13

595 74 16
                                    

Sesampainya di sebuah pusat perbelanjaan. Archy, Shani dan Vino langsung masuk dan mulai berburu kebutuhan mereka.

"Nona, ini daftar yang di butuhkan oleh Kak Vino. Dan untuk Nona Shani, anda bisa berbelanja karena kata Ayah. Kak Vino mengatakan jika uang kak Vino adalah uang anda juga." Archy memberikan dompet pria dan sebuah kertas pada Shani.

"Tolong ajarkan kak Vino menggunakannya. Saya akan ke sekolah nona Gracia, untuk mengajak mereka juga ketempat ini. Anda bisa berkeliling atau makan terlebih dulu sampai kami datang." ucap Archy lalu pergi.

Namun tak lama ia kembali menghampiri Shani.

"Kenapa?"

"Bisa berikan saya nomer ponsel anda?" tanya Archy. Shani pun menyalin nomer ponselnya di ponsel Archy lalu memberikannya kembali.

"Terimakasih Nona, baiklah. Saya pergi dulu." ucap Archy.

Saat Shani menoleh, Vino terlihat menatap seperti menyelelidik ke arah perginya Archy.

"Kenapa kak?" tanya Shani.

"Aku tidak suka jika di kalahkan, terlebih oleh anak kecil." jawab Vino sambil cemberut

"Maksudnya kak?"

"Dia punya benda seperti yang biasa kau gunakan."Vino menunjuk ke arah ponsel milik Shani.
Shani tersenyum manis.

"Kamu lucu banget sih kak" batin Shani.
Ia mengecek daftar belanjaan mereka.
-Handphone
-Baju
-Celana
-Topi
-Sendal dan Sepatu
-Jam tangan

"Oke, aku udah tau apa aja yang kita butuhin. Ayo kak" ajak Shani sambil menggandeng tangan Vino.

Drrtt.. Drrtt..

Shani mengecek ponselnya terdapat satu pesan.

"051098 itu kode untuk kartu kredit kak Vino selamat berbelanja dan selamat berulang tahun nona Shani.
Archy."

Saat akan memasuki bagian elektronik Shani menarik tangan Vino menjauh lalu membawa nya menuju ATM terdekat.

"Kau bilang kita akan belanja, kenapa kita kesini?" tanya Vino.

"Ngecek uang dulu Kak." Shani terkejut dengan nominalnya.

"Darimana mereka mendapatkan uang sebanyak ini?" gumam Shani pelan.

"Kenapa? Apa uangnya kurang?" tanya Vino

"Hah? Cukup kok kak." ucap Shani.

"Ya sudah, sekarang apa yang harus kita beli? Apa aku boleh beli itu?" Vino kembali menunjuk ponsel milik Shani.

"Boleh kak. Ini, dompet kamu. Masukin di kantong celananya." ucap Shani. Vino pun menurutinya.

~~~

"Masih dua jam lagi. Apa yang harus kulakukan sekarang?" Archy tau ia tak akan boleh memasuki sekolah itu jika tidak menggunakan seragam sekolah.

"Pak, boleh saya menumpang menunggu di sini? Saya mau menunggu kakak saya." ucap Archy pada satpam penjaga gerbang.

"Mari saya antar. Di dalam ada ruang tunggu untuk tamu sekolahan. Di sana ada satpam juga yang menjaga, adek bisa menunggu di sana."

"Terimakasih pak"
Archy menunggu dengan tenang di ruangan itu. Hingga bel berbunyi dan para murid terlihat keluar dari dalam kelas.

Archy keluar untuk melihat setiap wajah murid yang lewat untuk mencari panglima nya.

"Panglima Okta" sapa Archy saat Okta dan Gracia hampir melewatinya begitu saja.

The Angel Fall In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang