Mina diam-diam sudah mengambil satu botol sup feta berwarna ungu dan meneguknya pelan. Matanya berkedip beberapa kali saat ia mulai merasakan sensasinya.

"Ini seperti Sukiyaki buatan okaasan(ibu)." Seperti halnya dengan Sinb dan Jennie, Mina memandangi botol sup itu dengan heran.

"Bagaimana? Apa kau sudah kenyang Jennie?" Tanya Sinb dan Jennie mengangguk. Mina memandang Sinb seolah berusaha mencari tahu apa yang sedang di fikirkan saudarinya itu.

"Apa kau merencanakan sesuatu?" Tanya Mina dan Sinb tersenyum seolah memberikan pujian kepada saudarinya ini karena selalu mengerti dengan apa yang di fikirkannya.

"Kita harus segera bergerak, menemukan 7 yang tersisa. Ku rasa pria yang bernama Demian itu lebih tahu kemana kita harus memulai." Prediksi Sinb yang terlihat begitu yakin dengan pemikirannya.

"Why? Kenapa kita harus mempercayai pria yang hampir saja mau membakar kita?" Jennie masih tidak bisa mempercayai seorang Demian.

"Dengan memiliki pengikut sebegitu banyak, mungkinkah kau berfikir bahwa pria itu cukup berpengalaman dalam melakukan perjalanan jauh?" Tanya Mina dan Sinb mengangguk cepat sambil terus mengembangkan senyumannya.

"Dia pasti telah melalui sesuatu yang besar hingga membawanya kemari dengan rombongan ratusan pesawat tempur itu bukan?" Mina mengangguk mengerti sementara Jennie nampak masih berfikir.

"Haruskah kita menemuinya sekarang?" Tawar Mina.

"Ya, sekarang karena kita tidak punya banyak waktu. Semakin banyak orang yang tahu kita akan semakin cepat mereka tahu keberadaan kita, orang-orang yang menyerang kita di bumi." Jawab Sinb membuat Mina menghela nafas.

"Aku membenci situasi ini!" Pekik Jennie merasa frustasi. Baik Sinb dan Mina hanya mampu memandangi Jennie sambil menghela nafas, mereka tak memiliki kata apapun untuk menghibur Jennie yang dirundung kekhawatiran karena sesungguhnya mereka juga merasakan ke khawatiran yang sama.

---***---

Zakline, Genio dan Demian berada diruangan teratas hector yaitu Select 9 pusat dari segala kontrol di hector ini. Mereka duduk melingkar, nampak berbincang dengan serius.

"Aku sudah mengarungi sepertiga planet EXO." Ungkap Demian dengan kirut di dahinya yang begitu nampak jelas, meskipun kelihatannya Demian begitu muda tapi ia nampak dewasa dari usianya.

"Untuk apa kau melakukan itu?" Tanya Genio yang penasaran dan Zakline disampingnya hanya menyimak apa yang di ucapkan oleh Demian.

"Mengumpulkan apapun yang dapat menghancurkan kerajaan Mozarky." Ucap Demian dengan suara bassnya yang seketika membuat Genio memandang Zakline dan Zakline mendesah.

"Demian, aku sudah mengatakan kepadamu bahwa itu tidak akan berhasil." Zakline berusaha mengingatkan Demian tentang apa yang pernah ia sampaikan dulu. Sungguh sangat berbahaya jika berusaha menyerang kerajaan Mozarky tanpa perencanaan yang matang dan salah satu kunci kuat keberhasilan rencana itu adalah dengan adanya keturunan raja Lev yang memiliki kekuatan mengendalikan ksatria.

"Maksudmu hanya keturunan Lev yang dapat melakukannya?" Demian bertanya pada Zakline dan pria tua itu menjawabnya dengan mengangguk.

"Ya, hanya mereka ketiga gadis itu dengan bantuan keturunan klan ksatria lah yang harus membinasakan Czar." Terang Zakline membuat Demian menghela nafas dan kali ini Genio yang diam memperhatikan tiap perubahan yang ada di wajah Demian.

"Ku pikir itu hanya dongeng saat aku kecil. Apa kau benar-benar yakin ketiga gadis itu keturunan raja Lev?" Demian nampak tak yakin dengan Sinb, Mina dan Jennie.

"Kenapa kau tak yakin? Bukannya kau melihat sendiri bagaimana mereka membuat portal itu?" Genio tak terima jika Demian meragukan ketiga gadis itu, terutama Sinb.

THE WAR GALAXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang