbal mau pulang. Kata kakakku. Aku hanya samar- samar mendengarnya. Mataku mengerjap entah berapa kali agar bisa terbuka. " Taniaaaa....." Kakakku mulai kesal membangunkanku. Aku hanya kaget. " maaf kak, aku capek banget. Belaku sambil menguap.

" Nooohhh..Iqbal mau pamit pulang, gimana sih. Udah bagus Iqbal baik hati mau antar malah kamu tinggal merem indah di kamar. Kakakku mengomel tanpa berhenti.

" Nia..aku pamit ya. Pamit Iqbal dari depan kamarku. Aku hanya mengangguk pelan.
" anterin sampe depan Nia." Kata kakakku lagi.

Mau tidak mau aku berusaha berjalan menuju pintu kamar dan mengantar Iqbal sampe gerbang depan.

Sesampainya di depan

"Nia.."

Aku hanya menoleh saja.

" Ga ada ucapan gitu? Goda Iqbal

" makasih" sahutku cuek dan malas.

Cup...bibir Iqbal mendarat di keningku. Aku deg degan dan terdiam kaku.

" Nia..aku cinta sama kamu" Tolong jangan menjauh. Pintanya

Aku yang masih bingung hanya diam. Bibir tiba- tiba menjadi kelu. Bingung mau jawab apa. Hati bilang iya tapi mulut susah buat ngomong. Rasanya pengen cepet kabur dari hadapan Iqbal.

" Nia.." rengeknya lagi.

" Aku ga bisa jawab sekarang Bal" kataku singkat.

Hmmmm...Iqbal hanya menghela nafas panjang. " ya udah aku pamit ya" pamit Iqbal sambil masuk ke dalam mobil.



yeayyy dobel update

mohon tekan bintang  dan vote ya

update lagi kalo ga rabu kamis ya, 2 episode terakhir


First Love For My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang