I Lost You, I Found You

Começar do início
                                    

"Jae ..."

Jaejoong menutup kedua matanya sekali lagi dan mengabaikan panggilan itu. Entah dia akan menyesal atau tidak nantinya, mungkin inilah yang terbaik. Pria dengan wajah menawan itu berlalu, meningglkan sosok pria lain dengan hati yang tergores dan kepedihan, serta ketidakjelasan.

Bruuk

"Ah, maaf. Aku tidak sengaja."

"Gwenchan ... ak .."

Deg

Gadis itu menelan salivanya, jantungnya serasa berdesir hangat. Ada perasaan lembut dan keterpesonaan yang mendalam saat sepasang turquose miliknya menatap wajah dihadapannya. Pria ini, benar-benar menarik seluruh perhatiannya, terlebih saat  pandangan mereka sama-sama beradu.

"Apa kau terluka?" tanya namja itu lagi.

"Heeh? A-anieyo, aku baik-baik saja." Astaga bahkan senyuman itu berhasil membuat degub jantung sang gadis berdetak menggila. Perasaan apa ini? Sungguh baru kali ini hatinya merasakan sesuatu yang diluar nalarnya. "Syukurlah. Kalau begitu aku pergi dulu." Pria itu menunduk dan berjalan pergi.

"Chogyo... " gadis itu tersenyum dan sedikit berlari menghampiri namja yang baru saja menabraknya.

"Nde?"

Gadis itu menggengam erat tangannya dan menggigit bibirnya, berusaha menahan kegugupannya. Tidak peduli salah atau tidak, ini adalah sesuatu yang benar-benar baru dirasakannya selama bertahun-tahun. Kesempatan seperti ini tidak boleh dilewatkannya bukan?

"Apakah kau tidak ingin mentraktirku sebagai ucapan permintaan maafmu? Paling tidak secangkir teh?" namja itu mengerutkan kening, namun dalam sekejap lekukan senyum tercetak disudut bibirnya.

"Tentu saja."  Tidak terlukiskan, sungguh rasanya ada ratusan bintang yang berkelip disekelilingnya, seperti jutaan bunga runtuh diatas kepalanya dan seperti perasaan bahagia yang membuncah sedang mengerubuninya. Itulah yang dirasakan gadis itu.

"Gomawo"

"Jaejoong ssi, jadi kau bekerja di pabrik Ju Ahn?" pria bersurai almond itu mengangguk dan tersenyum.

"Waeyo? Apa kau tau tempat itu?" gadis itu menunduk, ada rasa bersalah yang berkecamuk dalam hatinya sekarang.

Nama tempat itu mengingatkannya pada seseorang yang sangat berpengaruh dalam hidupnya. Seorang namja lain yang tengah mengikat hubungan dengannya. Namja yang sama sekali tidak mampu membuat hatinya berdebar seperti sekarang. Namja yang dingin dan selalu mengesampingkannya.

Gadis itu menggeleng dan kembali menatap laki-laki dihadapannya.

"Eopseo, kau bekerja dibagian apa? Aku pernah mendengar tentang tempat itu tapi tidak tau apapun."

"Aku menjadi operator produksi disana, Ju Ahn membuat earphone. Kau tau kan?" gadis itu mengangguk bersemangat.

"Orang yang bekerja disana sangat galak-galak. Bahkan tidak jarang aku mendapat bentakan dari mereka. Tapi pekerjaanaku cukup ringan dan menyenangkan. Hanya melakukan beberapa tes pada earphone sebelum dikirim kebagian lain." Jelas pemuda itu sambil tertawa. Perasaan terpukau menyentuh indra turquose yang tengah memperhatikan obyek didepannya.

"Jinjja? Kau mengerjakan apa?"

"Aku bagian tester produck. Belum sepenuhnya menjadi barang siap pakai. Hanya tahap awal. Nanti malam aku masuk."

Gadis itu tercenung heran. "Malam?"

"Sift malam. Ada  tiga sift di tempat itu dan setiap minggu ada pergantian sift dan minggu ini aku mendapat sift malam." Gadis itu mengangguk mengerti.

I Know You Gay  (Complete)Onde histórias criam vida. Descubra agora