24

3.7K 300 4
                                    

Nayeon hanya bisa bertahan 3 hari untuk tidak melakukan pekerjaan apapun dan hanya tinggal di apartemen saja. Bisa dibilang Nayeon seorang workaholic, ia sangat mencintai pekerjaannya. Nayeon kembali ke kantor setelah beberapa hari untuk istirahat dirumah. Dokter sudan mengizinkan Nayeon untuk bekerja, namun dengan syarat bekerja dengan porsi kecil, maksud dokter yakni Nayeon harus mengurangi jam kerjanya dari biasanya.

"Naboong-ie! kau sudah membaik?" tanya Jisoo yang baru saja datang dan langsung menghampiri meja Nayeon.

"Eoh..aku sudah membaik Jichu-ya." jawab Nayeon dengan aegyo-nya.

"Kau sakit apa Nayeon-ngie?"

"Hanya kecapaian, mungkin karena habis melakukan perjalanan jauh." bohong Nayeon.

"Yak! bagaimana bisa kau jatuh sakit setelah honeymoon eoh?! memangnya kau melakukan berapa ronde? goda Jisoo.

"Yak! Kim Jisoo!"

Walaupun tubuhnya sudah membaik, namum berbeda dengan perasaannya. Nayeon bisa melupakan masalahnya saat berada di kantor, karena ia merasa tidak sendiri, pikirannya sibuk dipenuhi dengan project-project. Sedangkan saat berada di apartemen, perasaan sedihnya kembali muncul, ia merasa kesepian tanpa Yoongi yang biasanya selalu ada disampingnya.

.

"Nayeon-ah kau tidak pulang?"

"Sebentar lagi aku segera pulang Jisoo-ya, sedikit lagi selesai." jawab Nayeon yang tak mengalihkan pandangannya dari layar laptop.

"Eoh..baiklah, jangan memaksakan dirimu, kau sudah beberapa hari ini selalu lembur, jagalah kesehatanmu."

"Aku selalu menjaganya Jichuu." Nayeon mengerling kepada Jisoo yang sedang bersiap-siap unuk pulang.

"Aisssh..kau ini, kalau begitu aku duluan."

.

Langkah kaki menyusuri lantai rumah sakit dengan tergesa-gesa. Bibir kering menghiasi wajah pucat pria itu, pupilnya berusaha mencari-cari pintu kamar tempat wanitanya berada.

Beberapa saat lalu Yoongi menerima panggilan, dan mendapat kabar jika Nayeon sedang dirawat inap karena jatuh pingsan saat di kantor. Yoongi yang sedang berada ditengah-tengah rapat pun segera keluar ruangan dan menuju rumah sakit tempat Nayeon berada.

Akhirnya Yoongi menemukan Nayeon sedang terlelap. Wajah Nayeon terlihat pucat, bahkan bibirnya tak merah seperti biasanya. Yoongi tersenyum miris, ia lega bahwa Nayeon baik-baik saja, tidak terjadi hal yang fatal pada Nayeon. Yoongi mengelus lembut punggung tangan Nayeon, bahkan ia tak bisa berkata-kata, penyesalan selalu muncul diakhir.

Terdengar seseorang membuka pintu kamar rawat Nayeon. "Maaf apa anda adalah suaminya?" seorang perawat bertanya pada Yoongi.

"Iya saya suaminya, ada apa?"

"Dokter ingin menumui anda di ruangannya."
Yoongi mengangguk dan segera keluar menuju ruangang dokter.

.

"Mereka baik-baik saja, anda tak perlu khawatir hanya saja kondisi sang ibu sangat lemah."

"Mereka?" bingung Yoongi, setahu Yoongi yang jatuh sakit hanya Nayeon.

"Maksud saya Nayeon-sshi dan janin yang ia kandung."

"Maksud dokter, istri saya hamil?!"

Dokter mengangguk, "Anda belum diberitahu oleh istri anda? Beberapa hari yang lalu, Nayeon-sshi kesini mengeluh karena ia selalu muntah ketika mulai memasukan makanan di mulutnya dan itu terjadi karena ia sedang mengandung janin berusia 3 minggu." jelas dokter.

Million Words✔Where stories live. Discover now