Golden Stone

"Benda itu di sebut Golden stone putri. Golden stone ini berusia kurang lebih 4,5 miliar tahun itu sama dengan umur Planet EXO, bisa dikatakan batu ini adalah simbul kekuatan untuk planet ini. Kalian bertiga harus menyatukan ketiga potongan itu menjadi bentuk simetris yang sempurna." Penjelasan dari Genio membuat Sinb termenung.

"Kalian melupakan kami!" Teriak Jennie yang berjalan dengan tergesa-gesa sementara Mina nampak begitu santai, di belakang mereka sudah ada beberapa xoxo yang mungkin mengantarkan kedua gadis itu.

"Apa kalian merasa lebih baik?" Tanya Genio ramah.

"No! Bagaimana kau membiarkan tempat tidur itu membius kami!" Jennie masih terlihat kesal sementara Mina kini memperhatikan Sinb memandang serius benda berkilauan yang ada ditangannya.

"Apa itu?" Tanya Mina membuat Jennie berhenti mengomel dan mengalihkan perhatiannya pada sosok Sinb.

"Wah, perhiasan apa itu? Nampak berkilau?" Jennie berjalan menghampiri Sinb dan menatapnya berbinar.

"Golden stone, ini adalah sebuah simbol kekuatan Planet EXO. Kalian juga memilikinya.

Drett

Dua kaca pelindung yang membentuk lingkaran tersebut terbuka. Selain menggunakan tombol, benda yang hampir mirip seperti robot raksasa tersebut mampu di buka dengan remote control yang di pegang oleh Genio. Seketika benda berkilauan itu pun melayang-layang, Jennie beserta Mina menutup matanya karena silau. Benda itu bergerak menghampiri Mina dan Jennie.

"Buka mata kalian dan tangkap benda itu!" Perintah Sinb.

Mina membuka matanya dan segera menangkap Golden Stone sementara Jennie masih merasa silau dan sedikit ragu untuk menangkapnya.

"Ayolah Jennie!" Desak Sinb, akhirnya dengan terpaksa Jennie meraihnya.

"Omg! Apa ini? Kenapa redup?" Jennie termenung menatap golden stone yang ada di tangannya.

"Apa yang harus kita lakukan setelah ini?" Tanya Mina.

"Aku juga tidak tahu, kau tanyakan saja pada Genio. Ia yang akan menjelaskannya, semuanya masih berputar-putar di otakku." Keluh Sinb yang segera membuat Genio dan Zakline tersenyum.

"Apa kita harus melakukannya sekarang?" Tanya Genio yang sebenarnya berusaha memberikan penawaran kepada ketiga gadis itu. Sinb dan Mina mengirutkan keningnya, seolah berusaha untuk mencerna maksud dari perkataan Genio.

"Apa kau masih membutuhkan hal lain?" Tanya Sinb yang merasa mulai mengerti perkataan Genio.

"Ya, seperti energi. Kalian tidak pernah hidup di Planet ini, setidaknya tubuh kalian membutuhkan beberapa jam untuk beradaptasi dengan tempat ini. Jadi ku saran kan kalian untuk kembali ke tempat istirahat kalian." Mohon Genio.

"Kami sudah tidak lelah!" Protes Jennie yang tak mau menuruti perkataan Genio.

"Kasur itu hanya mampu menghilangkan rasa lelah kalian jika hanya sejam saja, kalian membutuhkan waktu lama untuk berbaring disana karena saat ini kekuatan kalian masih belum di aktifkan sepenuhnya." Sinb mendesah dan segera membalikkan badannya pergi, Jennie memandang Sinb bingung tidak biasanya gadis itu menjadi penurut.

"Cacing Hwang kau mau kemana?" Panggil Jennie membuat Sinb membalikkan badannya dan menatap Jennie malas.

"Menurutmu kemana? Sudah turuti saja perkataannya. Kau tidak punya pilihan lain, jangan sampai tubuhmu basah dengan air yang bahkan tidak jelas kandungan mineralnya. Bisa saja air itu mengandung Arsenik atau zat bahaya lainnya yang mungkin merupakan bagian dari senjata yang mematikan." Sindir Sinb yang seketika membuat Genio terbahak. Sinb memikirkan air yang ada di dalam kolam dibawah lantai yang mereka pijak sekarang, kalau Genio mengeluarkan air dan menyerang mereka? Mungkin saja bukan? dan lagi, ini adalah planet yang berbeda dengan bumi, di bumi saja air ada yang tidak berbahaya dan ada yang berbahaya. Disini Sinb tidak dapat menjamin bahwa air itu baik-baik saja atau tidak?

THE WAR GALAXYWhere stories live. Discover now