Part 3🐾Hukuman & Kekhawatiran

62 18 36
                                    

"Seberapa sulit kita hidup pasti kita bisa melewatinya, buktinya kamu masih bisa membaca tulisan ini. Sekarang yang harus kamu pikirkan adalah bagaimana cara kamu menyikapi kesulitan itu agar menjadi mudah."
•••••

   Rey mencari-cari keberadaan gadis yang baru ia temui tadi pagi di area perkemahan karna dia ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas untuk mengawasi gadis itu melaksanakan hukumannya untuk mencari kayu bakar.

   Tak lama ia menyusuri deretan tenda-tenda adik kelasnya, ia melihat sosok gadis mungil yang sepertinya badan dari gadis yang ia cari sedari tadi. Rey tak peduli dengan tatapan memuja dari junior - juniornya, apalagi tatapan dari mata yang pernah memberikan candu pada Rey yang kelewat berbinar dari iris mata yang sering berganti karna softlens yang ia gunakan itu membuat Rey sekarang merasa ngeri dan memilih untuk mengabaikannya.

    Dengan tampang cool nya, Rey terus berjalan mendekati tenda berwarna pink campur biru di mana orang yang dicarinya ada di depan tenda itu.

Saat ini Rey berdiri sekitar dua meter dibelakang Yaya

"HAHAHAHA kasian ba" Tawa jahat dari dua sahabat kucrut Yaya terhenti begitu saja dan mereka langsung kicep mendengar suara datar penuh perintah dari.... Mmm Rey yah itu si Vandhika Reynald.

"Udah bicaranya? Cepet!!! "

"iya iya selow napa, baru aja gua nyampe tenda udah bakalan pergi lagi, huh" jawab Yaya dengan dengusannya karena tidak dapat istirahat sekejap saja.

Tanpa mereka sadari sepasang mata yang menatap tajam seolah terdapat api yang membakar bola matanya menyiratkan ketidak sukaannya dengan pemandangan yang ia lihat sekarang, yaitu Rey yang menghampiri tenda Yaya dan sahabatnya.
  Yaya melangkah cukup jauh Di depan Rey saat sudah memasuki pertengahan hutan pinus itu karena ia ingin cepat-cepat menyelesaikan hukumannya dan meminta izin untuk beristirahat, karena entah kenapa ia merasa perutnya sangat nyeri dan kepalanya mulai pusing.

"Lo bukan cewek lemah Yha, lo harus kuat dan bertanggung jawab atas hukuman lo" tangan kirinya yang menggendong sedikit tumpukan ranting kayu yang sudah ia kumpulkan tadi mulai melemah, dan pengelihatannya mulai berkunang - kunang.

Rey yang melihat ada gerak gerik aneh dari Yaya yang terus saja memegang perutnya, memilih mendekatinya dan... Tepat sekali ketika semua ranting kayu yang sudah ia kumpulkan tadi jatuh dari tangannya bersamaan dengan badannya yang terjatuh lemas langsung ditangkap oleh tangan kekar Rey.

Rey yang kebingungan dengan apa yang akan dia lakukan dan kenapa gadis yang baru ia temui pagi ini tiba-tiba pingsan dihadapannya, memilih untuk memangku kepala gadis itu dan mencoba menyadarkannya namun, hasilnya nihil. Entah rasa apa yang timbul dari dalam diri Rey semakin menjadi melihat wajah putih langsat yang berseri itu berubah menjadi pucat. Hingga ia cepat-cepat menggendong Yaya ala bridal style kembali menuju tempat mereka berkemah. Ya kali di seret 😅.

Disetiap sela langkahnya, Rey memperhatikan raut wajah Yaya yang semakin memucat dengan peluh yang bercucuran, tangan Yaya yang semula bersedekap jatuh terkulai lemas menimpa tangan kanan Rey yang menggendongnya. Dingin, bukan hangat yang Rey rasakan dari tangan Yaya. Rey tak pernah sekhawatir ini pada orang lain apalagi orang yang ia barusaja ia temui.

•••••

Sesampainya mereka di tempat perkemahan, Rey langsung membawa Yaya ke tenda medis untuk mendapat penanganan khusus. Dokter sekolah yang bertugas untuk menjaga dan merawat kesehatan keluarga besar SMA Starlight sengaja diikut sertakan dalam acara penutupan MOS kali ini, untuk jaga-jaga apabila ada yang kurang sehat. Tepat sekali, dokter Fani memang dibutuhkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love in VESICLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang