Author's Note

128 10 0
                                    

Hai. Apa kabar? Saya kembali lagi tapi tidak untuk mem-publish part selanjutnya. Kenapa?

Mungkin dari kalian sudah baca sampe part yang saya publish beberapa waktu lalu. Nah begini, karena ada satu dan lain hal, maka saya akan merombak sebagian part yang sudah ada. Kalau saya jelaskan mengapa dirombak, itu akan sangat panjang. Saya orangnya tak pandai banyak bicara :v

Meski begitu, saya tetap akan melanjutkan cerita ini (sayang udah sampai sejauh ini) sampai TAMAT, walau nantinya sebagian akan berubah.

Saya tidak meminta kalian buat membaca ulang lagi. Itu hak kalian sebagai pembaca mau baca lagi atau tidak. Saya tidak bisa menjamin bisa update cepat nantinya. Itu tergantung waktu, situasi, dan kondisi, karena saya juga harus mengerjakan hal-hal lain. Selagi menunggu hasil rombakan saya, kalian juga bisa membaca cerita-cerita saya yang lain. (Dan mungkin saja di sela-sela waktu, saya melanjutkan salah satu dari cerita saya tersebut).

Segitu dulu saja kali, ya. Saya tidak tahu harus bicara apa lagi, wkwkwk. Ingat, Psycho Detected tidak berhenti sampai di sini. Saya tetap akan melanjutkannya hingga berakhir dengan kata TAMAT. Jadi, sampai jumpa lagi di lain kesempatan. :)

Nb: Bonus satu puisi, karena besok malam minggu. :v

Wanita bergaun merah
Melenggak di karpet merah
Sorot cahaya tipis menusuk ke peraduan
Dia genggam belati tajam
Membelah udara dingin malam
Hingga aroma darah menyerbak mengisi kekosongan

Malaikat maut hadir
Mengambil jiwa-jiwa berdosa
Membakar di perapian neraka
Hingga tak bersisa.

Sekian. See you!

Salam hangat dariku,

Pengagum rahasia Desy, Vienny, dan Shani.

Psycho Detected (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang