Mr.Troublemaker - #6

Mulai dari awal
                                    

Aku memejamkan mata. Melafalkan segala doa. Namun yang ada dibenakku adalah kejadian kemarin. Sebuah kecupan singkat dari pria yang ... sebuah cubitan pada pipiku. Sisi kanan. Sisi kiri. Terus bergantian sampai aku membuka kedua mata dan memukul tangan jahil Romeo.

"Aku membuatmu takut?" Tanyanya setelah ia memundurkan tubuh. "Aku tidak akan bertindak tanpa sebab. Termasuk mencubit pipimu barusan. Gemas!"

Aku tidak tahan lagi. Dengan sisa tenagaku saat itu, aku keluar dari dalam mobil, berlari sebisa yang aku lakukan. Sebelum begitu jauh, aku masih bisa mendengar Romeo berteriak, "Jangan lupa, pulang denganku nanti!"

Tidak, aku akan kabur lebih dulu. Tentu itu jawaban di hatiku.

Aku baru berhenti berlari saat sampai di dalam toilet fakultas. Saat sedang berusaha menghirup udara dengan napas terengah-engah, satu masalah baru muncul. Debra dengan teman-temannya, mungkin sekitar tiga sampai empat orang. Atau lebih. Aku tidak peduli, karena sudah direpotkan dengan tangannya yang menarik rambut belakangku. Tubuhku terpelanting mengenai pintu kubikel toilet.

Wajah Debra sekarang jauh lebih buruk dari nenek sihir atau zombie sekalian. Tangannya terangkat menunjuk ke wajahku. "Kamu tahu mesti apa upik abu. Jauhi Romeo atau ...." Dengan kukunya yang panjang, ia gerakkan di pipi kiriku. Hingga memerah. Menimbulkan bekas panjang. Aku menarik wajahku karena tidak tahan merasakan perih.

Sepertinya Debra belum puas. Ia menarik kerah kemeja flanelku.

"Oh, ada yang pengecut di sini?" Suara Nancy yang membuat semua mata, menoleh ke arah pintu masuk toilet.

Debra melepaskan tangannya. Aku tentu saja mengambil kesempatan untuk pergi dari sana. Dari lingkaran para penyihir. Berhenti sejenak saat di samping Nancy. Ia berujar sebelum ikut melangkah ke luar bersamaku dan Teresa. "Hati-hati, girls. Aku lebih berbahaya dari kalian."

Kami bertiga menuju taman fakultas. Acara makan siangku kacau. Aku pun mendapatkan masalah dengan Debra. Lihat saja nanti di rumah. Dia pasti meneruskan dramanya. Daddy kapan pulang. Aku rindu.

Disaat tubuhku menegang, Nancy dan Teresa memelukku. Seakan mereka tahu, kalau hanya dengan pelukkan aku dapat tenang. Aku kembali tersenyum. Benar kata ibuku, disetiap musibah pasti ada hikmahnya. Cobaan itu hanya untuk orang yang kuat.

"Oke, Ella. Sekarang ceritakan pada kami berdua. Apa hubunganmu dengan Romeo?" tanya Nancy dengan tambahan anggukan pada Teresa.

"Aku ... Tidak ada hubungan apa-apa dengannya." Aku membuang pandangan agar tidak terlalu jelas, kalau aku tengah berbohong.

"Teman itu ada untuk saling berbagi. Teman itu ada untuk mendukung dan melindungi satu sama lain. Kalau kamu menganggap kami adalah temanmu. Tolong jujur. Jangan buat kami bingung dengan keadaan." Nancy menggeser tubuhnya. "Percaya padaku. Keadaan ini akan semakin rumit nantinya. Kamu tahu kan kalau sudah berhubungan dengan yang namanya Romeo?"

Aku menghela napas. Lelah sekali hari ini. "Oke. Pertama, bra itu milikku!" Aku berkata dengan sangat cepat. Dan menggigit bibir.

"Jadi, kamu, Romeo!" Teresa dengan wajah kaget, menggerakkan kedua tangan dan menabrakkannya. Aku paham. Maksudnya adalah kedua orang yang tengah berciuman.

Wait!

"Bukan! Aku dan Romeo tidak ... Itu!" Justru aku bertambah panik.

"Kenapa bramu bisa ada di tangannya?" tanya Nancy yang lebih dulu memukul tangan Teresa agar tidak terus-terusan bergerak seperti itu. Dasar wanita satu itu.

"Intinya, benda merah itu terbang ke kamarnya," Aku menggaruk kepala.

Disaat aku memikirkan permasalahan bra terbangku itu, Nancy dan Teresa terdiam membeku. Kenapa mereka?

Aku ikuti tatapan mereka yang mengarah ke arah belakang tubuhku. Aku berbalik. Romeo tengah berdiri dengan kedua tangan ia masukkan ke dalam celana. "Benda merah apa yang bisa terbang?"

KYAAAA !!!


❤️❤️❤️❤️❤️


AN :

Pingin deh cerita ini bisa selesai, sebelum kedua cerita gue itu 'selesai' dicek ulang sama wattpad.
Kangen banget gue nulis rom-com gini.
Kalian lebih suka mana? Romance-cemody santai, atau Romance-action with a lot of riddles?

[Terbit] My Sexy Bra And Mr. TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang