Chapter 2

14.6K 1.4K 43
                                    

*SasukeUchihaxNarutoNamikaze*

Brakk

"Akhh!!"

Naruto terdorong jatuh saat seseorang yang sangat dia kenal membantingnya.

"Mana uangnya?! Cepat berikan padaku. Aku kalah judi lagi, Sialan!" ucapnya dengan kasar.

"Tousan sebaiknya Tousan berhenti berjudi dan mabuk mabukan. Sisa uangnya bisa kita tabung dan aku—" PLAK

"Kau masih berpikir untuk melanjutkan sekolah hah?! Sudah aku bilang berapa kali, dengan kau bersekolah itu sama sekali tidak ada gunanya...Kita akan tetap miski!" teriak Minato sambil mencengkram dagu Naruto.

Sejak Naruto kehilangan ibunya Kushina karena kecelakan mobil Minato ayahnya sendiri mulai berubah.
Naruto tau kalau ayahnya berubah karena masih belum siap ditinggalkan orang yang sangat dia cinta. Dan kadang Minato menimpahkan kesalahan itu pada Naruto yang dulu masih berusai 10thn.

Semakin hari perbuatan Minato mulai menjadi jadi. Dari mulai mabuk mabukan, dan hutang sana sini hanya untuk membeli minuman haram itu pada orang orang kaya yang datang kedesa kecil itu dan akhir akhir ini Minato mulai berjudi...Semua perjudi dia ikuti hanya untuk mendapatkan uang. Tapi Minato hanya pernah menang dua kali dan seterusnya dia selalu kalah.

Karena hal itu Naruto mulai keluar dari sekolah dan mencari kerja apapun itu asal bisa mendapatkan uang dengan cara yang baik.
Tapi setiap dia pulang Minato langsung mengambilnya dan kalau seperti itu dia hanya mengisi perutnya dengan air putih.
Naruto sebenarnya memilik mimpi untuk menjadi Chef dan memilik Cafe sendiri. Itulah yang membuatnya ingin bersekolah lagi.

Tampa menunggu Naruto mengeluarkan uangnya. Minato langsung mencarinya sendiri.
"Akh...Jangan Tousan...Jangan ambil semua hiks" isak tangis Naruto sambil mencegah tangan Minato yang terus mencari hingga akhirnya ditemukannya.

Plak—Plak
"Kau hanya perlu mencari uang dan memberikan semuanya  padaku. Kau pikir aku tidak tau kalau kau baru saja membagikan uang yang kau dapat dari orang kaya? Dan karena itu kau harus dihukum" Ucap Minato sambil menarik Naruto keluar dimana diluar sedang hujan deras.

Bruk
Minato melempar Naruto keluar rumah hingga badannya basah olah air hujan.
"Untuk hukumanmu kau harus tidur diluar sampai besok pagi" ucap Minato.

"Tidak! Tousan biarkan aku masuk...disini dingin sekali~" mohon Naruto sambil memeluk kaki Minato.

"Brengsek, Lepaskan!" setelah berhasil melepaskan tangan Naruto Minato langsung menuntup pintu rumahnya dan tidak memperdulikan Naruto yang memohon ingin masuk dengan memukul pintu.

Sedangkan dari penginapan kecil didepan rumah Naruto. Terlihat seseorang menatap Naruto dari jendela kamarnya.
Tapi tatapan itu bukan tatapan kasihan atau iba. Tatapan itu...adalah tatapan dingin dengan bibir yang dengan perlahan menyeringai.
"Wajah cantiknya yang penuh air mata...begitu indah. Sangat cocok sekali dengan dirinya..." ucapnya.

"Aku jadi penasaran...Bagaimana kalau wajah itu merintih kesakitan dibawah kekuasaanku..." lanjutnya sambil terus menatap Naruto.

"Maaf, Apa anda bicara sesuatu...Sasuke-sama?"
Sosok yang ternyata bernama Sasuke itu berbalik kearah Kakashi, orang yang sangat dia percayai.

"Tidak, Aku hanya ingin memelihara burung yang sangat cantik dan akan aku kurung dia didalam sakarangya agar aku bisa terus menikmati kecantikannya" ucap Sasuke sambil melirik kearah Naruto yang menggigil kedinginan.

