V.1 Unbiological Family

3.3K 398 73
                                    

A/N : Buat FF ini untuk menghilangkan kegundahnya Young aja yang udah semester akhir mendekati final exam...😷😷
Yang mau baca silahkan... Yang enggak... gak apa-apa... 😂😂
Mood Young lagi campur aduk keknya berpengaruh sama storynya yang amburadul.😥😥😥
Happy Reading aja lah... 😊😊

Warn : Typo, No Edit, DLDR.

☆☆☆☆☆

Disudut bangunan tua, bangunan yang kumuh dan tak terurus. Berdirilah seorang anak laki-laki yang menatap penuh harap pada beberapa pejalan kaki yang melewatinya acuh. Tangan kecilnya sibuk memilin ujung sweaternya yang berwarna hitam sambil melirikkan mata doenya kesegala arah.

Tubuhnya terlihat kurus, pakaiannya robek pada bagian pundak dan punggung membuatnya tampak menyedihkan. Sesekali ia mengusap tubuhnya sendiri yang lapar dan kedinginan.

Karena merasa selalu diabaikan dan tidak ada yang peduli akhirnya anak laki-laki berusia 10 tahun itu berjalan pelan menghampiri seorang wanita dewasa.

"Nyonya... nyonya... apakah anda punya selimut dan roti? Bolehkah aku meminjamnya?" Wanita yang memiliki penampilan berkelas itu menatap tidak suka kearah anak kecil tersebut.

"Nyonya..." Panggil anak kecil itu lagi.

"Tidak... Untuk apa aku memberikan hartaku untuk pengemis malas sepertimu." Jawab wanita itu ketus kemudian berjalan meninggalkannya.

Anak kecil malang itu hanya bisa menangis dalam diam dan mengusap lelehan airmatanya dengan tangannya yang mungil.

"Paman... apakah paman memiliki selimut dan roti? Bolehkah aku meminjamnya? Aku berjanji jika besar nanti aku akan mengembalikkannya." Anak kecil itu tidak pantang menyerah untuk meminta pertolongan.

Pria bertubuh gemuk itu langsung mendorong kuat tubuhnya hingga terjatuh diatas aspal.

"Kau pengemis menjijikan." Lagi-lagi ia dihina oleh orang-orang yang tidak memiliki rasa kasihan padanya.

Akhirnya dengan pasrah, anak kecil itu kembali berdiri disudut bangunan tua. Memperbaiki posisi kardus yang sempat menjadi alas tidurnya. Tangan kecilnya dengan gesit melepas sepatunya kemudian ia mendudukkan tubuhnya diatas kardus berwarna cokelat.

Kakinya ia tekuk dan tangan ia gunakan untuk memeluk sisi kakinya. Menyandarkan dagunya diatas lututnya. Lama ia terdiam sambil meratapi nasibnya yang menyedihkan.

"Hiks... aku rindu ibu... aku rindu ayah..." Isak tangis mulai terdengar dari mulut kecilnya. Sungguh ia merasa sangat kesepian, lapar dan kedinginan. Seharian ini, tidak ada sesuap nasipun masuk keperutnya. Jikalau ia haus maka ia akan berlari meminum air kran yang terdapat didalam bangunan tua ini.

"Hey... adik kecil kau kenapa?" Suara berat pria dewasa terdengar samar ditelinganya. Dengan pelan anak laki-laki kecil itu mengangkat kepalanya dan menatap sedih kearah pria yang sedang berjongkok dihadapannya.

Perlahan tangan kecilnya mengusap airmatanya dan tersenyum kecil membalas senyuman pria itu.

"Hyung... apakah hyung memiliki selimut dan roti? Bolehkah aku meminjamnya? Aku akan mengembalikannya jika sudah besar nanti. Bolehkah aku meminjam hyung?" Tanya anak kecil itu penuh harap.

"Kau sendirian? Dimana orangtua mu?"

"Kedua orangtuaku telah dibunuh oleh sekelompok penjahat. Setelah melihat kedua orangtuaku dibunuh, aku langsung melarikan diri. Aku terus berlari tak tahu kemana. Hingga akhirnya aku sampai ditempat ini. Hyung aku sudah tiga hari berada disini, aku tidak memiliki pakaian dan tempat tinggal." Pria bertubuh kekar berkulit tan itu tersenyum iba mendengarkan kisah pahit dari seorang anak kecil.

YUNJAE'S SERIES VOL. 1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang