0.7

17K 2.2K 265
                                    

siders mules. nagajuseyooo!

++

"won, kalo malem ponsel lo kok suka gak aktif gitu sih? gue chat gak pernah dibales sekarang." oceh seungkwan.

kayak biasa, mereka lagi pada ngumpul di kantin. kan, yang tau soal wonwoo kerja di club malem cuma dia dan hoshi. selebihnya, wonwoo bilang ke hoshi, biarin aja waktu yang jawab.

wonwoo cuma senyum natap seungkwan. "gue jarang buka ponsel, kwan."

"kenawhy?" itu pertanyaan dari vernon yang baru aja dateng abis beli siomay.

"yaa, gue males aja. sibuk."

hoshi kemudian buka suara, "wonwoo sibuk kerja."

"dan—kalo kalian mau tau dia kerja apa, biar nanti ke jawab sendiri, ya." lanjut cowo mata sipit itu, dia belum mau terlalu ngumbar kerjaan sahabatnya.

bukan berarti dia gak percaya sama seungkwan atau vernon. dia percaya, cuma aja, dia gak mau wonwoo gimana - gimana ke mereka. takut ada yang denger atau salah paham, dan jadi bahan gosip sekolah.

"keanya kerjaan lo misterius banget, won. jangan - jangan lu mafia, ya? atau yakuza?" tebak seungkwan, matanya nyipit berusaha nyelidikin wonwoo yang duduk didepan dia.

wonwoo kertawa kecil, "gue terlalu takut keleus kerja begituan."

"gimana sih?! kalo jalan liat - liat, dong!" wonwoo noleh waktu denger suara teriakan cewe.

itu tzuyu, angkatan dia juga. dan lagi marah - marah sama seseorang. orang itu munggungin wonwoo, jadi dia gak bisa liat itu siapa.

yang pasti dia liat, orang itu sedikit membungkuk minta maaf ke tzuyu. oh, ternyata minuman tzuyu tumpah.

"ish, aing mah anti pisan sama si tzuyu itu. bukannya apa nih, centil terus doyan ngomel." wonwoo, hoshi, seungkwan sama vernon nengok ke suara orang yang lagi ngomong ke orang satunya.

anak kelas dua belas. namanya byun baekhyun, dia itu, ekhem

—terkenal bigos terupdate seantero sekolah. makanya bentar lagi dia pengin lulus, entar gosip sekolah jadi menurun deh. kan gak asik.

"loh, itu bukannya kak mingyu, ya?" kata seungkwan.

wonwoo refleks ikutin arah pandang dia ke pandangan seungkwan. "lah iya, itu kak mingyu."

"kak mingyu cupu banget bangcad, sama cewe aja dia gak bisa ngelawan." vernon ngangguk setuju sama ucapan hoshi. iya, tadi yang bikin tzuyu ngomel lebay itu mingyu.

sementara itu, wonwoo cuma diem. hanyut sama pemikiran dia yang sampe sekarang belum bisa nemuin ujungnya. mungkin aneh kalo dia terlalu mikirin mingyu, tapi, dia jadi penasaran sama kehidupan kakak kelasnya itu.

kenapa dia bisa ada di night club, itu bikin wonwoo pusing sendiri mikirinnya.

++

"wonwoo, kamu dipanggil mami." wonwoo yang lagi ngaca pengen tampil hari ini jadi bingung sama ucapan jeonghan.

dia kemudian ngedeketin jeonghan, "ngapain, kak?"

"aku gak tau sih, mungkin ada sesuatu yang mau dia omongin sama kamu. gih, pergi dulu." cowo berambut panjang itu nepuk pelan bahu wonwoo.

wonwoo akhirnya nurut dan keluar dari ruangan ganti. jalan menuju ruangan bosnya itu.

dia ngetuk tiga kali pintu ruangan mami, dengan pelan. takut orang yang ada di dalem sana terusik, "masuk."

begitu denger sautan, wonwoo perlahan masuk ke ruangan itu. sedikit ngebungkuk kearah cewe yang lagi duduk dikursi singgasana nya.

"itu—kak jeonghan bilang, mami manggil saya." ucap wonwoo hati - hati, dia masih rada kaku aja gitu. maklum lah, baru pertama kali kerja beginian.

cewe itu natap wonwoo, terus nyuruh cowo bertubuh kurus itu buat duduk manis diatas kursi didepan meja dia. posisi mereka duduk berhadapan terhalang meja.

"iya, saya emang mau ngomong sesuatu ke kamu, wonwoo."

wonwoo batinnya udah gak enak aja tuh, dia mikir, kesalahan apa yang udah dia bikin? jangan - jangan dia mau dipecat?

"ke—napa?"

kening wonwoo mengkerut waktu mami nyodorin dua amplop tebal diatas meja. kemudian wonwoo natap bosnya itu, seakan nanya. apaan nih?

"ada pemuda kaya yang kesini beberapa jam yang lalu." si mami nyenderin lagi tubuhnya kesenderan kursi, tangannya ngelipet didepan dada.

wonwoo makin gak ngerti dan penasaran aja tuh, dia cuma bisa diem dan nunggu ucapan mami yang berikutnya.

"tampan, kaya raya itu pasti. dan—dia itu pelanggan vip di club kita, wonwoo. entah apa yang ada dipikiran dia, tapi dia dateng keruangan saya diantar junhui." mami ngeliatin gelagat penasaran dari raut wajah wonwoo.

cewe paruh baya itu ngehela nafas pelan, "dia bakal bayar kamu berkali - kali lipat setiap kunjungannya. dua puluh persen uangnya diserahin ke saya, dan sisanya utuh buat kamu."

"u—uang? uang apa?" wonwoo ngecilin volume suara dia.

"uang sewaan. dia mau nyewa kamu, wonwoo. jadi pelayan seks dia, gak buruk juga."

sukses, perkataan cewe itu bikin mulut wonwoo kebuka lebar. dia masih gak percaya aja, pelayan seks? plis, dia masih punya harga diri.

"tapi kan, mami, saya sebelumnya udah bikin perjanjian. saya disini cuma dance, gak lebih. dan, saya juga gak sebutuh dan segila itu sama uang." bantah wonwoo.

si mami turun dari kursinya, jalan pelan ngedeketin wonwoo. "persetan sama perjanjian, jeon wonwoo. gak perlu malu buat ngakuin kalo kamu juga tergoda sama tawaran ini kan? jumah uangnya bener - bener fantastis."

"jaman sekarang, gak bakal ada yang nolak uang sebanyak ini. ditambah, yang harus kamu layani itu bukan om - om berperut buncit. mungkin dia sebaya sama kamu." tambah mami.

wonwoo ngegeleng pelan, terus ikutan bangkit. "saya masih punya harga diri."

sret!

"a—aw!" wonwoo ngejerit pelan waktu rambut dia ditarik sama mami. matanya ngeisyaratin buat minta maaf.

"turutin perkataan saya, kalo kamu gak mau nyesel, wonwoo."

ceklek

tangan mami lepas dari kepala wonwoo, dan natap seseorang didepan pintu. "ada apa, jeonghan?"

"maaf, apa saya ganggu? saya cuma mau ngasih tau, ada pelanggan vip yang pengen ketemu mami." ucap jeonghan, setelahnya beralih tatap ke wonwoo.

setelah nyuruh jeonghan nunggu, mami ngeluarin sesuatu dari sakunya. dan nyerahin itu ke wonwoo. wonwoo nerima aja, karena takut.

"ambil kartu namanya."




































































kim mingyu.

tbc

WOI GUA KEANYA MAU HIAT DULU NIH. SENIN UTS, DOAIN GWA YA GAES. KALO NILAI BAGUS, GUE DOUBLE UP ATAU 3PLE UP!

CHAPTER DPN DI PRIVATE GAES

bad boy | meanie✔Where stories live. Discover now