49 🐇 marah

5.6K 512 2
                                    

"Kenapa dia nggak pernah cerita apapun ke gue? Dia cuman cerita ke temen-temennya dan nggak biarinin gue tau. Maksudnya apa coba?"

"Dia ngelakuin ke lu supaya lu nggak sakit hati, Yujin. Dia khawatir sama lu. Dia pikir dengan dia nggak cerita apapun soal kuliahnya ke kamu, itu bikin hidup lu sama hidup dia lebih baik. Tapi apalah daya, toh lu udah tau semuanya."





















"Ditinggalin dia ke Kanada selama empat tahun lebih... Nggak. Gue nggak bakal sanggup. Nggak tau kenapa perasaan gue kayak nggak mau ditinggal pergi sama dia, Bin."

"Ya artinya lu cinta sama dia, Yujin. Sesederhana itu."



























- - -

Happy reading gaes!

- - -





















"Young," Yujin nyamperin Doyoung yang lagi makan di meja makan dengan langkah cepat dan ngeluarin beberapa uang di atas meja. "Nih."

"Uang apa nih?" Doyoung balik nanya.

"Gantiin uang lu tadi di kantin."

"Nggak usah. Simpen aja deh," Cowok itu nolak uang pemberian Yujin dan ngelanjutin makannya lagi.

"Terima aja, kenapa sih?" Tiba-tiba suara Yujin jadi melengking gitu.

Doyoung kaget. Dia berhenti makan dan natap Yujin dengan tatapan bingung. "Kok lu yang marah-marah? Harusnya lu seneng dong gue tolak uang lu?"

"Udah, lu terima aja uangnya dari gue. Apa susahnya sih!?" Yujin keliatan banget bentak dia.

Cowok itu pun berdiri. "Heh. Lu kenapa sih marah-marah sama gue? Gue salah apa sih sama lu, hah? Bukannya bilang makasih kek, malah dibentak-bentak. Kenapa sih lu?"

"Lu yang kenapa! Kenapa lu nggak pernah cerita sama gue kalau lu dapet beasiswa ke Universitas Toronto? Kenapa?"

Doyoung langsung diam seribu bahasa.

"Lu... Lu denger pembicaraan gue sama temen-temen tadi?"

"Iya! Asal lu tau aja ya, gue nggak sebudeg itu! Sekarang jawab pertanyaan gue tadi. Kenapa lu nggak pernah cerita sama gue?"



















Hening.











"Young, plis jawab."















Doyoung tetep nggak mau jawab.

Dia bingung gimana caranya ngejelasin ke Yujin.











Yujin udah kehilangan kesabarannya ngadepin cowok ini. Dia menarik napasnya kasar-kasar.

"Terserah lu deh. Gue capek."

Sambil membawa tasnya, dia pun keluar dari pintu.

"Jin, lu mau ke--"

BLAM!

Pintu pun dibanting keras. Di luar, Yujin nelpon mamanya. Untung mamanya langsung angkat sambungan darinya.

"Ma, aku ke rumah sekarang ya. ... Iya ma sendirian. Nggak tau, aku nggak liat dia tadi. Oke, ma aku ke sana."

Sementara itu di dalam, Doyoung ngusap pelipisnya dengan frustrasi. "Hhh, sial!" umpatnya.























Maaf ya ffnya makin gaje😭

DIJODOHIN ➖ Doyoung & Yujin🐇[COMPLETED]✔️Where stories live. Discover now