sarah

58 4 0
                                    

Jovita, siswi sekolah menengah atas yang sangat penasaran. Sekalinya penasaran dengan sesuatu, ia harus mencari tahu apa sih sesuatu itu. Bisa dibilang kepoker.
"Dah lama ga menasarin sesuatu nih gue" ucap Jovita dengan ponselnya, seperti sedang menelepon seorang temannya.

"Gelo lu, gampang banget penasaran sih. Terus niatnya lu mau menasarin apaan?" tanya teman lawan bicaranya diponsel.

"Gatau, besok disekolah gue omongin, see ya!" Jovita menutup panggilan itu, dan terlihat nama yang habis ia telepon tadi, yaitu Sonya.
Jovita melanjutkan membaringkan tubuhnya kekasur, merebakan semua anggota tubuhnya, dilanjut dengan menyetel musik kesukaannya. Tak sadar, ia terlelap.

——

Suasana dingin masih menghantui sekolah Sonya dan teman-temannya. Padahal semalam tidak hujan sama sekali, entah hanya Sonya yang merasakan atau tidak. Ia melupakan dinginnya dan langsung menuju basecampnya.
"Hey-o!" ucap Sonya yang membuat temannya kaget.

"Njer" ucap remaja laki-laki sambil mengarah kearah Sonya.
"Temen lu mana?" tanya Kaken, teman Sonya dan Jovita.

Ya, jadi Jovita mempunya perkumpulan gitu. Ya isinya orang-orang gajelas semua, gak semua sih. Bisa dibilang yang aneh Jovita doang. Isinya ada:Sonya, Kaken, Goro, dan Rafaelz. Termasuk Jovita.
"Gatau, kayanya telat deh" jawab Sonya sambil menempelkan pantatnya kesofa.

Oh ya, basecamp? Ya, tempat mereka menongkrong ada dibelakang ruang musik sekolahnya. Tempatnya seperti khusus untuk mereka. Padahal salah satu dari mereka bukan anak guru ataupun anak pemerintah.
"Gue dapet pesan dari Jov nih" lanjut Sonya menghilangkan kesunyian.

"Apaan?" spontan yang lainnya penasaran.

"Katanya dia gak sekolah dulu, bilangin ke guru piket kalau dia izin" Sonya membacakan pesan dari Jovita.

"Oke, cus ke kelas yok!" Goro bangkit dari duduknya dan keluar dari basecampnya. Diikuti yang lainnya, kecuali Rafael.

"Pulang sekolah kesini lagi" ucap Rafael sambil melempar bantal ke Goro.

"Oke, jangan sampe lu ketauan petugas keamanan ataupun guru piket"

——

bruk
"Arghhh" Jovita terjatuh dari pagar belakang rumahnya.
Dia bukan izin ataupun sakit, melainkan bolos. Tapi, jika bolos pasti teman yang lainnya juga ikut.
"Huh, maafin aku mah, pah" ucap Jovita berbalik arah kerumahnya, dan berlari kearah hutan.

tbc—
leave vote pls!
i yuf u!

beberapa kisah tentang merekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang