Ide Melamar Tania

2.1K 108 0
                                    


 "ARGGGHHHH...susah banget sih buat hubungi Nia Niu..batin Iqbal.

" Bang..cewek kemarin itu yang di foto ini kan? Tanya Ariyan junior Iqbal.

" Iya" jawab Iqbal singkat.

" Diih bang langsung lamar aja keburu diambil orang, ntar nyesel." Saran Ariyan sambil berlalu.

Lamar ya...batin Iqbal. Oke saran gilanya aku terima aja. Besok pulang Magelang mumpung free. Sesampainya di Magelang Iqbal langsung menuju rumah Tania. " Assalamualaikum " ucapan salamnya yang langsung di sambut oleh ibu Tania. " Waalaikum salam, balas ibunya. " Eh nak Iqbal ayo masuk nak, kok tumben langsung kesini? " Tanya Ibu Tania. Iqbal gugup menjawabnya. Ia menarik nafas panjang sebelum mengatakan niatnya untuk melamar Nia.

" iya Ibu saya sengaja datang untuk melamar Nia, saya tidak mau pacaran dengan Nia tapi saya mau serius menjadikan Nia istri saya." Kata Iqbal.

Mata Ibu Sulastri membulat sempurna karena kaget. " Nak Iqbal, saya percaya sama kamu, tapi Nia itu belum selesai kuliah dan kami bukan dari kalangan orang berada nak. Coba nak Iqbal pertimbangkan lagi niat melamar Nia. Kata Ibu Sulastri.

" Saya pernah membahas masalah ini dengan orangtua saya, mereka menyukai Nia bu untuk jadi Istri saya. Kata Iqbal sambil menunduk. " Baiklah nak, tapi apakah Nia sudah tau nak? Tanya Ibu lagi. Iqbal hanya menggelengkan kepala.

" Ini surprise buat Nia bu" kata Iqbal. Dalam hati Iqbal surprise bagaimana, Nia aja menghindar terus.

Ibu Sulastri hanya mengangguk pelan pertanda setuju.

" Ya sudah bu saya pamit dulu, saya minta doa dan restu Ibu. Pamit Iqbal. Ibu hanya mengangguk. Setelah Iqbal mencium punggung tangan ibu.

Ting..ting..ponsel Tania berdering. Segera Tania mengangkatnya tentu dengan melihat terlebih dahulu siapa yang telepon. Ternyata Ibunya.

" assalamualaikum nak...sapa ibunya."

Ibu... waalaikum salam. Kata Tania lagi. " nak ibu kangen, kapan pulang? Tanya ibunya. " "Mungkin selesai KKN bu supaya agak lega ga ada beban lagi. Kalo cuman pulang sebentar aku masih kangen Bu...kata Nia dengan manja.

" yo wes nduk...baik – baik ya di sana. Pesan ibu.

" iya bu kata Nia.

" assalamualaikum...salam ibu mengakhiri telepon.

Waalaikum salam balas Tania.

Ting..ting..ponsel Nia berbunyi

Iqbal :

Nia Niu..pengen aku bawain apa dari Magelang?

Read

Ni anak, batinku.

Iqbal :

Kalo ga di balas aku bawain sekarung beras, 30 kg gula pasir. Getuk Trio 100 kardus, dan wajik week 100 kardus, gimana?

Me:

Ga usah repot- repot.

Iqbal :

Jutek banget sih Nia Niu, pasti tambah manis kalo lagi cemberut gitu.

Ini anak selalu bikin kangen, entah kenapa aku ga sabar untuk segera manikahinya. Batin Iqbal

Me :

Iqbal, kalo ga ada perlu ga usah chat. Aku mau tidur!

Iqbal :

Oke deh...met tidur ya Nia Niu ku. Mimpiin aku hehehhehehehe( emoticon love)

Read

Ini orang salah makan kali ya, jadi gini sih. Batin Tania.

Mataku rasanya mengantuk pengan segera tidur. Berulang kali baca chat Iqbal bikin ga ngantuk. Hatiku serasa di penuhi bunga- bunga dan kupu – kupu. Tapi aku masih takut kecewa dan akhirnya dia menjauhiku sama seperti saat kenaikan kelas 11 SMA dulu. Arghhhh kenangan itu selalu menghantuiku dan masih teringat bagaimana dia menjauhiku. Sedih dan sesak dadaku mengingat itu semua. Belum lagi traumaku dengan mas Galih masih membekas. 

Akhirnya Update ya...Selamat membaca

Mohon tekan bintang dan komennya ya untuk typo-typo yang berserakan ^^

First Love For My Husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang