Part 13 : Hari Minggu Kita

Start from the beginning
                                    

"Iya kak, aku juga lagi packing makanan ke plastik, aku udah siap. Nanti aku langsung tunggu di depan gerbang ya."

"Oke."

Darren memutuskan sambungan telponnya, fokus pada jalanan yang terlihat hiruk pikuk dan sangat terik di luar sana.

Setelah bermacet-macet ria selama lebih dari 30 menit akhirnya Darren tiba di kompleks perumahan tempat Mikaela tinggal. Waktu menunjukan pukul satu lebih. Darren menengok kanan kirinya mencari gadis yang katanya ingin menunggu di depan gerbang.

Mata Darren menangkap sosok yang ia cari. Mikaela memakai T-shirt putih motif Mickey Mouse yang lucu. Rambut panjang bergelombangnya dibiarkan saja tergerai dengan indah dipunggung dan bahunya, mata indah dengan bulu mata yang lentik alami terlihat celingukan ke arah jalan seperti menunggu seseorang datang. Ya, dia sedang menunggu Darren. Daffa baginya.

Darren menghentikan jazz hitamnya di depan gerbang emas yang menjulang tinggi, kaki panjang Darren melangkah keluar dari mobil itu.

"Sorry lama."

Mikaela menggeleng cepat. "Nggak kok kak."

Segera saja Darren membantu Mikaela membawakan plastik-plastik berisi beberapa kotak makan itu ke dalam mobil. Ia meletakkannya di kursi belakang.

"Yuk." Darren memberikan Isyarat pada Mikaela agar cepat masuk ke dalam mobil diikuti Darren.

Darren mulai mengendarai mobilnya pelan keluar dari kompleks perumahan elit itu.

Suasana hening sepanjang jalan tercipta, hanya deruan mesin halus yang terdengar. Darren merasa canggung sekarang. Mikaela yang biasanya selalu berkicau seperti burung emprit hanya diam saja tanpa mengajak Darren bicara.

Sedangkan Darren adalah tipe yang tidak mau banyak bicara. Sebenarnya Darren lebih menyukai suasana seperti ini, membuatnya lebih tenang dan fokus menyetir. Tapi ntah kenapa Darren merasa canggung sekarang.

Darren memutuskan untuk memutar musik saja. Ia menekan-nekan tape mobilnya. Tak lama suara merdu mengalun dari audio yang ada di depannya itu.

Tell me what you really like
Baby I can take my time
We don't ever have to fight
Just take it step-by-step
I can see it in your eyes
Cause they never tell me lies
I can feel that body shake
And the heat between your legs

You've been scared of love and what it did to you
You don't have to run, I know what you've been through
Just a simple touch and it can set you free
We don't have to rush when you're alone with me

I feel it coming, I feel it coming, babe
I feel it coming, I feel it coming, babe
I feel it coming, I feel it coming, babe
I feel it coming, I feel it coming, babe

🎵

.

Lagu favourite Mikaela.

Mika menyembunyikan senyumnya mendengar lagu itu. Mulutnya gatal sekali ingin ikut menyanyikan tiap bait liriknya. Tapi untuk membuka mulut saja sekarang ia tidak sanggup. Mika terlalu gugup.

Berdua saja dengan Daffa di dalam mobil seperti ini membuat gadis itu sesak nafas. Sepertinya pasokan udara disitu sangat menipis.

Ini kali pertamanya Mikaela satu mobil dengan Daffa, dan hanya berdua. Berdua!

Dulu Daffa selalu diantar jemput oleh supir keluarganya. Mika tidak tahu apa yang terjadi pada Daffa sekarang. Ia terlalu berbeda. Daffa yang sekarang bisa membuatnya bisu seketika dan merasa gugup diwaktu yang bersamaan. Ia menyukai perasaan ini. Perasaan berdebar yang meluap-luap hanya karna berdekatan dengan cowok yang sangat ia sukai itu.

TWINS D √ [COMPLETED]Where stories live. Discover now