CHAPTER TWENTYFOUR

1.1K 36 3
                                    

Hari ini perpisahan kakak-kakak kelas 12.

Ya terus? Boston lulus Zee!

Lalu? Dia pacar lo!

Emang kenapa? Ah shit.

-----

Git, lo dimana? Jemput gue dong di gerbang sekolah
-Zimo

Click! Sudah ter-send smsnya.

Gue duduk di kursi dekat pos. Sambil minum frappucino yang baru gue beli di supermarket.

1 menit...

5 menit...

10 menit...

"Gita dimana astaga..", gue menggerutu gak jelas.

Gita calling...

"JEMPUT GUE GIT!", gue langsung nyerocos.

"Zee lo masuk aja deh, emang kenapa sih?"

"Jemput gue!"

"Gue lagi makan nih Zee. Please ngertiin gue. Emang apa susahnya sih masuk ke sekolah"

Oh iya, kenapa gue nungguin Gita?

Stupid Zimo..

Call ended.

Gue menaruh iphone ke dalam tas dan berjalan menuju kelas.

-----

"Kemana aja lo hah?", gue menjewer telinga Gita, "Katanya makan eh ternyata ngebo!"

"AAAmpun mak!", Gita melepas jariku dari telinganya, "Eh! Ngapain sih lo gangguin gue?!"

"Gangguin.. Gangguin.. Disuruh jemput juga dianya tidur"

"Ah bacot", Gita tidur lagi.

Gita Gita.. Mendingan gue ke kantin aja deh, pikirku sambil membetulkan posisi kacamata.

-----

"Bu, pisang gorengnya 4 sama frappucino", ujarku sambil menunjuk barang yang dimaksud, "Makasih.."

Gue menenteng pisgor dan frappucinonya ku taruh di saku samping tas. Untuk jaga jaga..

"Heey Zee!!"

Titan? Aduh.. Lari atau enggak ya?

"Zee ayo!", telat.. Titan udah menarik tanganku.

"Ke.. Kenapa?"

"Lo sekarang pake kacamata ya?", Titan menyerngitkan dahinya, gue cuma mengangguk sambil makan 1 pisgor, "Cantik loh kalo lo gini"

Deg.

Omg Zee, jangan GR dulu please..

"Makasih ya hehe", gue membetulkan letak kacamata.

"Oiya, gue udah taken loh sama Kayla"

"Hah?! Uhukk uhukk", spontan gue tersedak mendengarnya.

Kalo di umpamain, tangan lo di elus elus pake kapas. Udah enak kan tuh? Lalu tangan lo tiba-tiba di suntik.

NYEESS bro sakitnya!

"Iya Zee. Rencananya hari ini gue mau traktir lo di mekdi"

"Gak usah deh Tit, hari ini gue mau jalan sama Boston", gue langsung pergi meninggalkan Titan.

Air mata gue mulai menetes. Semakin lama semakin deras.

Cowok itu gak punya perasaan ya?

Emang cowok itu gak tau apa seberapa sakitnya hati cewek?

Gue cewek bro. Jangan di samain dengan lo Tit.

Gue duduk di markas galau, yang terletak di belakang gedung kelas 10.

"Zee? Yang sabar ya", gue menoleh sambil mengusap air mata.

"Git?", Gita duduk di samping gue. Menatapku penuh kasian, "Gausah kasihanin gue Git"

"Iya gue tau kok lo strong..", Gita berdiri lagi, "Sekarang berdiri. Lo lupain semua yang terjadi. Buktiin kalo lo strong, Zee. Buka kacamata lo dan... Jalanin aja"

Gue tersenyum dan membuka kacamata. Membiarkan semuanya berlalu.

-----

Kepada seluruh murid kelas 12, segera menuju ke aula. Karena acara perpisahan akan segera dimulai, bunyi seluruh speaker di sekolah.

"Lo mau ke aula?", tanya gue.

"Ngg.. Gaktau nih", jawab Gita penuh keraguan, "Ayo deh ke aula"

Kami berjalan menyelurusuri segerombolan anak anak manusia (?).

"Zee!", Boston? Haha.

Boston berlari ke arahku dan Gita.

"Ciee pake jas!", ucap gue, "Si botak memakai jas"

"Apaan sih Zee", Boston mengambil hpnya, "Git fotoin kami dong"

Oh my god Boston...

"Hah?! Foto? Untuk apa?!", gue melotot sendiri gak jelas.

"Kenang-kenangan lah"

"Emang lo mau kemana??"

"Udah ah, gue gak kemana-mana. Foto aja apa sih susahnya"

Yaudah deh, sekali-kali.

Perpisahan udah selesai. Dan, yang bener aja. Boston ngajak gue jalan, haha.

-----

HELLO!

JANGAN LUPA VOMMENT&SHARE YAA

BYE!

LOVE AND KISS,
SYH

OPERA LOVEWhere stories live. Discover now