CHAPTER TWENTYEIGHT

Start from the beginning
                                    

Dasar tidak sopan, ucapku dalam hati.

"Hai", kata Peterpan.

"O.. Hai"

"Charlotte? Nama yang bagus.."

"Makasih", gue menyipitkan mata, menatap matanya dan berusaha mencari identitasnya.

Matanya yang kecoklatan..

"Titan?", gue memelototkan mata dan terdiam, melepas pegangan tanganku dengannya.

"Lo kenapa?", ucap Titan.

Gue berlari sekencang-kencangnya keluar sekolah membuka topeng. Air mata gue terus menetes.

GUBRAKKK..

Gue ketabrak di persimpangan pintu masuk aula.

"Zee?"

"Boston!", sontak entah mengapa gue memeluk Boston.

"Lo kenapa?", Boston menepuk pundakku, "Kok lo nangis?"

"Enggak apa kok", gue menghapus air mata lalu melepaskan diri dari pelukan Boston, "Oiya, lo ngapain disini?"

"Eh acaranya udah mulai ya?", Boston menunjuk aula, gue cuma mengangguk, "Yah gue telat dong?"

"Telat untuk?", gue mengerutkan dahi.

"Eerr.. Bukan apa-apa"

-----

"Lo tau gak?! Prom night gue semalam is the best-lah!! Gue pasangannya Ajil alias Azrier, haha. Jodoh banget gak sih!", teriak Gita sambil mengepalkan tangannya ke atas tanda kegirangan.

"Terbaik bagi lo, terburuk bagi gue!", gue menyilangkan tangan di dada.

"Ih, kok gitu?"

"Masa gue sepasang sama Titan?!"

"Lah, bagus dong!", Gita menepuk lenganku.

"Gue dalam tahap move on! Ngerti gak sih? Lagipula gue udah punya pacar! Masa gue mau php-in Boston?", gue memamerkan fotoku dengan Boston di photobox.

"Terserah lo aja sih", Gita merebahkan diri ke kasur.

"Ditambah lagi, Titan juga sama Kayla kan", gue melihat jendela. Mengingat masa kecil yang selalu bersama Titan.

Tok tok tok...

"Masuk!", kataku.

"Zee, di bawah ada Boston, tuh!", ucap mama sambil membuka pintu.

Gue menatap Gita dan sesekali menaikkan kedua alis, lalu turun ke bawah.

"Hai Ton!", gue tersenyum manis.

"Eerr.. Hai", Boston mencari sesuatu, "Ini buat lo"

Boston memberiku sekotak cupcake dan 1 notebook.

"Ini untuk apa?",

"Happy 1 year 6 months, baby", senyum Boston mengembang.

"Alay banget sih, hahaha", gue mengambil 1 cupcake, "Nih ya, gue suapin, yummm"

"Ih apaan sih, kena pipi nih", Boston mengusap cream di pipinya dan mengambil segumpal cream di cupcake, "Ini 6 bulan", Boston mengambil 1 cupcake, "Ini 1 tahun"

"Ihh, jangan gitudongg", gue membuang semua cream dari Boston.

Kami tertawa bareng, makan cupcake bareng, tapi Boston bilang buka notebook-nya nanti aja.

"Byee", gue melambaikan tangan lalu membalikkan badan.

"Tunggu", Boston menarik tanganku.

"Kenapa?", gue membalikkan badan, "Mau kena cream lagi?"

"Zee.. Gue.. Gue mau hubungan kita berakhir. Sampai disini, 1 setengah tahun", Boston menundukkan kepala.

"Hah? Lo pasti canda", mata gue berkaca-kaca.

"Gue serius, lagipula.. Ngapain juga candaan gue nyakitin lo?"

"Tapi sekarang lo nyakitin gue!", gue mulai menitikkan air mata. Please, kenapa mata gue selalu basah?!

"Zee, gue gak maksud..", Boston memegang kepalanya dengan satu tangan.

"Gak maksud? Gue kira.. Sshit!", gue mejambak rambut pelan, lalu membanting pintu.

"Zee? Kamu kenapa?", teriak mama dari dapur.

"Gaada!", teriak gue. Gue mengambil sekotak cupcake dan notebook, "Jadi ini fungsi kalian? Pemanis di awal!"

Gue membuang kedua sampah itu. Lalu berlari ke kamar sambil mengusap air mata.

-----

HAI SEMUA!

MAKASIH YA UDAH BACA SAMPAI SINI^^

JANGAN LUPA, VOMMENT AND SHARE

LOVE AND KISS,

SYH

OPERA LOVEWhere stories live. Discover now