Chapter 25 : Wind Blow ( Tiupan angin )

1.6K 128 16
                                    

"Jingyu...".

Mata Peng membelalak lebar. Weizhou memalingkan wajahnya, berusaha untuk menutupi wajah pucatnya. Jingyu masih berdiri tapi dia tidak mendengar apa yang baru saja Weizhou ucapkan. Dia sempat mendengar kalau Weizhou menyukai seseorang, dan seseorang itu seorang laki – laki. Weizhou adalah seorang gay? Dia tidak dapat menyangkal, sebagian hatinya merasa lega mendengarnya, tapi... Weizhou menyukai seseorang, tapi orang itu bukan aku...

"Hhhmm....", Max berusaha mencairkan suasana.

"Oh Max, maaf. Peng, ini Max. Kakaknya A Mei".

Weizhou langsung berdiri dan membawa baskom pengompres Peng tadi.

"Ini... airnya sudah dingin. Aku akan mengambil air hangat". Weizhou tidak berani untuk melihat ke arah Jingyu.

"Permisi", dia berjalan melewati di antara Max dan Jingyu. Jingyu berusaha menahan emosinya, tapi gagal. Lalu dia berbalik dan mengejar Weizhou.

"Jingyu.... kau mau kemana?".

Jingyu memberikan obat yang di belinya tadi pada Max, "tolong jaga dia sebentar".

"Tapi Jing...", Jingyu langsung berlari, tidak peduli pada Max yang protes.

💖💞💖💞💖💞💖💞💖💞💖💞💖💞

Weizhou menaruh baskom itu dengan perasaan berat. Tiba – tiba airmatanya berjatuhan. Bagaimana aku menghadapi Jingyu? Dia akan membenciku... kau bodoh...bodoh...bodoh...

Weizhou memukul – mukul kepalanya sendiri. Tapi tiba – tiba sebuah tangan memegang pergelangan tangannya. Weizhou berbalik dan melihat wajah kebingungan Jingyu. Jingyu tetap memegang pergelangan tangan Weizhou.

"Kau bisa terkena insomnia jika terus memukuli kepalamu".

"Huh??". Weizhou mengerutkan kening lalu tertawa keras. Sekarang giliran Jingyu yang bingung.

"Maksudmu.... amnesia???".

"Huh??". Jingyu mengedip – ngedipkan matanya karena tidak mengerti ucapan Weizhou.

"Maksudmu kehilangan memori kan? Itu namanya amnesia, bukan insomnia, Jingyu. Bagaimana bisa kau salah menyebutkannya?".

"Benarkah? Aku pikir itu sama".

Weizhou tidak dapat menahan tawanya. Dia tertawa dengan keras. Dan Jingyu ikut tertawa juga.

Dia sangat hangat. Suara tawa nya penuh dengan kehangatan. Dan matanya dapat menenangkan seekor harimau. Bagaimana aku tidak jatuh cinta padanya. Tapi... dia sudah mencintai orang lain, pikir Jingyu.

The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang