Part 8

172K 2.3K 34
                                    

"bunuh saja aku Larry ..aku tidak bisa hidup dengan orang sepertimu " membelakangi tubuh lelaki itu .

Larry mengambil gelas kaca lalu di lemparkan di lantai ia mengambil serpihan kaca yang lancip itu .

Ia melepas semua pakaiannya menancapkan serpihan lancip itu di daging payudaranya yang mengembang akibat efek bra.

"Aaahhhh apa yang akan kau lakukan" teriak Fusya.

"Kau menyuruhku untuk membunuhmu ..dan aku sedang melakukan nya" memencet sehingga daging kenyal itu tergores.

"Hentikan ..sakit "

"Baiklah " membuang serpihan kaca itu ke sembarang arah.

Fusya memukul dada bidang Larry berkali-kali "kau jahat..kau tidak bermanusiawi ..kau kejam seperti monster"

Larry berjalan mengambil salep cair dan di tumpahkan di dada yang baru saja tergores "katakan sekarang bahwa aku orang baik karena sudah mengobati mu"

Fusya hanya diam ketika Larry mencoba mengobati nya namun sesekali meremas payudaranya yang menyembul itu.

~

Malam ini gadis itu sangat bosan hanya di apartemen ia memilih jalan-jalan di Los Angeles sendiri dengan pakaian hangat nya .

Melihat banyaknya toko yang ia lewati membuat kakinya lelah dan duduk sebentar .

Usai dengan istirahat nya ia kembali berjalan untuk pulang , gadis itu melewati sebuah kolam , disana terlihat sangat sepi hanya ada beberapa lelaki terlihat .

Karena tidak mungkin harus berbalik arah karena sangat jauh ia berlari secepat mungkin .

Di depan telah ada dua orang lelaki menghadang nya dan membuka kedua tangannya seakan ingin memeluk .

"Hai ladies"

"You very beautiful" ucap salah satu dari mereka berdua .

Fusya tak ingin meneruskan langkahnya ia berbalik badan namun di belakang telah di hadang oleh tiga pria sekaligus.

"Where are you ladies " mulai berjalan dan mendekati.

Fusya berlari sekencang mungkin , ketika sudah sampai di penghujung kolam tidak ada harapan lain ia memilih untuk menyebur disana , daripada harus diperkosa oleh 5 orang lebih baik menyebur di kolam .

Di tempat lain ...dimana Larry telah mabuk dengan banyak bahkan sudah sangat banyak , entah sekarang bir keberapa yang ia minum .

Ia melangkah keluar dengan keadaan teler nya , dan ketika sampai di sebuah parkiran mobil ia melihat sosok gadis berciuman mesra dengan lelaki .

Larry menendang roda ban nya dengan keras dan mengepalkan tangannya sangat kuat .

Ia meninggalkan mobilnya disana dan lebih memilih untuk menaiki taksi menuju ke apartemen nya.

Setelah sampai di apartemen miliknya Larry berjalan dengan sempoyongan , bau bir telah menyerbak di mulutnya .

"Astaga Larry " ucap Fusya yang hanya memakai piyama karena baru selesai dari kamar mandi .

Larry memandang tubuh Fusya ke atas dan kebawah mendekati nya dan menjatuhkan tubuhnya di kasur .

"Larry lepas ....dirimu mabuk berat "

"Kau pelacur ...kau pelacur ...dasar gadis jalang ...murahan ..." Ucap Larry yang menindihnya.

Fusya menampar keras pipi Larry "jaga ucapan mu Larry " .

Ia merontah ingin berdiri tetapi Larry mencekal nya sangat kuat.

"Pelacur...murahan ...kau bahkan menjijikan ....wanita penuh dengan lendir sepertimu tidak pantas hidup "

Kata-kata itu mampu membuat Fusya bersedih , sangat menyakitkan .

Larry mencium dengan ganas bibirnya tangannya menampar keras pipi kanan dan kirinya dengan mengucapkan "pelacur tidak pantas hidup ...kau lebih memilih lelaki seperti dia daripada aku "

Pipinya terasa panas di tampar secara ganda oleh tangan kasar itu "aku tidak mengerti ucapannya mu Larry ..bahkan aku tidak pernah memilih antara siapa dan siapa"

"Kau pelacur ..aku membencimu " Larry mencakar erat kedua payudaranya seperti sebuah santan yang akan di peras .

"Aaaaaaaahhhhhhhhhh ..... " Jeritan itu ketika putingnya berhasil memerah akibat rematan Larry.

Larry membuang ludah di depan muka gadis itu dan mengenai wajahnya " sampah seperti itu memang cocok untuk dirimu "

"Ayo Varen tinggalkan dia ..pilih lah aku yang akan memberikan semuanya untukmu"

"Aku bukan Varen Larry .. aku bukan Varen .." teriak nya.

Larry berdiri dan mengambil sabuk yang di lingkarkan di pinggangnya melepasnya lalu mengantung dan memutarnya.

"Ah tidak... Apa yang akan kau perbuat Larry ...aku Fusya bukan Varen " mencoba berbalik badan

"Ctak" satu cambukan telah mengenai punggung mulus gadis itu , membekas merah panjang disana .

Tubuhnya gemetar tak kuat menahan panas itu , hanya rintihan mata yang keluar dari matanya .

"Please help me...seseorang tolong aku " rintihan nya pelan , jarinya meremas sprei yang sedari tadi objek pelampiasan rasa sakit.

_______________________________________

Hai gimana menurut kalian ?

Your Body Is My SATICFACTION | Sudah DiterbitkanWhere stories live. Discover now