4- Mati Aku

52 10 1
                                    

Fara Harin
Makasih bang udah bantuin gue

Alqori Aydan
Its oke. Ada lagi yang harus abang bantu?

Fara Harin
Sayangin dia semana abang sayang sama mbak Lea. Bisa bang?

Fara menggigit bibir gemas, harap-harap cemas menunggu balasan dari abang sepupunya itu.

Alqori Aydan
Kalo itu abang nggak bisa janji

Fara mendesah. Tangannya dengan cepat mengetik balasan.

Fara Harin
Bang, pliiis. Gue yakin abang bakalan bisa move on, itukan yang abang mau?

Semenit berlalu. Pesannya tak kunjung mendapatkan balasan. Fara mengirimkan pesan kembali untuk abang sepupunya itu.

Fara Harin
Abang harus ingat, cinta itu datang karena seringnya bertemu dan rasa nyaman itu muncul karena seringnya bersama.

Fara menyimpan ponselnya begitu pintu kamar mandi disampingnya terbuka. Pinka muncul dengan kepala dibalut handuk. Saat ini Fara sedang berada dirumah Pinka karena ajakan cewek itu.

"Kamu mau mandi, nggak?" tanya Pinka sembari duduk didepan meja riasnya. Mengambil hairdryer, lalu melakukan ritual mengeringkan rambut.

Fara menggeleng. "Gue mandi dirumah aja deh"

"Kenapa?" Pinka melirik Fara lewat cermin.

"Nggak apa-apa sih" Fara merebahkan tubuhnya diatas kasur Pinka. "Lagi nggak mood gue"

Pinka menghentikan kegiatannya mengeringkan rambut. Dia merubah posisi duduknya menghadap kearah Fara yang tengah mengotak-atik ponsel.

"Biru lagi?"

Fara mendengus. "Kenapa segala sesuatu yang gue hadapi harus disangkut pautkan sama dia sih?"

"Karena Biru adalah mood booster kamu"

"Sejak kapan?" Fara menatap Pinka sinis. "Sejak kapan lo jadi sok tau?"

"Sejak kecap bango diciptakan"

Fara memutar bola mata. "Nggak lucu"

"Up to me dong" Pinka menjulurkan lidah.

"Ya ya ya miss galau"

"Kayak kamu nggak pernah galau aja. Padahal wuuuuu"

"Up to me dong" ucap Fara meniru jawaban Pinka.

"Jadi orang harus kreatif dong. Masa ngikutin kamus orang, ih"

"Kreak dan aktif maksud lo?"

"Itu sih kamu" jawab Pinka sembari menyisir rambut.

Fara tidak menjawab. Pinka melirik sahabatnya itu melalui cermin. Ternyata Fara sedang asik memainkan ponsel sampai-sampai raut wajahnya terlihat serius sekali.

Pinka meraih ponselnya yang sedari tadi menganggur. Dia langsung membuka aplikasi instagram miliknya. Jarinya dengan cepat mengetikkan nama Fatih Raksana disana.

Senyumnya seketika pudar begitu melihat postingan terakhir cowok itu beberapa jam lalu. Terlihat Fatih sedang berdua dengan seorang cewek mengenakan almamater yang sama.

"Siapa sih ini cewek?" gumamnya sendiri. "Sering banget ya poto bedua sama Fatih"

"Masih jaman stalking hari gini?" Fara tau-tau sudah berada dibelakangnya.

Pinka mendengus. "Kayak kamu nggak aja"

"Nggak tuh" Fara kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur. Matanya menatap langit-langit kamar Pinka yang penuh dengan pernak-pernik angkasa buatan tangan cewek itu sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh Pinka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang