Hal yang Tidak Ku Ketahui

187 32 3
                                    

"Semuanya sudah beres? Tidak ada yang tertinggal?" Tanya ku.

Aku duduk di atas kasur pasien yang sebelumnya adalah tempatku berbaring selama satu bulan ini sambil mengayunkan kaki ku yang tidak menjangkau lantai.

Aku bisa pulang beberapa hari setelah aku sadar.

Aku melakukan pengecekan berskala dan beberapa terapi seperti berjalan dan menggerakan tanganku yang sebelumnya kaku.

"Sudah! Semuanya sudah ku masukkan ke mobil. Ayo Yoona, aku akan membantu mu berjalan." Taehyung menggenggam tanganku dan merangkul pinggangku

Meskipun dia selalu melakukan hal ini dan aku selalu bangun tidur dengan mendapatkan tangan Taehyung yang hangat menggenggam tanganku semalaman, aku masih belum terbiasa dengan sentuhannya. Aku selalu menjadi gugup.

Tapi karena dia adalah suamiku, aku harus mendorong rasa gugup ini dan mencoba untuk terbiasa. Iya kan?

.
.
.

Saat aku menunggu Taehyung mengambil mobil di parkiran, aku menunggunya di lobby bersama dr.Kim.

Dia orang yang sangat ramah.

Sepertinya dia itu teman dekatnya Taehyung? Karena aku sering melihat Taehyung sedang bercanda dengannya.

Dan sepertinya dia juga sudah mengenalku untuk waktu yang cukup lama. Mengingat cerita Taehyung waktu itu "Bahkan temanku jadi temanmu dan temanmu juga menjadi temanku."

Sayang aku tidak mengingat satupun tentangnya. Sama seperti aku tidak mengingat Taehyung.

"Dokter, apa dokter itu teman Taehyung?"

"Ya. Dia temanku. Aku berteman dengannya sejak kami duduk dibangku sma"

Wah.. ternyata teman semasa sekolah...

Rasanya aku jadi ingin bertanya lebih banyak.

"Kalau begitu dokter mengenal betul tentang Taehyung, kan?"

Dia mengangguk, "bisa dibilang begitu."

"Taehyung itu seperti apa orangnya? Bagaimana dengan sifatnya? Apakah dia punya kebiasaan buruk? Atau kebiasaan aneh?"

"Kau bisa menemukan jawabanmu seiring berjalannya waktu, Yoona. Yang bisa ku beri tahu padamu saat ini mungkin hanya satu hal.." dia tertawa.

"Apa itu?" Aku penasaran.

"Taehyung sangat mencintaimu."

Mendengar kalimat itu membuat hatiku menjadi tidak tenang, tapi aku bisa merasakan bahagia.

"Yoona! Maaf membuatmu lama menunggu!" Taehyung berlari ke arah ku.

Setelah itu kami berpamitan dengan dr.Kim dan masuk ke mobil.

.
.
.

Keadaan di dalam mobil hening. Taehyung sangat fokus menyetir.

Melihat ekspresinya yang serius membuat aku terkagum akan ketampanannya yang cool.

Apa yang telah ku perbuat sebelumnya sampai aku pantas memiliki seorang Kim Taehyung?

Itu pertanyaan yang tidak bisa aku jawab. Mungkin diriku yang dulu tau jawabannya, tapi aku yang sekarang tidak.

"Apa ada sesuatu di wajahku?" Tiba-tiba dia bicara

Aku terkejut. Sepertinya dia sadar aku memperhatikan dia dari tadi.

"T-tidak! Tidak ada apa-apa!" Aku menggeleng-gelengkan kepalaku.

Dia tertawa.

Aku meluruskan pandanganku ke depan. Melihat jalan. Tapi entah kenapa mata mataku ini ingin sekali melihat Taehyung.

Aduh aku ini kenapa sih.

Tanpa ku sadari, aku memperhatikan Taehyung lagi.

Kali ini mataku terfokuskan ke arah rambutnya yang berwarna coklat pucat.

"Rambutmu.. terlalu panjang. Apa lagi bagian depan.. Melihat rambutmu menusuk matamu membuat ku khawatir. Apa tidak menggangu? Apa kau tidak berniat memotongnya? Sedikit saja, agar tidak menusuk matamu." Reflek aku menyisir rambut depannya ke belakang dengan tanganku.

Taehyung kaget karena perlakuanku yang medadak itu, namun dia tersenyum dan tertawa kecil, "benarkah? Maaf telah membuatmu khawatir. Aku akan segera ke tukang cukur untuk memendekkannya"

Tangannya yang besar itu langsung mendarat di atas kepalaku dan ia mengelusnya.

Karena merasa malu, jadi aku hanya menganggukan kepalaku sebagai respon.

Apa yang telah ku katakan? Apa yang telah ku perbuat? Aku jadi sangat malu sekarang.

"Hey Yoona, kamu tidak keberatan kalau kita menjemput anak kita dulu sebelum ke rumah kan?"

"A-anak?!" Aku terkejut.

Dia tersenyum dan mengangguk.

Kim Taehyung, beri tahu aku apa saja yang tidak aku ketahui, tolong. Kalau begini terus aku bisa mati kena serangan jantung.

"Iya, namanya Kim Tata" dia tertawa



Kim Tata?

Entah kenapa aku jadi curiga.

Bukankah nama itu terlalu aneh untuk diberikan kepada seorang anak? Apa lagi aku ingat betul kalau aku menginginkan nama 'Hyeri' sebagai nama anakku kelak.

Aku menatapnya dengan penuh kecurigaan.

Tak berapa lama kemudian kami sampai di suatu tempat dan Taehyung memarkirkannya persis di depan gedungnya.

"Apa kau mau ikut turun? Aku yakin Tata akan senang bertemu denganmu"

Let's Fall in Love Again k.thOn viuen les histories. Descobreix ara