"Maafkan saya, tapi saya tidak mengerti apa yang anda katakan Sasuke-sama" ujar Kakashi.

"Hmmf Kau tidak perluh mengerti Kakashi. Kau hanya perluh mempersiapkan acara pernikahan untukku" ucap Sasuke sambil meminum kopinya.

"Maaf? Pernikahan?" tanya Kakashi heran.

"Hn, Apa begitu aneh sampai kau menatapku seperti itu? Bukannya aku selalu menikahi orang orang yang ada didaerah yang aku tempati" ujar Sasuke.

"Bukan begitu Sasuke-sama dan maafkan atas kelancangan saya. Tapi setelah bertemu dan berkenalan dengan orang orang penting anda langsung kepenginapan ini. Jadi...siapa yang akan anda nikahi?" tanya Kakashi.

"Kau cukup banyak bicara hari ini Kakashi, Tapi aku maafkan kelancanganmu. Yang akan aku nikahi bukanlah orang biasa...Dia adalah orang yang telah berani menghinaku didepan orang orang tadi pagi" ucap Sasuke.

"Maaf, Tapi bukankah dia adalah seorang pria Sasuke-sama?" Sasuke yang melihat Kakashi terkejut pun menyeringai.

"Hn, Dia memang seorang pria yang bernama Naruto. Nama yang cukup aneh bukan?"

"Tapi bagaimana dengan pandangan orang orang pada anda nanti bilang mengetaui ini Sasuke-sama. Anda bisa mempermalukan keluarga anda dan bagaimana dengan istri istri anda nanti...?" tanya Kakashi khawatir.

"Aku sudah sangat sempurna Kakashi bahkan sudah tak tertandingi. Jadi sedikit sentuhan kecil tidak akan masalah dan untuk para istriku mereka harus menerimanya. Dan bukankah sebelumnya sudah aku kata...Yang akan aku nikahi ini bukanlah orang biasa, Jadi apapun resikonya akan aku terima. Yah, apapun itu asalkan aku mendapatkannya" ujar Sasuke sambil menggenggam tangannya seakan baru saja menangkap sesuatu dan bibirnya yang menyeringai.

"Bolah saya bertanya satu hal lagi Sasuke-sama?" Sasuke sedikit menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Kakashi.

"Kenapa harus menyiapkannya sekarang? Belum tentu Naruto-kun akan menerimanya. Apa anda ingat sifatnya tadi pagi, dia terlihat sangat membenci anda" ujar Kakashi.

"Tentu saja dia akan menolahku, Tapi bagaimana dengan keluarganya? Pasti mereka akan langsung mengatakan Iya Saat melihat uangku" ujar Sasuke dengan yakin.

"Haaa...Saya mengerti. Saya akan menyiapkan semuanya, Saya permisi dulu Sasuke-sama" Kakashi pun keluar dari kamar Sasuke.

Setelah keluarnya Kakashi Sasuke kembali berjalan kearah jendela dan melihat Naruto yang tidur didepan pintu rumahnya dan kedua tangannya yang memeluk tubuhnya sendiri dengan bibir yang menggigil kedinginan.


"Dengarkan aku tuan...Tidak kan ada yang bisa membeli harga diriku ataupun diriku. Karena semua yang ada padaku adalah milik diriku sendiri"

Sasuke menyeringai saat mengingat kata kata yang diucap Naruto dan ekpersi marah Naruto saat menatap matanya.
"Apa kau tau Kakashi....Saat aku pergi dari sana, saat aku melakukan pertemuan, berbincang dengan orang orang penting itu, hingga sekarang... Aku belum bisa melupakan kejadian pagi itu..."

"Tidak, Aku belum bisa....melupakan wajahnya cantiknya" Sasuke menutup jendelanya lalu berbalik dan berjalan ketempat tidurnya.

'Tapi wajah cantiknya itu...Akan aku buat menderita dibawah kekuasaanku'
Untuk pertama kalinya Sasuke tertidur dengan bibir yang tersenyum. Karena dibayanganya hanya ada wajah menderita Naruto didalam pelukannya.

TBC

Cinta KitaWhere stories live. Discover now