20

3.4K 263 9
                                    

Ponsel Yoongi tidak berhenti berdering menandakan panggilan masuk. Yoongi merasa terusikm namun ia tak segera menerima panggilan itu. Bagaimana tidak? Ini masih pukul 2 pagi di Switzerland.

Karena tak kunjung berhenti berbunyi, dengan terpaksa Yoongi mengangkatnya. Ia mengambil ponselnya di nacas samping tempat tidurnya dan mengangkat telfonnya tanpa merubah posisi tidurnya.

"Halo?" suara Yoongi terdengar serak karena masih setengah sadar.

"Hyung, kau bangun?" suara Jimin terdengar di seberang telfon.

"Jimin? ada apa? ini jam 2 pagi Park Jimin."

"Aku tahu hyung, tapi ini benar-benar gawat. Aku tidak tahu harus bagaimana?"

"Ada apa? katakan!"

"Seulgi, aku menemukannya tidak sadarkan diri di apartemennya. Aku sudah membawanya di rumah sakit, dan ia belum juga sadar."

"Jimin bisa kau jaga dia? akj akan segera kembali ke Korea, tunggulah."

Yoongi sudah sepenuhnya tersadar setelah mendengar kabar buruk dari Jimin.  Yoongi menarik pelan tangannya yang menjadi tumpuhan Nayeon tidur, ia bisa melihat jelas wajah Nayeon yang sedang tertidur lelap di hadapannya.

Yoongi terlihat sangat gelisah, ia segera turun dark tempat tidurnya dan menuju balkon kamar hotelnya untuk mencari udara. Ia merasa sesak di dadanya saat mengetahui Seulgi yang sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit.

Yoongi mengambil ponselnya dan menelfon stafnya untuk memesankan tiket menuju ke Korea untuknya dan Nayeon.

.

Netra Nayeon perlahan terbuka karena sinar matahari yang menembus jendela dan mengusik dirinya. Ia menemui Yoongi yang sudah tidak ada di sampingnya, sebenarnya ia masih malas untuk bangun, namun netranya berusaha mencari-cari keberadaan Yoongi.
Nayeon mendengar suara pintu kamarmya tebuka. Nayeon belum sepenuhnya tersadar, ia melihat Yoongi yang sudah rapi dengan pakaian serba hitam favoritnya. Yoongi berjalan menuju Nayeon, dan duduk di sampingnya.

Yoongi mengecup puncak kepala Nayeon. "Sudah bangun?"

"Hmm..Oppa dari mana? kenapa sudah rapi sekali?"

"Nay, sepertinya kita harus segera kembali ke Korea sekarang?"

"Hah? bukankah kita masih akan ke Norway? kita masih punya waktu satu minggu lagi."

"Iya..ta-tapi ada sesuatu yang mendesak di kantor." bohong Yoongi.

"Tapi oppa bilang sudah cuti 2 minggu, kenapa mendadak sekali?!" Nayeon mulai mengeluarkan nada tingginya.

"Maaf, tapi ini sangat mendesak, kumohon mengertilah," pinta Yoongi.

"Aku berjanji akan mengajakmu lagi ke Norway lain waktu."

"Jangan berjanji jika tidak bisa menepatinya." ketus Nayeon.

"..."

Nayeon mengalihakan pandangannya dari Yoongi, ia melihat beberapa koper yang ia bawa sudah tertutup rapi. Ya. Yoongi sudah memasukan barang-barang ke koper saat Nayeon
masih tertidur.

Nayeon membuang nafas kasar dan segera turun dari tempat tidurnya, ia masuk kemar mandi dan menutup pintunya dengan kasar.

.

Mood Nayeon berubah, sangat tergambar dari raut wajahnya yang ia terlihat sangat kesal. Ia bahkan tidak berbicara dengan Yoongi sejak di hotel tadi. Ia juga menolak saat Yoongi mengambil alih koper dari tangannya dan memilih untuk membawa kopernya sendiri tanpa bantuan Yoongi.

Million Words✔Where stories live. Discover now