Part 25

2.7K 340 28
                                    

Real Author : Berthafitrias

* * *

Semilir angin perlahan menggoyangkan tirai putih yang tergantung pada jendela berkaca bening yang sedikit terbuka. Menguarkan hawa pagi nan dingin yang menyapa permukaan kulit dua insan dalam satu ranjang.

Yoona perlahan membuka matanya. Mengerjapkan sesaat lalu menatap langit-langit kamarnya dan Sehun dengan senyum khasnya. Pandangannya langsung berganti arah. Teralihkan pada sosok dengan lengan kekar yang kini masih melingkari pinggangnya. Yeoja itu kembali tersenyum.

Pelan tapi pasti Yoona mengelus pipi namjanya tersebut. Membisikkan kata penuh cinta untuk membangunkan sang pemilik hatinya saat ini.

"Selamat pagi Oh Sehun yang jelek" bisiknya dengan senyum jahil. Bermaksud menggoda sang suami.

Tapi Sehun masih tak memberi respon. Mata namja itu terpejam dengan deru nafas teratur. Yoona kembali tersenyum. Dia pasti lelah karena sejak kemarin harus memenuhi segala keinginannya. Meski dia senang mengerjai Sehun dengan hal yang kadang tak masuk akal untuk namja dengan karakter seperti Sehun, tapi lama-lama dia kasihan juga. Sehun tak tidur semalaman. Dan saat dia ketiduran, dia akan berusaha tetap membuka matanya dan memastikan Yoona baik-baik saja. Membuat Yoona jadi tak tega.

"Oppa.." sekali lagi dia mengguncang tubuh jangkung Sehun pelan. Berharap kali ini akan berhasil membangunkan sang pujaan hati.

Dan benar saja, Sehun nampak terbangun dengan mata yang terbuka cepat sesaat setelah dia sadar. Namja itu menatap Yoona cemas, matanya beredar menelisik wajah sang istri.

"W... wae? Apa ada masalah? Kau sakit? Perutmu.. perutmu baik-baik saja?" tanya Sehun dengan serbuan pertanyaannya.

Yoona terkikik geli. Mengabaikan raut khawatir pada wajah tampan Sehun. Lantas yeoja itu menggeleng masih dengan menyunggingkan senyum manisnya.

"Aniya, aku hanya ingin membangunkan oppa saja"

Tepat saat Yoona menyelesaikan kalimatnya, saat itulah wajah Sehun nampak lega. Namja itu menghela nafas dan memasang tampang hangatnya pada Yoona.

"Kau ini membuatku khawatir saja" ujarnya dengan suara sedikit serak, ciri khasnya ketika baru bangun tidur. Namja itu langsung mendekap Yoona meski posisinya masih berbaring dan Yoona setengah duduk. Membuat Yoona agak sedikit risih.

"Sudah hentikan, ini sudah pagi. Kau harus bekerja kan? Ayo lepaskan" tegur Yoona seraya berusaha meloloskan diri dari dekapan posesif Sehun.

Namun namja itu malah tak menggubrisnya. Dia tampak tenang-tenang saja dan bahkan semakin mengeratkan pelukannya.

"Oppa..." rengek Yoona.

"Aissh..." Sehun langsung mendelik dengan wajah kesal. Mata beriris hitamnya seolah menebarkan ribuan tusukan pada mata rusa Yoona atas rengekan yeoja itu. "Aku hanya ingin berdekatan dengan istri dan anakku. Apa itu salah?" ujarnya terlihat cemberut.

Yoona siap menertawakannya kalau saja tak langsung dapat delikan tajam dari Sehun. Akhirnya dia memutuskan untuk tersenyum dan berdehem singkat.

"Bukankah kau bekerja untuk istri dan anakmu, tuan Oh? Ingat ya, kami tidak mau hidup susah jadi kau harus mencari uang sebanyak-banyaknya" canda Yoona.

Sehun terkekeh mendengarnya. Mengangguk-angguk seolah paham akan ucapan Yoona.

"Arraseo, demi istri dan anakku aku akan bekerja keras. Tapi sebelumnya, ayo beri oppa morning kiss dulu" ujar Sehun dengan seringai liciknya.

Yoona tersenyum, yeoja itu mengangguk sembari mendekatkan wajahnya pada pipi Sehun dan mengecupnya singkat.

Sehun menaikkan satu alisnya, menatap Yoona dengan penuh wibawa. "Masa disitu? Disini dong..." Sehun mengucapkannya dengan setengah merengek sembari menunjuk bibirnya dengan tampang polos, membuat Yoona tersenyum geli.

[•] ɴᴏᴛ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ] ✔ Where stories live. Discover now