.19.

1.8K 185 23
                                    

Happy Reading...

Pencet ☆☆☆ sebelum baca bisa dong><


.
.
.

Chinta's pov

Keesokan harinya..

Sabtu
08.00

"Chinta." Samar-samar gue dengar suara Kak Taehyung. Gue pun berusaha membuka mata.

"Hm?"

"Cari sarapan yuk. Cuci muka dulu sana."

"Iya tunggu." Gue jalan ke kamar mandi. Dan gak lama kembali setelah selesai cuci muka.

"Itu Kak Jungkook gak diajak sarapan?" Gue nunjuk Kak Jungkook yang masih tidur pulas.

"Dia mau dibangunin juga gak bisa. Nanti dibungkusin aja makanannya," jawab Kak Taehyung.

"Oh oke..."

Gue sama kak Taehyung pun pergi nyari makanan.

"Chinta..."

"Ya?" Gue menghadap ke Kak Taehyung.

"Persiapan ujian lo gimana?" tanya Kak Taehyung

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Persiapan ujian lo gimana?" tanya Kak Taehyung.

"Udah mantap sih. Jadi tenang aja hehe. Semoga nilainya nanti memuaskan."

"Iya pasti hasilnya bagus. Gue tau lo pasti lagi musingin keadaan Jimin, 'kan? Tenang aja, Jimin bakal baik-baik aja kok."

"Huhu iya, Kak. Makasih yah."

"Tumben bilang makasih."

"Kak Tae... aku bingung."

"Bingung kenapa?"

"Aku tuh rasanya mau marah sama Seulgi, tapi ya aku tau kecelakaan ini juga pasti udah rencana tuhan, maka dari itu aku bingung."

"Gak usah dipikirin. Oke?"

"Iya deh. Btw, aku udah selesai nih, Kakak juga, 'kan? Balik yuk. Kak Jungkook mungkin udah kelaparan di sana."

"Okay."

•••

Pas aja gue baru mau masuk di kamar inap Jimin, eh tau-taunya udah rame aja. Gak salah sih, ini udah jam besuk.

"Eh, udah datang nih adik kakak," celetuk Kak Hoseok.

"Bawa apaan tuh?" Kak Seokjin ngelirik kantongan yang gue bawa.

"Eh ini untuk Kak Jungkook hehe." Gue ngasih kantongannya ke Kak Jungkook.

"Buat gue? Makasih ya. Tau aja deh kalau gue lagi lapar."

Move On [Park Jimin]✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz