SF- Really Jealous?

Start from the beginning
                                    

Ali lalu merangkul Prilly dan berjalan menuju tangga yang menurun ke taman bawah. Ali menatapnya dalam di balkon dekat tangga.

" Kamu kenapa hmm?" Tanya Ali.

" Aku? Aku biasa-biasa aja kok..." Ucap Prilly tersenyum padanya.

" Senyum kamu emang enggak bisa boong... Kamu kira kalau kamu senyum aku enggak akan tau..." Ucap Ali sambil mengusap kepalanya lembut.

" Aku emang enggak kenapa-kenapa, apa yang perlu aku sembunyiin..." Ucap Prilly.

" Terserah kamu, tapi... Berjanjilah padaku kamu tidak akan pernah meninggalkan aku sayang..." Ucap Ali lalu memeluk prilly memunggungi dirinya sambil menatap langit yang dihiasi bintang malam ini.

" Hmmm... Berjanji juga padaku... Jika kamu akan mempertahankan pernikahan kita sampai akhir." Ucap Prilly.

" Aku berjanji... I love you baby..." Ucap Ali lalu memeluknya erat.

" Hmmm... I love you too..."








" Aku tidak akan menggodamu lagi... Aku tau kamu mencintaiku..." Ucap Ali.

" Tapi... Ngomong-ngomong bagaimana dengan mereka yang ingin ikut kita besok... Apa kamu mengijinkan..." Lanjut Ali bertanya padanya.

" Terserah kamu, aku enggak boleh egois... Mereka datang jauh-jauh demi berkumpul... " Ucap Prilly.

" Kamu memang istri idaman sayang... Aku sungguh mencintaimu..." Ucap Ali sambil membalikkan badannya dan menatapnya dalam.

" Aku juga..." Ucap Prilly lalu mengeratkan pelukannya.

" Yasudah... Kita balik ya... Mungkin makanan pembuka sudah dihidangkan... Aku tidak akan membuat mu kelaparan.." ucap Ali.

__________________________________

Selepas Ali membayar di kasir, mereka kembali ke mobil. Prilly hendak masuk ke barisan belakang tapi ia ditarik oleh seseorang.

" Dit... Kenapa?" Tanya Prilly yang menemukan Radit lah yang menariknya.

" Lo didepan Prill... Gue sama Kevin dan Bagas mau ngurus urusan sama key dulu..." Ucap Radit lalu memasukkan key ke baris belakang.

Prilly hanya diam memerhatikan aksi teman Ali yang dibilang unik... Terlebih lagi Kevin...

" Sayang..." Panggil Ali yang sudah membukakan pintu untuknya.

" Ahh iya... Thanks honey..." Ucap Prilly menggodanya.

Ali tersenyum padanya lalu menutup pintu pelan dan mengitari mobil dan duduk di kursi pengemudi.

Prilly tersentak mendengar teriakan luar biasa dari manusia-manusia yang tengah duduk dibelakang.

Entah apa yang diributkan mereka sehingga bisa histeris seperti itu, Prilly menggeleng lalu menatap Ali yang tertawa geli.

Ali mengusap kepala Prilly lalu menjalankan mobilnya.

Dalam perjalanan pulang, hujan melanda, entah kenapa akhir-akhir ini sering hujan...

Duar!!

Petir keras itu mendengung ditelinga Prilly, Prilly tersentak lalu menundukkan kepalanya dan menutup kedua telinganya.

Tidak untuk ke empat manusia yang duduk dibelakang, mereka masih saja ribut. Teriak-teriak bak orang gila.

Perlahan Prilly rasakan kepalanya disentuh oleh seseorang, lalu menjalar ke bahunya dengan usapan hangat dan lembut.

Prilly menatap ali nanar dengan air mata yang siap turun, Ali tersenyum padanya lalu menggenggam tangannya lembut, dengan satu tangan lainnya menyetir pelan.

SnowFlakesWhere stories live. Discover now