19 . Rania

14.5K 663 6
                                    

Author pov

Sudah 2 jam lebih mereka menunggu dokter keluar namun tak kunjung keluar . Saat mereka sedang menunggu tiba tiba pintu ruang ugd terbuka dan keluar lah seorang dokter .

" dok bagaimana keadaan anak saya dok " ucap melusya dengan nada lirih

" maaf bu .... anak ibu sedang dalam keadaan kritis dia sangat kekurangan banyak darah dan peluru nya bersarang lumayan dalam " ucap dokter tersebut , semua orang yang mendengar penuturan dokter tersebut terdiam seribu bahasa .

" tapi dia masih bisa sembuh kan dok ?? " tanya leona dengan nada tenang

" kemungkinan nya juga hanya sedikit , namun jika kehendak tuhan maka nona brenda bisa sembuh " ucap dokter itu

" lakukan yang terbaik dok pada tunangan saya " mohon brian pada dokter itu

" saya usahakan " ucap dokter itu lalu pamit pergi .

Tiba tiba dering handphone nya melusya berdering terpampang nama arsya di handphone tersebut .

" sudah ketemu " to the point melusya dengan nada dingin .

" sudah miss , dia sudah saya bawa ke ruang bawah tanah nya mansion dan nanti made akan datang membawa berkas tentang pelaku nya itu " jelas arsya

" saya tunggu , jangan pakek lama " ucap melusya lalu menutup panggilan telepon tersebut .

Melusya menghembuskan nafas kasar , ia benar benar sedih putri kesayangan nya yang rada rada sedang terbaring lemah di brankar dengan keadaan tangan tertancap infus , hidung dan mulut nya dipasangkan alat bantu pernafasan .

" miss ini berkas yang anda minta " ucap made sambil menyerahkan map berwarna biru tua itu pada melusya .

Melusya pun mengambil nya lalu membuka map itu dan membaca nya , di map itu tertera nama pelaku penembakan brenda yaitu Rania Sabrina Dimitri , pelaku nya itu beda 2 tahun dari melusya .

Tanpa di ketahui melusya , brandon dan brian mendengar semua pembicaraan nya melusya di telpon sampai pembicaraan nya tentang profile si pelaku itu , brandon mengepal kan tangan kuat begitu pula dengan brian .

" anjing , tega banget sih dia ngelakuin ini ke brenda " frustasi brian

" sama , seharus nya kita sedang berbahagia dengan acara pertunangan ini , tap apa ?? Dia ngancurin moment ini , bangsat!! " Ucap brandon geram .

Tak lama datang krystal menghampiri brian dan brandon .

" kalian berdua pulang lah yang jaga brenda ada dad nya , besok kalian baru di izinkan untuk menjenguk nya " ucap krystal

Dengan berat hati brian dan brandon pun pergi , saat mereka pergi keparkiran mereka melihat melusya terburu buru naik kemobil bersama dengan velusya . brian dan brendon pun memutuskan untuk mengikuti melusya .

" mom , kenapa buru buru ya " ucap bradon pada brian .

" gue rasa ada hubungan sama brenda deh " tebak brian

" sok tau lu njing " ucap brandon

" Yehh kasar anjeng " balas brian

Tak lama mobil melusya berenti di mansion lalu mereka pun masuk , brian dan brandon pun teta mengikuti nya , mereka ber2 bertanya tanya kenapa melusya masuk keruang bawah tanah mansion ??

Saat mereka mulai mendekat disana ada perempuan yang sedang di rantai tangan dan kaki nya .

" kenapa kamu mengikuti mom dengan diam diam " ucap melusya yang memunggungi mereka berdua , mereka ber2 terkesiap .

" kita ...."

" dia pelaku penembakan nya " to the point melusya yang mengerti dengan kebingungan brian dan brandon

" namanya Rania " ucap velusya

============
Yuhuuuuu gw update nihhh
Selamat membaca

Jangan lupa di vote ya

The Twins 2 ✔ ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang