🌈19

6.6K 1.3K 802
                                    

Harusnya gue gak sekaget ini pas Jinyoung berhentiin motornya di parking area salah satu restoran cepat saji. Karena, man, ini emang udah masuk waktu makan malem dan gue yakin banget Jinyoung udah kelaperan karena abis latihan futsal.

Tapi yang bikin gue kaget adalah, parking area itu milik Richeese Factory.

"Jinyoung..." Gue memanggil cowok itu dengan gak yakin. "Ini lo gak salah? Richeese for sure?"

Tapi Jinyoung diem aja. Bahkan cowok itu dengan santainya memesan Combo Fire level 5 lengkap dengan tambahan barbeque sauce.

Cowok ini udah gila?

Gue cuma bisa menatap ngeri Jinyoung yang dengan bangganya membawa nampan itu ke arah meja.

"Gak usah kaget kayak gitu," kekeh Jinyoung setelah melihat muka ngeri gue. "Gue mesen ini ada alesannya kok."

Gue mengangkat sebelah alis gue. "And the reason is?"

"To make you sure that I'm going to be serious right now. Double triple serious."

Setelahnya Jinyoung menuang extra sauce itu ke atas ayamnya dan natap gue lagi. "Silahkan tanya apapun ke gue tentang apa yang lo pikirin, Nyai. Gue bakal jawab pertanyaan lo sambil makan ini. Orang kepedesan gak bakal bohong kan?"

Kedua mata gue membulat mendengar perkataan cowok di hadapan gue ini. "Jinyoung, jangan gila!"

"Yes, I am super mad. And you just have to give this mad person a question."

"Lo gak perlu kayak giㅡ" sebelum omongan gue kelar pun, Jinyoung udah mulai memakan ayamnya.

Dasar cowok batu!

Pengen rasanya gue ngejitak kepala kecil cowok itu, tapi mukanya yang mulai memerah itu ngebuat gue jadi ngerasa iba.

"Okay, Bae Jinyoung," cowok itu menoleh ke arah gue dengan tampang lucu khas orang kepedesan. "Have you moved on?"

Butuh waktu kurang lebih tiga detik sebelum Jinyoung menjawab. "I have."

Gue meringis denger suara Jinyoung yang shaking banget karena nahan rasa kebakar di lidahnya itu. "Nyoung, gue rasa lo gak perlu lanjutin makan lagi dehㅡ"

"Do it again."

Akhirnya gue mengajukan pertanyaan kedua setelah membuang napas. Capek bilangin cowok yang walau kepalanya sekecil ini, tapi aslinya keras banget.

"Kalo emang udah move on, kenapa harus pergi sama Kak Pinky lagi waktu itu?"

Kali ini, Jinyoung butuh waktu yang cukup lama buat langsung ngejawab pertanyaan gue.

"Gue ..." ucapnya putus-putus, di antara karena kepedesan atau karena bingung harus jawab gimana. "Gue cuma mau mastiin, kalo gue udah gak suka lagi sama dia. Jujur pas gue jalan sama Pinky waktu itu, gue masih ngerasa galau karena yah ... She was my truly first gf."

Jinyoung menatap lurus ke arah gue. "Tapi lo tau? Rasa deg-degan itu udah gak ada. Perasaan excited yang biasanya gue rasain bareng dia itu udah sepenuhnya pindah, Nyai."

"Pindah?" tanya gue ragu. "Ke siapa?"

Jinyoung tersenyum kecil sebelum mengigit ayamnya sekali lagi dan menjawab. "I know you know."

Dan entah kenapa, rasanya kayak semua beban yang ada di pundak gue hilang gitu aja setelah ngedenger jawaban Jinyoung.

Boleh gak sih, gue mulai kepedean?

"Bae Jinyoung," panggil gue sekali lagi.

"Hm?"

"Do you ... Love me?"

Cowok itu berhenti mengigiti ayamnyaㅡgue juga gak ngerti kenapa dia tiba-tiba jadi santai banget makanin ayam sepedes ituㅡdan menatap gue takjub.

"Akhirnya pertanyaan yang gue tunggu keluar juga."

Gue menahan napas saat Jinyoung meraih tangan gue sambil tersenyum senangㅡwalau dalam kondisi wajah yang merah padam hasil kepedesan.

"The answer is yes, I really do. I am madly in love with you."

Oke. Gue tau Jinyoung emang ganteng. Tapi entah kenapa, gantengnya bertambah berkali-kali lipat setelah ngomong itu. Apalagi dengan tambahan pipi yang memerah dan juga muka yang berkeringat. Antara ngegemesin dan ... Hot?

Sekali lagi gue bilangin ke kalian. Jangan dibayangin. Nanti nangis.

Dan gue menggigit bibir bawah gue saat mendengar kalimat Jinyoung selanjutnya.

"So, Choi Yoojung. Be mine?"

🌈

fin.

Mampus kalian ngamuk tidak tiba-tiba nama sang cewek muncul di akhir HAHAHAHAHAHA

Anyway, makasih buat kalian semua yang udah ngikutin cerita ini mulai dari post it sampe keep it! I sincerely thank you all!🙏

Maaf ya kalo cerita ini mungkin tidak seunyu yang kalian pikir, atau mungkin malah sangat cheesy dan lowercase? Wkwkwkwk

Dan maaf juga buat Mbak Kyulkyung yang kujadikan tumbal di sini HUHU

And last but not the least, I really really love guys!❤

regards,
Lana.

[2] Keep It: Bae Jinyoung ✔Where stories live. Discover now