"Lo kenapa sih ? Kayak banyak pikiran gitu, idup lo seberat apa sih ?" tanya Ahmad.

Kenzie terdiam. Dia juga bingung.

"Ada masalah keluarga ?" tanya Ahmad.

Kenzie menggeleng. Keluarga nya baik-baik saja, selalu diiringi teriakan dari si kembar, adik nya.

"Terus kenapa ? Oh gue tau nih! Masalah cewek ya ?" tanya Ahmad.

Tanpa sadar, Kenzie mengangguk.

"Waduh, tumben lo punya masalah soal cewek. Biasanya mulus aja tuh kisah cinta lo, kenapa ? Lo punya gebetan tapi psikopat ?" tanya Ahmad.

Kenzie melirik Ahmad tajam.

"Terus apa dong ? Lo punya gebetan bau badan ?" tanya Ahmad.

"Ngaco tebakan lo," ucap Kenzie.

"Terus apa dong ? Bilang coba."

"Gue lagi bingung."

"Kenapa ?"

"Gue bingung jelasin nya."

"Anjir, ribet banget sih kayak cewek. Tinggal bilang lo kepikiran siapa dan apa sebab nya," ucap Ahmad kesal.

"Gue kepikiran.. Mishall."

"Mishall ? Mishall Saha ? Karek ngadenge nu ngarana Mishall," ucap Ahmad dengan bahasa Sunda nya yang artinya 'Mishall siapa ? Baru denger yang nama nya Mishall'.

"Temen nya si Bella, sepupu nya si Ogi."

"Oh yang cantik itu ? Yang waktu itu dijemput si Adhi di rumah si Bella ?" tanya Ahmad. Kenzie mengangguk.

"Kenapa sama dia ?" tanya Ahmad.

"Gue pikir gue suka sama dia," ucap Kenzie pelan. Nyaris tidak terdengar, tapi karena Ahmad berjarak dekat dengan nya, jadi cowok itu bisa mendengar nya.

"Serius ? Dari kapan ?" tanya Ahmad, cowok itu terlihat kaget.

"Dari 5 bulan yang lalu."

"Hah ? Gimana bisa ?"

"Dia selalu ngirim surat ke gue tiap hari," ucap Kenzie.

"Oh jadi si pengirim surat yang menarik itu si Mishall ?"

Kenzie mengangguk. "Dia unik, gue suka gimana cara dia nulis surat, cara dia ngirim nya, dan cara dia berlaku seolah-olah dia ga pernah ngirim apapun ke gue."

"Lo tahu dari kapan dia selalu ngirim surat ?"

"Tepat enam bulan yang lalu, gue ngeliat dia nyimpen sesuatu di loker gue. Gue ga negur dia, gue liatin sampe dia pergi, abis gitu gue liat apa yang dia kirim. Ternyata surat, gue simpen surat pertama dia di rumah, gue kira cuma satu hari doang, tau nya setiap hari. Gue simpen semua surat nya di rumah," jelas Kenzie, mencoba mengingat saat pertama kali ia menemukan Mishall yang membuka loker nya.

"Waktu itu lo pernah buka surat di depan gue, itu dari Mishall ?" tanya Ahmad.

Kenzie mengangguk.

"Sampe sekarang dia ngirim surat ?"

Kenzie menggeleng. "Dia pacaran sama Adhi."

"Loh ? Dia ka demen sama lo, kenapa jadian sama Adhi ?"

"Gue juga bingung."

"Terus apa yang lo lakuin sekarang ?"

"Gue kirim balik surat ke dia."

***

Mishall baru saja buang air kecil. Gadis itu membenarkan seragam nya yang sedikit berantakan. Namun, aksi nya itu harus terhenti ketika suara gebrakan terdengar dari luar.

De javu.

"Gue muak setiap hari liat mereka nempel terus!"

"Terus lo mau apa ? Misahin mereka ?"

"Iya! Gue pengen si Bella musnah dari bumi!"

"Jangan gila, lo udah di tolak sama Febian! Jangan malu-maluin diri lo sendiri Ca!"

Mishall menelan saliva nya. Kenapa dirinya harus terjebak dalam bilik lagi ?

"Kita harus susun rencana buat nyingkirin Bella, gue ga sudi liat cewek itu terus-terusan nempel sama Febian! Itu ga adil buat gue!"

"Kita mau pake rencana apa ?"

"Pulang sekolah ini, kita suruh murid buat manggil dia ke gudang pake alasan apa kek yang masuk akal, disuruh guru misalnya. Abis gitu kita sekap dia di gudang."

"Em--"

Brak.

Mishall memejamkan matanya.

Aduh mampus!

"Ada orang disini."

"Keluar! Jangan sembunyi!"

Mishall tidak sengaja menyenggol gayung yang ada disisi bak, alhasil gayung itu terjatuh dan menimbulkan suara.

Brak!

"Buka pintu nya!"

Pintu bilik yang ditempati Mishall di ketuk tidak sabar. Alhasil gadis itu membuka kunci nya dan langsung berhadapan dengan dua orang gadis. Mereka menarik Mishall keluar dari bilik dan membawa nya menghadap Caca.

"Ngapain lo di dalem sana ?" bentak Caca.

"G-Gue.. gue abis pipis," jawab Mishall.

"Terus lo denger apa yang kita omongin ?" tanya Caca.

Mishall menunduk tanpa menjawab.

"Jawab!"

"I-iya."

"Denger ya! Kalo lo bocorin ini semua, lo abis sama kita! Jangan pikir idup lo tenang kalo berurusan sama kita, gue bisa lakukan apapun. Paham ?!"

Mishall mengangguk setelah itu ia di dorong keluar dari toilet. Gadis itu mengatur nafas nya. Sepertinya mereka melupakan fakta bahwa Mishall adalah sahabat Bella dan gadis itu bisa memberitahu Bella mengenai ini.

***

Duh, maaf ya baru bisa update sekarang😥

Kayak nya update nya bakalan jarang deh, ya minimal satu atau dua kali seminggu. Ga akan serutin Minggu kemarin karena aku udah mulai masuk sekolah dari hari Selasa kemarin:(

Maaf ya kalau banyak typo, ini belum diedit😂

Jangan lupa vote!😋❤

Secret AdmirerWhere stories live. Discover now