Part 22

4.2K 410 35
                                    


Real author - Berthafitrias

***

"Oppa..."

Kyuhyun menoleh, mendapati Sooyoung yang membawakannya secangkir kopi hangat saat ini. Hari mulai petang sekarang dan Kyuhyun masih terduduk diatas atap dengan wajah datar.

"Eoh Sooyoung-ah..." ucapnya lirih.

Sooyoung menghela nafas. Prihatin melihat keadaan Kyuhyun saat ini. Wajah namja itu nampak pucat dan tak bercahaya. Jelas sekali menggambarkan betapa hancurnya dia saat ini.

"Gwenchana?" tanyanya pelan. Ok, klise sekali. Tentu saja Kyuhyun tak baik-baik saja! Jika kau ada diposisinya mana mungkin kau bisa bahagia Choi Sooyoung? Bodoh sekali kau ini!, batin Sooyoung berperang sendiri.

"Menurutmu?" Kyuhyun nampak tertunduk dengan wajah sendu. "Aku telah menjadi pihak yang ditinggalkan"

"Yoona tak ada maksud untuk melakukannya, oppa. Keadaan telah memaksanya. Saat kau pergi situasi benar-benar kacau. Ayahnya meninggal, Chanyeol oppa sakit, dan perusahaan diambang kehancuran. Yoona benar-benar tak ada pilihan selain menikah dengan Sehun, oppa..."

"Tapi tetap pada akhirnya mereka saling jatuh cinta dan akan memiliki keluarga yang bahagia bukan? Sementara aku? Aku sendirian, tanpa cinta" desis Kyuhyun.

Ada aku oppa, lihatlah aku..., batinnya menjerit minta pengakuan.

"Apa ini alasan kau menyusulku ke Jerman?"

"Nde?"

"Suster Elina mengatakan kau datang. Apa karena masalah ini?"

Sooyoung mengangguk dengan ragu. Ya, masalah itu dan masalah hatinya. Sooyoung jadi bingung sendiri. Haruskah dia jujur saja saat ini? Tapi.. dia benar-benar gugup. Dia tahu dia mungkin harus siap mendapat penolakan karena namja itu masih menyukai Yoona, tapi membiarkan hatinya mati penasaran kan juga bukan hal yang baik.

"Sebenarnya..."

"Dokter Cho, disini kau rupanya" sebuah suara sontak memotong ucapan Sooyoung. Keduanya menoleh, melihat suster Elina yang berdiri dengan nafas terengah karena mesti naik tangga ke atap rumah sakit yang memang tak ada lift.

"Ada apa? Jadwalku masih belum ada kan?" tanya Kyuhyun basa-basi.

"Tidak, hanya saja ada yang mencarimu"

* * *

"Ada apa lagi?"

Sehun menghela nafas. Dia tahu Kyuhyun pasti akan bersikap sinis dan dingin padanya. Sehun pikir itu wajar. Namja itu pasti menganggap Sehun sebagai perebut. Karena itu sengaja dia menyuruh Yoona menunggu diluar agar tak membuat Kyuhyun semakin kalap jika melihat yeoja itu. Tidak, Sehun takkan membiarkan mereka bertatap muka lama-lama. Secepatnya setelah semuanya selesai dia akan kembali ke Korea bersama Yoona.

"Aku ingin minta maaf padamu"

"Semudah itu?" sindir Kyuhyun.

"Lalu kau mau apa?"

"Aku mau Yoona"

"Brengsek!"

"Kau lebih brengsek dariku dengan merebut kekasih orang lain"

"Setidaknya dia istriku sekarang. Itu status sah dibandingkan status main-main sepertimu"

"Aku tak pernah main-main dengannya"

"Jangan terlalu naif. Jika kau benar-benar serius dengannya, kau takkan mau menerima tawaranku untuk bekerja di Jerman"

"Itu karena di kontrak tertulis tak boleh menikah" sanggah Kyuhyun. Namun tak lama namja itu tampak menatap heran dan marah Sehun. "Tunggu, kau bilang... tawaranmu?"

[•] ɴᴏᴛ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ [ʀᴇᴍᴀᴋᴇ] ✔ Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