Chapter 17 : Blooming ( Berbunga )

1.6K 125 30
                                    

Fanart cr to : alohomora

💚💕💚💕💚💕💚💕💚💕💚💕💚💕

Weizhou menarik Peng keluar dari klub tinju, tapi Meng melihat mereka. Dia berlari dan mengikuti mereka dari belakang. Weizhou memegang lengan Peng dengan kencang. Hatinya berdetak sangat cepat dan tubuhnya gemetaran. Dia takut kalau Max akan melakukan hal buruk pada Jingyu. Tiba – tiba matanya terasa panas dan pandangannya menjadi kabur. Lalu dia dapat merasakan air mata membasahi pipinya. Hingga akhirnya mereka tiba di tempat Weizhou meninggalkan Jingyu tadi.

"Di mana Jingyu, Zhou??". Peng berteriak sambil matanya mencari – cari sosok Jingyu.

Weizhou menggelengkan kepalanya, dia berusaha untuk menghentikan airmatanya tapi airmatanya tetap saja mengalir.

"Jingyu?? Maksudmu, Jingyu kita ada di sini?", sebuah suara lembut terdengar dari belakang mereka. Dan itu berhasil mengalihkan perhatian mereka sepenuhnya.

Bbbrrraaggggg....

Dan suara tempat sampah yang di banting dengan keras itu berhasil mengalihkan perhatian mereka dari Meng. Meng berlari dengan cepat ke arah suara itu. Lalu dia menemukan seseorang yang sedang berusaha untuk berdiri. Dengan darah di sekujur wajah dan pakaiannya.

"JINGYU!!!!!", Meng menghampiri Jingyu dan membantunya untuk berdiri.

Weizhou gemetar melihatnya dan dia merasa hancur. Dia tak dapat lagi menahan airmatanya.

"Peng!!! Panggil ambulan!!!", Meng berteriak pada Peng. Weizhou berjalan pelan ke arah Jingyu.

"Dapatkah kau membantuku?", Meng meminta bantuan pada Weizhou.

Weizhou memegang tangan Jingyu dengan tangannya yang gemetaran. Dia berusaha menarik dan menaruh tangan Jingyu di pundaknya tapi Jingyu berteriak kesakitan. Meng memeriksa lengan Jingyu.

"Kau baik – baik saja?? Apakah ini terasa sangat sakit?".

Jingyu hanya menggeleng dengan lemah.

"Dapatkah kau berdiri?".

Jingyu mengangguk lalu berusaha berdiri sekali lagi. Meng berusaha sekuat tenaga untuk membantu Jingyu berdiri dan berhasil.

Weizhou hanya dia berdiri menyaksikan perjuangan mereka berdua. Matanya terasa...terbakar. dan air mata yang terasa panas terus berjatuhan di pipinya.

"Jingyu...". Dia berbisik pelan, tapi sepertinya Jingyu dan Meng tidak dapat mendengarnya.

*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#*#

Para dokter membawa Jingyu ke ruang UGD. Weizhou tetap menunggu di ruang tunggu. Matanya memandang kosong ke lantai putih di bawah kakinya. Tubuhnya gemetaran dan airmatanya berjatuhan lagi. Peng berjalan bolak balik di ruang tunggu. Dia sangat marah tapi tak tahu harus marah pada siapa.

"Zhou!!! Sialan kau!!! Kau membiarkan hal ini terjadi padanya!!! Kau!!!! Kau... bajingan... sialan... pecundang...!!!! (*ada yang punya kain lap kotor?Pengen nyumpelin mulutnya*)

Peng mengeluarkan sumpah serapahnya dengan agak berbisik, dan sepertinya Weizhou tidak peduli sama sekali.

Brraaaggg.....

Seseorang menerobos masuk ke ruang tunggu dan menarik perhatian mereka. Weizhou seketika berdiri saat melihat siapa orang yang masuk itu.

"Ayah.....".

Weizhou berusaha memanggil ayah Jingyu tapi Meng sudah lebih dulu memeluknya.

"Paman... Jingyu... Kenapa... semua... ini... terjadi... padanya....", Meng menangis di dada Ayah Jingyu.

The Prince & His Knight (Trans Indo) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang