Survive For You 11

1.1K 64 4
                                    

Rate: T. Genre: Romance/Drama. Sasuke. U. Hinata. H.
Slight GaaHina.
.
.
.
.
.
"Hinata.." Hinata menolehkan kepalanya. "Kenapa kau tidak kembali ke rumah?"

Hinata tersentak dan langsung menunduk. "Hinata..jawab aku." Sasuke menggapai tangan Hinata. Dan berhasil menggenggamnya. Namun, Hinata segera melepas tangannya.

Hati Sasuke mencelos terlebih lagi mendapati Hinata berdiri beranjak ingin pergi darinya.

"Apa kau sangat membenciku?" Hinata menghentikan langkahnya. Ia kemudian berbalik menatap Sasuke lembut.

"T-tidak bukan begitu, a-aku sudah memaafkan Sasuke-kun dari dulu."

"Lalu kenapa..." Sasuke mengacak surai ravennya kasar."Kenapa kau pergi?" Sasuke menatap Hinata intens.

Hinata terdiam, ia juga tak tahu harus menjawab bagaimana. "Apa kau sudah punya laki-laki lain?"

Hinata tertunduk ia benar-benar tak tahu harus menjawab bagaimana.

Sedangkan Sasuke, hatinya serasa di cabik-cabik saat Hinata tak bisa menjawab pertanyaannya. Jadi ia sudah tak ada di sudut hati Hinata. Inikah karma dari perbuatannya.

"Siapa Hinata? Siapa dia?" tanya Sasuke meyakinkan dirinya. Apapun jawabannya Sasuke akan menanggung resikonya.

Hinata menggigit bibir bawahnya. Air matanya telah mengalir deras sedari tadi. Hinata memilih pergi meninggalkan Sasuke tanpa sepatah katapun. Ia pergi tanpa mendengarkan panggilan Sasuke padanya yang mendesaknya untuk menjawab pertanyaan yang ia lontarkan.

Hinata terus berlari tanpa arah. Tanpa sadar ia menabrak seseorang.

"Hinata?"

Hinata mendongak dan mendapati seseorang yang selama 5 tahun ini menjadi sandaran Hinata.

"G-Gaara-kun.." Hinata langsung memeluk Gaara erat. Ia ingin menenangkan perasaannya sebentar saja dalam dekapan pemuda ini.

Gaara membalas pelukan Hinata dan menepuk-pelan punggung Hinata.

Sedangkan Sasuke ia sama sekali tak mengejar Hinata. Ia masih setia berdiri mematung di taman, seraya menatap punggung Hinata yang telah hilang. Ia kemudian pergi meninggalkan taman dan beranjak kembali ka ruang inapnya. Mungkin supir yang disuruh ibunya sudah datang.

Sasuke berjalan dengan gontai. Rasanya ia tak sanggup lagi untuk bernafas. Rasanya ia ingin mati saja dan menghilang dari dunia ini. Ini karmanya, karena telah melanggar janjinya pada Hinata. Juga karena ia telah mengkhianati dan mencampakkan Hinata. Ia memang pantas mendapatkannya.
.
.
.
.
Hinata duduk dengan tenang di balkon kamarnya. Ia memandangi langit malam yang nampak tak berbintang. Mengingatkannya pada mata seseorang. Seseorang yang sangat dirindukannya. Seseorang yang selalu datang dalam mimpinya.

"Sasuke-kun.." gumam Hinata pelan. Tiba-tiba Hinata tersentak saat mendapati sebuah lengan kekar di pinggangnya.

"Sudahlah Hime..jangan ingat dia lagi." ternyata Gaara yang memeluk Hinata. Hinata tersenyum hangat dan melepaskan pelukan Gaara.

"Gaara-kun berhentilah b-bercanda.." Hinata memandang Gaara sebal. Gaara terkekeh melihat wajah sebal Hinata. Rasanya sangat lucu menjahili Hinata seperti tadi.

Sedangkan Hinata ia semakin mempoutkan bibirnya. Benar-benar pemuda di depannya ini. Sepertinya senang sekali menjahilinya dengan cara memeluknya. Bisa-bisa ia pingsan karena malu.

"Baiklah aku minta maaf." tutur Gaara lalu ikut berdiri di samping Hinata.

"Kenapa kau begitu mencintainya?" tanya Gaara tiba-tiba. Wajahnya tampak sangat tampan di bawah cahaya bulan.

Survive For YouWhere stories live. Discover now